Kamis, 02 April 2015

Ini Skenario Pemulangan WNI dari Yaman

Total hampir 500 WNI yang akan dipulangkan dalam gelombang ini.

Ini Skenario Pemulangan WNI dari Yaman
Warga berdiri di atas reruntuhan rumah di dekat bandara Sana'a, Yaman. (31/03/2015) (REUTERS/Khaled Abdullah)
 
CB - Pemerintah Indonesia pada hari ini melepas dua tim intensifikasi untuk memulangkan WNI yang masih bermukim di Yaman. Pelepasan dipimpin langsung oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI, A.M Fachir di kantor Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat pada Rabu, 1 April 2015.

Ditemui di gedung Kemlu, mantan Duta Besar RI untuk Kerajaan Saudi itu menjelaskan, tim tersebut terdiri atas unsur Polri, TNI Angkatan Udara, Kemlu dan Badan Intelijen Nasional (BIN).

"Tim ini adalah tim percepatan evakuasi WNI di Yaman. Mereka akan disebar ke dua lokasi, yakni ke Yaman dan Oman," ujar Fachir.

Sementara itu, di tempat yang sama, Direktur Perlindungan WNI dan BHI, Lalu Muhammad Iqbal, memaparkan tim pertama yang terdiri atas 15 orang dikirim ke Ibu Kota Sana'a, Yaman dan dipimpin oleh Susapto Anggoro Broto dari TNI.
Selanjutnya, tim kedua berjumlah 8 orang akan bertolak ke Mukalla. Tim kedua dipimpin oleh pejabat Kemlu, Yusran Ambari.

Tim kedua bertugas membantu proses evakuasi WNI dari kota al Mukalla dan Hadramaut, Yaman menuju ke Oman.

"Tim pertama dikirim malam ini dengan pesawat TNI AU Boeing 737. Sedangkan, tim kedua baru akan dikirim pada Kamis esok, 2 April 2015 pada pukul 19.00 dari Landasan Udara Halim Perdanakusuma," papar Iqbal.

Dia menambahkan, tim tersebut merupakan orang-orang yang berpengalaman dan pernah terlibat dalam misi serupa. Pengalaman, Iqbal melanjutkan, dibutuhkan, karena akan menerobos daerah pusat konflik di Yaman.

"Tim ini sangat berpengalaman di Tripoli, Tunisia, Kairo, dan Damaskus," ujar Iqbal.

Pesawat TNI AU yang dikirim tengah malam ini akan tiba dini hari nanti di Oman. Iqbal mengatakan, sulit untuk memperkirakan sebaran WNI yang akan dipulangkan. Namun, saat ini mereka terbagi ke dalam tiga kelompok.

"Saat ini, ada 45 orang di Mukalla, 100 hingga 130 orang di Aden dan 309 WNI lainnya tengah dalam perjalanan dari al Hudaydah menuju ke Jizan, Arab Saudi," papar Iqbal.

Ketika dihubungi VIVA.co.id, Iqbal menjelaskan begitu tiba di Arab Saudi, WNI akan dipulangkan menggunakan pesawat komersial. WNI yang berada di Aden rencananya dipulangkan menggunakan kapal laut, sedangkan sisanya yang berada di Mukalla akan dibantu oleh tim evakuasi di Salalah. Mereka kemudian akan diantar ke Oman dengan pesawat TNI AU.

Maka, kini total hampir 500 WNI yang akan dipulangkan ke Tanah Air melalui beberapa titik yang berbeda. Juru bicara Kemlu RI, Arrmanatha Christiawan Nasir mengatakan angka tersebut bisa saja berubah.

"Kami masih belum bisa memastikan berapa jumlah WNI di Sana'a. Tadi pagi, kami telepon ke sana, mereka masih bisa mengangkat, tapi tidak berapa lama kemudian langsung mati," ujar diplomat yang akrab disapa Tata itu.

Selain menggunakan pesawat, Tata menjelaskan, masih terbuka opsi menggunakan moda transportasi lainnya untuk memulangkan WNI.

"Contohnya saja, kami memilih untuk menggunakan jalur darat untuk mengeluarkan 309 WNI dari al Hudaydah menuju ke Jizan. Total terdapat 6 bus dan perlu waktu sekitar 4 jam," papar Tata.

Pemerintah, Tata menjelaskan, memilih untuk menggunakan jalur darat, lantaran itu opsi yang saat ini masih aman dan memungkinkan. Opsi jalur laut pun memungkinkan untuk ditempuh.

"Kami juga melihat opsi lain, termasuk melalui jalur laut. Seperti kota Aden misalnya, daerah itu memang dekat dengan laut," kata Tata.

Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi, Tata melanjutkan, telah berkomunikasi dengan menlu negara sekitar terutama dari India dan Tiongkok yang memang memiliki basis militer di Aden.

"Kami mengomunikasikan apakah memungkinkan untuk mengerahkan kapal mereka dan membantu proses evakuasi," ujarnya.

Semua skenario, dia menjelaskan, sudah dipikirkan. "Tinggal lihat situasi di sana yang sangat dinamis," tutur dia.




Credit  VIVA.co.id