Selasa, 28 April 2015

Regu Tembak Siap Eksekusi Sembilan Terpidana Mati


Regu Tembak Siap Eksekusi Sembilan Terpidana Mati  
TNI menerjunka pasukan elite Kopassus untuk menjaga pelaksanaan eksekusi sembilan terpidana mati di LP Limus Buntu, Nusakambangan. (Reuters/Beawiharta)
 
 
Cilacap, CB -- Kapolda Jawa Tengah Irjen Nur Ali memastikan tim regu tembak dari kepolisian telah siap mengeksekusi sembilan terpidana mati, di Lapangan Tembak Limus Buntu, Nusakambangan, Cilacap.

"Regu tembak siap, ada 14 orang tiap tim dikali sebanyak itu (sembilan terpidana)," ujar Nur Ali di Dermaga Wijayapura, Cilacap, saat jumpa pers usai mengecek kesiapan eksekusi, Selasa (28/4).

Nur memastikan, timnya telah siap melaksanakan tugas negara untuk menembak pelatuk ke jantung sembilan terpidana mati kasus narkoba. Mereka adalah regu penembak dari Brigade Mobil (Brimob) yang terdiri dari seorang Bintara, 12 orang Tamtama, di bawah pimpinan seorang Perwira.

Merujuk Pasal 1 Undang-Undang Nomor 2/PNPS/1964 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pidana Mati yang Dijatuhkan Oleh Pengadilan di Lingkungan Peradilan Umum dan Militer, pelaksanaan pidana mati, yang dijatuhkan oleh pengadilan di lingkungan peradilan umum atau peradilan militer, dilakukan dengan ditembak sampai mati.

Bersama dengan Nur, turut mendampingi, Kepala Kejaksaan Negeri Cilacap dan Kapolres Cilacap AKBP Ulung Sampurna Jaya. Pengecekan persiapan dilakukan sekitar satu jam. Selain regu tembak, persiapan tersebut meliputi lokasi eksekusi, keamanan, tim kejaksaan, dan petugas sipir LP Besi.

Hal yang sama diutarakan eksekutor dari Tim Kejaksaan Negeri Cilacap. "Kami mengecek persiapan pelaksanaan eksekusi mati dan sudah siap," kata dia di dermaga.

Sembilan terpidana mati yang bakal dijemput maut terdiri dari tiga warga Nigeria, Jamiu Owolabi Abashin yang lebih dikenal sebagai Raheem Agbage Salami, Okwudili Oyatanze, dan Silvester Obiekwe Nwolise. Ada pula Rodrigo Gularte dari Brasil, Martin Anderson dari Ghana, dan Zainal Abidin dari Indonesia. Selain itu, terdapat duo Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Seluruh terpidana mati kini diisolasi di LP Besi.




Credit  CNN Indonesia