Bantuan yang dikirimkan Pemerintah Indonesia terdiri dari bantuan obatan-obatan, tenda, genset dan bantuan logistik lainnya. Selain bantuan tersebut, sejumlah relawan, tim kesehatan dan pihak Kemlu juga turut bertolak ke Nepal.
Berdasarkan pantauan Sindonews.com di Bandara Halim Perdanakusuma, tim berserta bantuan diberangkatkan sekitar pukul 17.30 WIB. Total tim yang berangkat berjumlah 67 orang, yang terdiri dari tim Kemlu, BNPB, PMI, dan sejumlah LSM.
Menlu Retno dalam pidato pelepasan mengatakan bahwa, tugas utama tim yang berangkat ke Nepal adalah melakukan evakuasi terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) di sana. Selain itu, tim juga ditugaskan melakukan pemetaan lokasi untuk mengetahui secara langsung lokasi tempat para WNI berada.
Bantuan dan tim tersebut berangkat dengan pesawat Boeing miliki TNI-AU, dan diperkirakan akan tiba di Kathmandu, Nepal pada besok pagi.
Credit SINDOnews
Menlu: Bantuan ke Nepal Sesuai dengan Semangat KAA
"Sekali lagi, ini adalah bentuk dari solidaritas Indonesia kepada Nepal, sebagaimana yang disampaikan dalam KAA kemarin. Presiden Indonesia menyerukan pentingnya solidaritas negara-negara Asia-Afrika," kata Retno kala ditemui wartawan di Bandara Halim Perdanakusuma, Rabu (29/4/2015).
Menurut Retno, mengenai pengiriman bantuan ke Nepal juga sempat diutarakan Jokowi -sapaan akrab Joko Widodo- dalam pidatonya di Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Kuala Lumpur pada akhir pekan lalu. Dalam pidatonya, Jokowi menyatakan siap mengirimkan bantuan ke Nepal.
"Dalam pertemuan KTT ASEAN baru-baru ini yang diadakan di Kuala Lumpur, Presiden menyampaikan mengenai kesiapan Indonesia untuk membantu Nepal dan juga mendorong negara-negara ASEAN lainnya agar dapat membantu Nepal," sambungnya.
Dalam pengiriman bantuan tahap pertama ini, pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan obat-obatan, genset, dan juga mengirimkan tim gabungan yang terdiri dari BNPB, PMI, Kemlu dan sejumlah LSM.
Credit SINDOnews