Tindakan penarikan itu dinilai biasa saja.
Perdana Menteri Australia Tony Abbot kunjungi Indonesia. (VIVAnews/Anhar Rizki Affandi)
"Kita pernah menarik duta besar kita dari Australia, jangan lupa," kata Kalla di Gedung Bidakara, Jakarta, Rabu 23 April 2015.
Kalla yakin ketegangan diplomatik ini hanya berlangsung sementara. "Satu atau dua bulan juga kembali lagi," ujar Kalla.
Penarikan duta besar itu, lanjut Kalla, hanya menandakan protes setelah warga negaranya Andrew Chan dan Myuran Sukumaran dieksekusi mati tadi malam.
"Kita juga sering begitu, kembalikan dubes dari Australia, dari Brasil, biasa saja," kata dia.
Kalla juga optimistis bahwa ketegangan ini tidak akan menganggu hubungan diplomatik di bidang ekonomi sekalipun.
"Kita lebih banyak mengimpor dari Australia. Berarti kalau menghentikan perdagangan dia rugi," ucapnya
Credit VIVA.co.id