Rabu, 29 April 2015

Teleskop Robot Deteksi Tiga Planet Superbesar


Teleskop Robot Deteksi Tiga Planet Superbesar  
Bintang HD 7924 dan ketiga planetnya. Diilustrasikan oleh Karen Teramura dan BJ Fulton. (Dok. newscenter.berkeley.edu)
 
 
 
Jakarta, CB -- Dengan sebuah teleskop robotik di Lick Observatory, ahli astronomi telah menemukan tiga planet yang berukuran superbesar (dibandingkan Bumi), di dekat sebuah Bintang yang diberi nama HD 7924. Bintang ini berada di luar tata surya.

Planet itu disebut tak ada pembandingnya di dalam sistem tata surya kita. “Yang jelas, massanya diperkirakan delapan kali bumi dan mengorbit dekat sekali dengan bintangnya,” kata Lauren Weiss dari UC Berkeley.

Weiss adalah pemimpin komponen UC Berkeley di dalam tim yang menemukan planet itu. Penemuan dilakukan atas bantuan telesko Automated Planet Finder (APF). Ini adalah teleskop baru yang dipasang di puncak Gunung Hamilton dekat San Jose. Teleskop memang dipasang untuk menemukan super-Bumi dan planet seukuran Bumi.

Sampai hari ini, kebanyakan planet yang ditemukan di luar tata surya berukuran seperti Neptunus, yang mempunyai massa 17 kali Bumi, atau lebih besar lagi. Mayoritasnya adalah raksasa yang merupakan gas seperti Jupiter, yang massanya ratusan kali Bumi.

Tujuan APF adalah menemukan planet-planet kecil di sekitar bintang-bintang terdekat, yang mungkin mempunyai temperatur dan kondisi permukaan yang bisa dihidupi oleh manusia.

“Penemuan ini mendemonstrasikan kemampuan APF dalam menemukan planet-planet bermassa rendah di sekitar Bintang terdekat,” kata Weiss. “Teleskop robotika akan menjadi cara kita menemukan planet-planet lain di masa depan.”

Planet superbesar itu tak kelihatan oleh mata telanjang. Wujudnya sulit dilihat karena melakukan gerakan-gerakan pelan di sekitar bintangnya. Tapi dengan teknik Doppler yang dipelopori Geoff Marcy, seorang profesor astronomi di Berkeley, wujudnya tertangkap.

“Kami memakai APF seperti teleskop reguler, terus berjaga mencari bintang demi bintang. Tapi ide untuk memakai komputer sebagai pengganti, makin menarik demi mengganti tidur yang kurang,” kata Benjamin Fulton dari Universitas Hawaii yang juga terlibat dalam penelitian itu. “Maka kami mendesain software untuk mengganti diri kami dengan sebuah robot.”

HD 7924 tadinya diketahui hanya diorbit oleh sebuah planet, berdasarkan penemuan W. M. Keck Observatory di Hawaii pada 2009. Itu terjadi setelah lima tahun penelitian.

Kemudian Teleskop APF menemukan dua lagi. Penemuan, yang kemudian dipublikasikan di Jurnal Astrophysical, itu dikonfirmasi pula oleh Keck Observatory dan Automatic Photometric Telescope di Fairborn Observatory di Arizona.

“Level otomatisasi seperti ini adalah pengubah permainan dalam astronomi,” kata Andrew Howard, guru besar astronomi di Universitas Hawaii. “Itu rasanya seperti punya mobil tanpa pengemudi saat pergi berbelanja ke planet-planet.”

Ketiga planet itu mengorbit bintangnya dalam jarak yang lebih dekat ketimbang jarak Merkurius ke Matahari. Ia menyelesaikan orbitnya dalam waktu lima, 15, dan 24 hari. Bintang itu sendiri berjarak 54 tahun cahaya, cukup dekat kalau mau disebut tetangga Bumi.


Credit    CNN Indonesia