Kamis, 30 April 2015

Iran Klaim Tembaki Kapal Amerika di Teluk


Iran Klaim Tembaki Kapal Amerika di Teluk
Iran klaim menembaki kapal kargo milik Amerika Serikat di kawasan Teluk. | (Al Arabiya/AP)
 
 
TEHERAN  (CB) - Iran mengklaim bahwa, pasukan dan kapal perang mereka telah menembaki sebuah kapal kargo milik Amerika Serikat (AS) di perairan Teluk. Kapal yang diserang Iran itu diarahkan ke pelabuhan Bandar Abbas di pantai selatan Iran.

Dua kantor berita Iran, FARS dan IRNA, melaporkan bahwa kargo itu milik AS. Namun juru bicara Pentagon mengkonfirmasikan kepada Reuters, Rabu (29/4/2015), bahwa kapal yang diserang Iran itu adalah kapal MV Maersk Tigris yang berbendera Marshal Island.

Pentagon membenarkan bahwa, pasukan Iran menyerang kapal itu. Pentagon menyatakan, insiden itu terjadi ketika kapal MV Maersk Tigris melewati Selat Hormuz. Seorang pejabat Pemerintah AS menambahkan, kapal itu dicegat pasukan Angkatan Laut Garda Revolusi Islam (IRGC).

Pesawat dan kapal perusak AS yang memantau situasi setelah insiden itu telah membuat panggilan darurat di Selat Hormuz. Selat itu merupakan jalur utama dunia untuk pengiriman minyak.

Pentagon menegaskan, tidak ada warga AS di kapal MV Maersk Tigris. Konfirmasi Pentagon itu bertentangan dengan laporan sebelumnya yang menyebut ada 34 pelaut AS di dalam kapal.

Data pelacakan Reuters menunjukkan kapal MV Maersk Tigris adalah kapal kontainer dengan berat 65 ribu ton yang berlayar di lepas pantai Iran, antara Pulau Qeshm dan Hormuz. Kapal itu sudah terdaftar untuk berlayar dari pelabuhan Jeddah, Arab Saudi menuju pelabuhan Jebel Ali, Uni Emirat Arab.

Namun juru bicara perusahaan pengelola kapal yang berbasis di Singapura, Rickmers Shipmanagement, mengaku tidak tahu mengapa Iran menyerang kapal itu.

Juru bicara Pentagon, Kolonel Steve Warren, mengecam aksi penembakan kapal kargo oleh pasukan Iran.”Itu tidak pantas dan tampak provokatif,” katanya.

Insiden itu terjadi hanya empat hari setelah kapal patroli Iran dikepung kapal-kapl berbendera AS. Menurut Warren tidak ada tembakan peringatan dalam insiden itu.


Credit   SINDOnews