Ban Ki-moon dituding mengalah pada Maroko.
Sekjen PBB Ban Ki-moon (ANTARA/Widodo S. Jusuf)
Dilansir dari laman Al Arabiya, Jumat, 24 April 2015, Raja Maroko mengancam untuk mengusir pasukan penjaga perdamaian PBB dari Sahara Barat, pada 2014 lalu, saat laporan PBB merekomendasikan adanya penyelidikan HAM.
Maroko juga melarang utusan khusus PBB untuk mengunjungi Sahara Barat, bersikeras bahwa PBB hanya dapat menempatkan pasukan penjaga perdamaian, tanpa hak untuk memonitor pelanggaran HAM.
Sementara kelompok-kelompok HAM internasional mengatakan, Maroko menggunakan kekerasan untuk meredam upaya Sahara Barat menjadi negara independen.
Upaya memperluas mandat misi PBB terus menemui kegagalan dalam dua tahun terakhir, dengan adanya ancaman dari Maroko yang menganeksasi bekas koloni Spanyol itu pada 1975.
Pertempuran terjadi antara Maroko dan Polisario Front, hingga tercapainya gencatan senjata yang dimediasi PBB pada 1991. Pasukan penjaga perdamaian PBB ditempatkan, untuk mengawasi jalannya gencatan senjata.
Referendum untuk menentukan nasib Sahara Barat, disepakati sebagai bagian dari gencatan senjata. Namun hingga saat ini referendum tetap tidak dalam dilaksanakan, dengan adanya tekanan dari Maroko.
Credit VIVA.co.id