"Saya kira biasanya urusan politik dan urusan bisnis agak berbeda ya.
Masih ada proses diplomasi. Apalagi belum mencapai stage yang tinggi lagi," kata Ade di lapangan markas Polisi Militer Angkatan Laut, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (30/4/2015).
Dia menekankan proses kerja sama alutsista ini sudah dilakukan sebelum kasus ancaman hukuman mati terhadap Serge. Oleh sebab itu, menurut Ade, tidak ada pengaruh dari eksekusi mati ke kerja sama.
"Enggak, enggak ada pengaruh. Saya yakin positif bisa diselesaikan. Enggak kan, karena kontrak-kontrak (proses) itu selesai. Kapal satu selesai, kita bayar, selesai kan lunas," tutur mantan Kepala Staf Umum TNI itu.
Optimisme Ade didapat karena sejauh ini belum adanya ancaman dari Prancis untuk menghentikan alutsista kapal laut buat TNI.
"Enggak, enggak ada. Itu kan proses sudah selesai," sebutnya.
Seperti diketahui, TNI AL dalam waktu dekat akan menerima dua kapal canggih jenis Hidrogafi dan Oseanografi yang dibeli dari Prancis. Rencananya, kedua kapal akan diluncurkan dari galangan kapal OCEA Les Sables d'Olonne, Prancis. Selain itu, salah satu kapal yang dalam perjalanan menuju Indonesia saat ini adalah KRI Rigel-933.
Credit DetikNews