Kamis, 30 April 2015

Murka, Obama Kutuk Kerusuhan di Baltimore


Murka Obama Kutuk Kerusuhan di Baltimore
Presiden Obama mengutuk kerusuhan yang pecah di Baltimore. | (Reuters)
 
 
WASHINGTON  (CB) - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama, marah dan mengutuk kerusuhan yang terjadi di Baltimore, negara bagian Maryland, AS. Menurut Obama, aksi kerusuhan di Baltimore bukan lagi penyaluran aspirasi tapi sudah tindak kriminal.

Kerusuhan di Baltimore dipicu kematian pria kulit hitam, Freddie Gray, usai ditahan aparat polisi Baltimore. Massa yang didominasi warga kulit hitam turun ke jalan dan membakar sejumlah bangunan. Mereka juga menjarah sejumlah toko. 

 
”Ketika orang mendapatkan linggis dan mulai mencongkel pintu terbuka untuk menjarah, mereka bukan protes, mereka tidak menyalurkan aspirasi. Mereka mencuri,” kesal Obama dalam konferensi pers di depan Gedung Putih dengan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, Selasa waktu AS.

”Mereka membakar sebuah gedung, mereka melakukan pembakaran. Dan mereka menghancurkan serta merusak bisnis dari komunitas mereka sendiri. Mereka merampok pekerjaan dan kesempatan dari orang-orang di daerah itu,” lanjut Obama.

Menurut Obama, tidak ada alasan untuk melakukan kekerasan yang mengakibatkan 15 petugas polisi Baltimore terluka. Polisi telah menangkap puluhan warga setempat.

Pada hari ini, kerusuhan masih belum mereda setelah warga menolak penerapan jam malam yang ditetapkan Pemerintah Kota Baltimore.

Ini adalah pertama kalinya Obama membahas kerusuhan di Baltimore, yang meletus Senin malam. Kerusuhan yang dipicu masalah rasial pernah pecah di Ferguson, di mana warga kulit hitam mengamuk setelah polisi kulit putih menembak mati pria kulit hitam.



Credit  SINDOnews