Menjabat sejak Oktober 1975, Pangeran Saud
al-Faisal tercatat sebagai menlu yang paling lama bertugas di seluruh
dunia. (Reuters/Faisal Al Nasser/Files)
Salman menunjuk keponakannya Mohammedbin Nayef sebagai putra mahkota penerusnya, menggantikan adik raja, Pangeran Muqrim bin Abdulaziz. Sebelumnya Nayef adalah wakil putra mahkota yang kini posisinya diisi oleh putra Salman, Pangeran Mohammed bin Salman.
Perombakan yang paling mengejutkan adalah digantinya Saud al Faisal dari posisi menteri luar negeri. Duta besar Saudi untuk Amerika Serikat Adel al-Jubeir akan menggantikan Saud menjadi Menlu.
Namun Saud masih akan ditugaskan sebagai menteri negara yang mengawasi hubungan luar negeri Arab Saudi dan menjadi utusan khusus Raja Salman.
Menjabat sejak Oktober 1975, Saud tercatat sebagai menlu yang paling lama bertugas di seluruh dunia.
Pangeran berusia 75 tahun ini telah melalui berbagai konflik di Timur Tengah ketika menjabat Menlu. Di antaranya adalah serangan Israel ke Lebanon tahun 1978, 1982 dan 2006, intifada di Palestina tahun 1987 dan 2000, invasi Irak ke Iran tahun 1980 dan ke Kuwait pada 1990, serta invasi AS ke Irak tahun 2003.
Tahun 1989, dia membantu Arab Saudi memuluskan negosiasi yang mengakhiri perang sipil di Lebanon yang telah berlangsung selama 15 tahun.
Lulusan Universitas Princeton, Amerika Serikat, jurusan perminyakan ini juga menghadapi beberapa konflik di Timur Tengah saat ini, seperti konflik Suriah dan Yaman.
Sementara itu penggantinya, Adel al-Jubeir, dikenal merupakan diplomat andalan Saudi, terutama untuk menjelaskan posisi kerajaan dalam konflik di negara-negara Timur Tengah.
Duta
Besar Arab Saudi untuk AS, Adel al-Jubeir, akan menggantikan Saudi
al-Faisal sebagai menteri luar negeri. (Reuters/Yuri Gripas/Files)
|
Lulusan ilmu politik dan ekonomi dari Universitas North Texas dan master di ilmu hubungan internasional dari Universitas Georgetown ini sebelumnya pada 2005 ditunjuk jadi penasihat pengadilan kerajaan. Dia diangkat jadi dubes Saudi untuk AS menggantikan Pangeran Turki al-Faisal pada 2007.
Tahun 2011, AS membongkar rencana dua warga Iran yang disewa untuk membunuh Jubeir. Presiden Iran saat itu, Mahmoud Ahmadinejad membantah tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa AS hendak mengadu domba Iran dan Saudi.
Namun tahun 2013, seorang penjual mobil kelahiran Iran di Texas divonis 25 tahun penjara setelah mengaku terlibat dalam rencana dengan militer Iran untuk membunuh Jubeir.
Credit CNN Indonesia