Jumat, 10 April 2015

Ayatollah Khamenei desak Saudi hentikan "aksi kriminal"-nya



Ayatollah Khamenei desak Saudi hentikan
Pemimpin spiritual Iran Ayatollah Ali Khamenei (Reuters)
 
Teheran (CB) - Pemimpin spiritual Iran Ayatollah Ali Khamenei, Kamis, mengutuk serangan udara koalisi Arab pimpinan Arab Saudi terhadap milisi Syiah Houthi di Yaman sebagai "aksi kriminal".

"Langkah ini tidak bisa diterima di kawasan ini dan saya mengingatkan mereka mesti menghentikan aksi kriminal di Yaman ini," kata dia dalam laman resminya.

"Pemerintah Saudi mesti mengakhiri sesegera mungkin kejahatan yang mengerikan ini," sambung Khamenei.

Koalisi yang antara lain beranggotakan sembilan negara Arab ini dipimpin oleh Saudi dengan dukungan Amerika Serikat.

Koalisi ini melancarkan ofensif udara pada 26 Maret untuk menghentikan gerak maju milisi Houthi dukungan Iran dan bersekutu dengan pasukan yang setia kepada mantan Presiden Ali Abdullah Saleh.

Milisi telah menguasai bagian terbesar Yaman, termasuk ibu kota Sanaa, dan telah memaksa Presiden Abedrabbo Mansour Hadi kabur ke Aden.

"Yang tengah dilakukan pemerintah Saudi di Yaman jelas sama dengan apa yang dilakukan rezim Zionis di Gaza," kata Khamenei.

"Ini pembantaian, genosida dan bisa dituntut secara internasional," kata dia. "Jelas Saudi akan menderita," kata dia tanpa merinci lebih jauh.

Iran yang Syiah dan Saudi yang Sunni saling bersaing di kawasan, dan berpihak berbeda dalam konflik di Suriah. Tehran menyokong Presiden Bashar al-Assad, sedangkan Riyadh mendukung pihak oposisi.

"Kita berbeda dengan Saudi pada berbagai soal politik, namun kita selalu mengatakan mereka telah menunjukkan ketenangan dan martabat dalam hubungan luar negeri mereka," kata Khamenei.

Dia mengutuk dukungan Washington kepada koalisi Arab dengan berkata bahwa "adalah sifat Amerika Serikat untuk mendukung agresor.  Pesawat tempur mereka telah membuat ruang udara Yaman menjadi tidak aman dan mereka tidak menyebutnya intervensi. Sebaliknya, mereka malah menuduh Iran mengintervensi."


Credit  ANTARA News