Wabah virus flu babi telah menyebar ke 17 provinsi di Vietnam
CB,
HANOI -- Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (19/3) menyarankan Vietnam memberlakukan
wabah Flu Babi Afrika (ASF) yang menyebar dengan cepat sebagai darurat
nasional. Virus tersebut pertama kali dideteksi sebulan lalu di tiga
peternakan di dua provinsi di bagian utara Vietnam.
"Virus tersebut kemudian menyebar ke 17 provinsi di Vietnam Utara
dengan 239 wabah yang sudah dikonfirmasi," kata FAO dalam satu
pernyataan.
Daging babi menyumbang tiga perempat dari total
konsumsi daging di Vietnam, yang berpenduduk 95 juta jiwa, tempat
sebagian besar dari 30 juta ekor babi yang diternak dikonsumsi di dalam
negeri. "Hilangnya babi karena infeksi ASF dan tindakan pengendalian
mengarah kepada beban ekonomi yang berat bagi banyak keluarga di
pedesaan," kata Albert T Lieberg, perwakilan FAO di Vietnam, setelah
pertemuan pekan lalu dengan pihak berwenang Vietnam.
Vietnam
melaksanakan pengendalian ketat gerakan babi dan produk-produk babi dan
memusnahkan lebih 25 ribu ekor babi. Tetapi FAO mengatakan
peternakan-peternakan kecil dengan "biosecurity" akan menimbulkan
penyebaran ASF.
Penyakit itu, yang tidak bisa disembuhkan
pada babi tetapi tidak berbahaya bagi manusia, juga menyebar secara
cepat di China, negara tetangga Vietnam, pekan lalu. Beijing melarang
impor babi, babi hutan dan produk-produk terkait dari Vietnam.