Kazakhstan menghindari kritik kebijakan Cina atas warga minoritas di Xinjiang.
CB,
BEIJING -- Diplomat pemerintah Cina, Wang Yi menyatakan berterima kasih
pada Kazakhstan atas dukungannya untuk program deradikalisasi di
Xinjiang.
"Kami menghargai pemahaman dan dukungan pemerintah Kazakhstan untuk
posisi Cina. Kami tidak akan pernah membiarkan orang atau kekuatan apa
pun merusak persahabatan dan rasa saling percaya antara Cina dan
Kazakhstan," kata Wang.
Dalam sebuah pernyataan pada Kamis
malam (28/3), Anggota Dewan Negara Cina tersebut bertemu dengan Menteri
Luar Negeri Kazakhstan, Beibut Atamkulov di Beijing. Dia mengklaim
langkah-langkah deradikalisasi Cina di Xinjiang begitu efektif.
Wang
mengungkapkan, langkah-langkah Cina dilakukan untuk melindungi keamanan
dan memberikan kontribusi bagi perdamaian. Hal itu juga dilakukan dalam
menindak pasukan teror dan menghilangkan pemikiran ekstremis.
Wang
juga menyampaikan, Cina dan Kazakhstan harus memperkuat kerja sama
keduanya di bidang Hak Asasi Manusia (HAM) dan memastikan orang lain
tidak mencoba mempolitisasi masalah tersebut.
Pemerintah
negara Asia Tengah menghindari untuk mengkritik kebijakan Xinjiang.
Namun telah menegosiasikan pembebasan puluhan orang, dengan dua
kewarganegaraan, Kazakhstan dan Cina yang ditahan di Cina.
Bulan
ini, polisi Kazakhstan menahan seorang aktivis kelahiran Cina. Aktivis
tersebut telah melakukan kampanye atas nama etnis Kazakhstan di Cina.
Adapun
para kritikus menyebutkan Cina mengoperasikan kamp-kamp interniran
untuk warga Uighur dan muslim lainnya yang tinggal di Xinjiang.
Sementara pemerintah menyebutnya sebagai pusat pelatihan kejuruan.
Xinjiang
merupakan rumah bagi minoritas Kazakhstan yang cukup besar. Kelompok
HAM menyatakan, beberapa di antara mereka berakhir di fasilitas
deradikalisasi.
Sementara itu, Cina telah meningkatkan
upaya dalam melawan kritik yang berkembang di Barat dan
kelompok-kelompok HAM terkait dengan program di Xinjiang.