BRASILIA
- Presiden Brazil Jair Bolsonaro mengatakan kepemimpinan Presiden
Nicolas Maduro di Venezuela dapat dipertanyakan karena perpecahan di
tentara Venezuela yang lebih mendukung pemimpin oposisi Juan Guaido.
"Saya
memuji dan mengakui semangat patriotik dan demokrasi yang (Guaido)
harus perjuangkan untuk kebebasan di partainya," kata Bolsonaro, yang
telah menjadi kritikus vokal presiden Venezuela Nicolas Maduro, seperti
dikutip dari Sputnik, Kamis (2/5/2019).
Ia menambahkan
bahwa dia telah menerima informasi bahwa keretakan di dalam pasukan
Venezuela masih dapat menyebabkan “keruntuhan” pemerintahan Nicolas
Maduro.
"Informasi
yang kami miliki adalah bahwa ada fraktur (perpecahan) yang semakin
dekat dan dekat dengan kepemimpinan angkatan bersenjata (Venezuela),"
kata Bolsonaro dalam sambutan yang disiarkan oleh saluran Globo News.
Presiden
Brazil menambahkan bahwa pemerintahnya tidak memiliki kontak dengan
Amerika Serikat (AS) mengenai penggunaan wilayah Brazil sebagai basis
untuk pontensi intervensi militer di Venezuela, dan jika ada permintaan
seperti itu, dewan pertahanan dan Kongres akan terlibat dalam
pengambilan keputusan.
Sebelumnya, pemimpin oposisi Venezuela
Juan Guaido dan para pendukungnya berkumpul di Caracas di depan
pangkalan militer La Carlota, mengumumkan dimulainya 'tahap akhir' dari
apa yang disebut kampanye "Operasi Kebebasan" untuk menggulingkan
pemerintah yang sah. Guaido pun meminta pada militer untuk bergabung
dengan aksi protes terhadap Maduro.
Krisis
politik di negara itu meningkat pada bulan Januari setelah Guaido
menyatakan dirinya sebagai presiden sementara yang menyerukan pemilu
baru. Deklarai itu hanya beberapa minggu setelah pelantikan Maduro untuk
masa jabatan kedua.
Guaido menerima dukungan langsung dari AS
dan sekutunya di Amerika Latin, serta Kanada, sementara Rusia, China,
dan puluhan negara lain menyuarakan dukungan untuk pemerintah yang sah
atau mendesak tidak campur tangan dalam urusan internal Venezuela.
Foto udara menunjukkan lokasi
pembangunan waduk hidroelektrik Belo Monte di Pimental, dekat Altamira
di negara bagian Para, Brazil, 15 November 2012. Setelah bertahun-tahun
memperoleh peningkatan dalam memerangi pembalakan hutan hujan Amazon,
deforestasi di Brazil tampaknya semakin meningkat . (REUTERS/Juan
Doblas/ISA/Handou)
Brasilia (CB) - Brazil memimpin dunia dalam deforestasi tahun
lalu walaupun penggundulan hutan hujan tropis di negara terbesar di
Amerika Selatan itu turun 70 persen dibandingkan dengan tahun 2017,
menurut jejaring pemantauan hutan independen.
Brazil kehilangan 13.471 km persegi hutan hujan tropis tahun 2018, suatu
kawasan hampir seukuran Connecticut, negara bagian di Amerika Serikat,
demikian data dari Global Forest Watch, yang dikelola oleh World
Resources Institute (WRI) yang berkantor pusat di AS.
Namun, angka tersebut merupakan penurunan signifikan jika dibandingkan
dengan tahun sebelumnya ketika kebakaran hutan berskala besar
menimbulkan kerugian relatif besar di Brazil.
Berdasarkan data yang dikeluarkan Global Forest Watch pada Kamis,
kehilangan hutan tua, yang merupakan kunci melestarikan keanekaragaman
hayati, khususnya terjadi setelah kebakaran bersejarah dua tahun, tetapi
masih tetap naik di atas level-level sebelumnya dalam dekade itu.
"Kendati kehilangan tahun 2018 diakibatkan sebagian oleh kebakaran,
sebagian besar tampaknya akibat pembalakan di Amazon, menimbulkan risiko
penurunan dalam penggundulan hutan yang negara itu capai pada awal
tahun 2000-an," kata para peneliti.
Brazil merupakan rumah bagi 60 persen Amazon, hutan hujan tropis
terbesar di dunia yang menyerap karbon dioksida dalam jumlah besar dan
dipandang sebagai perlindungan vital terhadap pemanasan global.
Republik Demokratik Kongo berada di posisi kedua dalam kerugian hutan dengan 4.812 km persegi hutannya tak ada lagi.
TEL AVIV
- Israel melemparkan kecaman keras terhadap Presiden Brazil, Jair
Bolsonaro terkait pernyataannya mengenai Holocaust. Bolsonaro
mengatakan, Holocaust bisa diamaafkan, tapi tidak boleh dilupakan.
Presiden
Israel, Reuven Rivlin dengan tegas mengatakan bahwa Holocaust adalah
sebuah kejahatan yang sangat serius. Orang-orang Yahudi, khususnya di
Israel, tidak akan pernah memaafkan dan melupakan hal itu.
“Tidak
ada yang bisa memerintahkan orang-orang Yahudi untuk memberikan
pemaafan, dan itu tidak akan pernah bisa dibeli atas nama kepentingan.
Apa yang (Nazi) lakukan pada kita terukir dalam ingatan kita, ingatan
mengenai para pendahului, kata Rivlin.
Rivlin
memperingatkan, bahwa orang Israel tidak akan pernah bekerja sama
dengan mereka yang menyangkal kebenaran atau mencoba menghapusnya dari
ingatan, baik individu, kelompok atau pemimpin partai dan bahkan kepala
negara.
“Kami tidak akan pernah memaafkan dan tidak pernah
melupakan. Tidak ada yang akan memerintahkan pengampunan dari
orang-orang Yahudi, dan itu tidak akan pernah bisa dibeli atas nama
kepentingan. Orang Yahudi akan selalu berperang melawan anti-Semitisme
dan xenophobia," ungkapnya, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (14/4).
Dia
juga memperingatkan para politisi agar tidak menyimpang ke wilayah para
sejarawan, yang bertanggung jawab untuk meneliti dan menggambarkan masa
lalu. Menurutnya, para pemimpin politik harus tetap sejalan dengan
tanggung jawab mereka sendiri untuk membentuk masa depan.
Presiden baru Brazil Jair Bolsonaro
menunjukkan selempang kepresidenan yang diterimanya dari presiden yang
ia gantikan, Michel Temer, di Istana Planalto di Brasilia, Brazil, 1
Januari 2019. (REUTERS/Sergio Moraes)
Brasilia, Brazil (CB) - Pemimpin oposisi Brazil di Senat,
Rondolfo Rodriguez, telah menolak kunjungan presiden negeri itu,
Jair Bolsonaro, ke Israel dan pernyataannya mengenai Al-Quds (Jerusalem)
serta pemindahan kedutaan besar Brazil ke kota tersebut.
Rodriguez juga mengatakan presiden Brazil tidak mewakili suara hati rakyat Brazil.
Rodriguez mengeluarkan pernyataan itu selama kunjungannya ke Kedutaan
Besar Negara Palestina di Brazil dan pertemuannya dengan Duta Besar
Ibrahim Zaben pada Rabu (3/4).
Rodriguez menyatakan kunjungannya ke Kedutaan Besar Palestina adalah
pesan solidaritas rakyat Brazil buat rakyat Palestina. Ia menegaskan
solidaritas bloknya di Parlemen buat rakyat Palestina.
Ia mengatakan banyak anggota Senat dan Majelis Permusyawaratan Rakyat,
termasuk koalisi pemerintah, menentang posisi presiden Brazil mengenai
masalah Palestina dan hubungan erat dengan Israel.
Ia menganggap posisi Presiden Bolsonaro itu sebagai pelanggaran terhadap
kebijakan bersejarah yang dianut Brazil, yaitu mendukung penyelesaian
dua-negara sejalan dengan resolusi internasional. Rodriguez menekankan
dukungan oposisi Brazil bagi Palestina di Parlemen Brazil dan akan
membuka kantor kebudayaan serta perdagangan di Al-Quds Timur untuk
mengurus kepentingan Brazil.
Sementara itu, Zaben menyampaikan penghargaannya atas kunjungan
Rodriguez serta pesan solidaritasnya buat rakyat dan kepemimpinan
Palestina. Ia juga memuji hubungan bersejarah antara Palestina dan
Brazil.
Petunjuk di bagian luar Kedubes AS di Jerusalem (Flash90) (Flash90/)
Ramallah (CB) - Kementerian Palestina Urusan Luar Negeri dan
Ekspatriat mengutuk, dengan sekeras-kerasnya, sikap Kementerian Luar
Negeri Brazil dan pernyataan resmi Brazil berkaitan dengan pembukaan
kantor perdagangan dengan status diplomatik di Al-Quds (Jerusalem), yang
diduduki.
Kementerian memandang posisi itu sebagai pelanggaran nyata terhadap
keabsahan dan resolusi internasional serta agresi langsung terhadap
rakyat Palestina dan hak-hak mereka.
Kemlu Palestina juga memandang pembukaan kantor dagang di kota tersebut
sebagai persetujuan bagi tekanan Amerika dan Israel untuk melanggengkan
pendudukan dan kegiatan permukiman, me-Yahudi-kan dan mencaplok Al-Quds,
yang diduduki, serta pemberlakuan paksa hukum Israel atasnya.
Kementerian itu menekankan akan mengontak duta besar Brazil untuk
konsultasi agar kementerian tersebut bisa mengambil keputusan yang
sesuai guna menghadapi situasi semacam itu.
Kementerian tersebut kembali menekankan bahwa Al-Quds adalah bagian tak
terpisahkan wilayah Palestina, yang diduduki pada 1967. Kementerian juga
menegaskan bahwa keputusan yang diambil oleh pemerintah Amerika serta
pendudukan Israel, serta negara-negara yang mengikuti langkah AS dan
tindakan Israel itu, takkan memberi penguasa pendudukan hak atas Al-Quds
Timur dan daerah sekitarnya.
Jakarta, CB -- Brazil mengatakan telah membuka kantor diplomatik baru di Yerusalem,
Minggu (31/3). Kantor tersebut diproklamirkan bakal berfungsi sebagai
bagian dari kedutaan besarnya untuk Israel, yang berlokasi di Tel Aviv.
"Brasil
memutuskan untuk membuat kantor di Yerusalem untuk mempromosikan
perdagangan, investasi, teknologi, dan inovasi sebagai bagian dari
kedutaan besarnya di Israel," kata Kementerian Luar Negeri di Brasilia
dalam sebuah pernyataan, dikutip Reuters, Minggu (31/3).
Langkah diplomatik Brazil merupakan jawaban dari sikap pemerintah Brazil yang selama ini berupaya mendekatkan diri ke Israel.
Presiden Brazil, Jair Bolsonaro yang dilantik pada awal tahun ini
memang mewacanakan untuk membuat negaranya mendekat ke Amerika Serikat
dan Israel, termasuk memindahkan kedutaan besar Brasil ke Yerusalem.
Bolsonaro
berencana menyesuaikan lagi hubungan Brazil secara internasional,
menjauhi sekutu-sekutu dari negara berkembang serta mendekat ke
kebijakan para pemimpin Barat, terutama Presiden Amerika Serikat Donald
Trump. Trump mengirim Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo untuk
menghadiri upacara pengukuhan Bolsonaro sebagai presiden.
Jair Bolsonaro. (REUTERS/Adriano Machado)
Langkah Brazil boleh jadi mengikuti jejak Honduras. Sebelumnya,
Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez pada 24 Maret lalu telah
mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan berencana membuka kantor
dagang Honduras di sana. Kedutaan Besar Honduras untuk Israel akan tetap
berada di Tel Aviv.
"Hari ini, saya mengumumkan sebuah langkah
untuk membuka sebuah kantor dagang di Yerusalem, ibu kota Israel. Kantor
dagang ini akan menjadi perpanjangan kantor kedutaan besar kami di Tel
Aviv," kata Hernandez.
Warga Venezuela memasuki Kolombia dengan
menyeberangi jembatan internasional Simon Bolivar dari San Antonio del
Tachira, Venezuela, Kamis (21/2). Rakyat Venezuela mengalami kelangkaan
makanan dan obat-obatan.
Foto: AP Photo/Rodrigo Abd
Brasil minta Venezuela gelar pemilu ulang di bawah pimpinan Juan Guaido.
CB,
BRASILIA -- Menteri Luar Negeri Brasil Ernesto Araujo mengatakan,
pasukan Rusia yang dikirim ke Venezuela harus segera pergi meninggalkan
negara tersebut. Dalam sebuah wawancara dengan Reuters, Araujo
manyatakan, pembelaan Rusia terhadap Presiden Nicolas Maduro justru
dapat memperdalam keruntuhan ekonomi dan masyarakat Venezuela.
Menurut Araujo, satu-satunya jalan keluar dari krisis adalah dengan
mengadakan pemilihan umum ulang di bawah pemerintahan sementara yang
dipimpin oleh oposisi, Juan Guaido. "Jika mereka mempertahankan Maduro
lebih lama, berarti lebih banyak orang kelaparan dan melarikan diri dari
negara itu, lebih banyak tragedi kemanusiaan di Venezuela," ujarnya,
Jumat (29/3).
"Apa pun yang berkontribusi pada kelanjutan penderitaan rakyat Venezuela harus dihapus," kata Araujo.
Araujo
mengatakan, kehadiran tentara Rusia di Venezuela merupakan tanda
kelemahan Maduro. Menurutnya, hal tersebut menunjukkan bahwa Maduro
sudah tidak punya kekuatan militer.
"Jika dia perlu membawa
pasukan dari luar negeri, jelas bahwa pasukan bersenjatanya tidak
sepenuhnya bersamanya dan tidak mampu terus menekan rakyat Venezuela,"
kata Araujo.
Sebelumnya, kedatangan dua pesawat angkatan
udara Rusia diyakini membawa hampir 100 pasukan khusus dan personel
keamanan siber ke Venezuela. Rusia menyatakan, pihaknya telah mengirim
spesialis ke Venezuela berdasarkan perjanjian kerja sama militer.
Sementara
itu, Presiden sayap kanan Brasil Jair Bolsonaro mengatakan, angkatan
bersenjata Brasil tidak berniat melakukan intervensi militer ke
Venezuela. Brasil ingin membahas krisis Venezuela secara bilateral
dengan Rusia dan Cina. Transisi diplomatik di negara penghasil minyak
tersebut merupakan kepentingan mereka bersama, yang tergabung dalam
kelompok ekonomi berkembang, BRICS (Brasil, Rusia, India, Cina, dan
Afrika Selatan).
Bersama dengan Lima Group, Brasil kini
fokus untuk membuat pemimpin oposisi Juan Guaido diakui di organisasi
internasional. Araujo mengatakan, pemerintah Brasil berusaha menjalin
kerja sama perdagangan dan kerja sama lainnya dengan Rusia serta Cina.
Rencananya, presiden Brasil akan menghadiri petemuan puncak BRICS pada
November mendatang.
CB, Jakarta - Presiden Donald Trump mempertimbangkan agar Brasil menjadi anggota NATO.
Hal ini diungkapkan Trump saat menyambut kunjungan perdana Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, ke Gedung Putih.
"Kami
akan mempertimbangkan itu dengan sangat, apakah itu NATO atau itu
sesuatu yang ada hubungannya dengan aliansi," kata Trump kepada
wartawan, yang duduk di sebelah Bolsonaro, dikutip dari Reuters, 20
Maret 2019.
"Saya bermaksud menunjuk Brasil sebagai sekutu non-NATO utama atau
bahkan mungkin, jika Anda mulai memikirkannya, mungkin sekutu NATO,"
kata Trump.
"Saya harus berbicara dengan banyak orang, tetapi
mungkin sekutu NATO, yang akan sangat memajukan keamanan dan kerja sama
antara negara-negara kita."
Presiden
Brasil Jair Bolsonaro dan Presiden AS Donald Trump berjabat tangan
selama konferensi pers bersama di Rose Garden Gedung Putih di
Washington, AS, 19 Maret 2019. [REUTERS / Kevin Lamarque]
Menurut
laporan The Telegraph, pejabat Brasil mengatakan pekan lalu bahwa
mereka sedang berupaya mendapat status sekutu non-NATO utama, yang tidak
memenuhi keanggotaan penuh NATO, tetapi menawarkan keuntungan finansial
yang tidak tersedia bagi anggota non-NATO.
Sejauh
ini Kolombia adalah satu-satunya negara Amerika Latin yang bergabung
dengan NATO. Kolombia menjadi mitra global NATO pada tahun 2018, yang
berarti Kolombia tidak harus ikut serta dalam aksi militer.
Jair Bolsonaro, baik dalam pandangan dan gaya kampanye pilpres sangat mirip dengan Trump. Bahkan, mantan kapten angkatan darat Brasil
itu selama kampanye mendapat julukan "Trump of the Tropics" atau Donald
Trump dari Negeri Tropis, dan secara terbuka menyatakan dirinya
pengagum Donald Trump.
Seorang pria dari suku Uru-eu-wau-wau di
desa Alto Jaru di dekat Campo Novo de Rondonia, Brazil. Gambar diambil
pada 30 Januari 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/pras.
Jakarta (CB) - Kelompok bersenjata, Selasa, menembaki para
anggota konvoi yang mengangkut uranium ke salah satu pembangkit listrik
Brazil di jalan pinggiran pantai di Rio de Janeiro, seperti yang
diungkapkan kepolisian dan perusahaan pengelola pembangkit tersebut.
Mereka melaporkan bahwa truk yang membawa bahan bakar nuklir beserta
pengawalnya diserang saat melintasi kota Frade, sekitar 30 km dari
lokasi reaktor di Angra dos Reis.
Polisi yang mengawal konvoi membalas tembakan penyerang, kata polisi.
Mereka mengatakan tidak ada yang terluka atau ditangkap dalam insiden
tersebut. Kelompok bersenjata itu pun akhirnya melarikan diri.
Eletronuclear, anak perusahaan Centrais Eletricas do Norte do Brasil S.A
yang mengelola pembangkit nuklir Angra dalam pernyataan mengatakan,
bahwa uranium yang dibawa tersebut tidak berbahaya dan pengirimannya
tidak ditunda terkait adanya serangan.
Pihaknya menjelaskan insiden terjadi saat polisi yang mengawal konvoi
menyebar di sepanjang jalan untuk berjaga-jaga setelah terdengar suara
tembakan di dekatnya. Kemudian kelompok bersenjata itu mulai menembaki
sejumlah "batalyon kejut" bersenjata lengkap yang mengawal pengiriman
tersebut, demikian informasi Eletronuclear.
Bahan bakar nuklir yang diperlukan di dua reaktor di Brazil yakni Angra 1
dan Angra 2, dihasilkan di instalasi pemerintah di Resende, kota di
pedalaman negara bagian Rio de Janeiro yang letaknya 130 km dari Angra
dos Reis.
Brazil hanya memproses uranium untuk digunakan sebagai bahan bakar
pembangkit listrik, di bawah pengawasan Badan Energi Atom Internasional.
BRASILIA
- Presiden Brazil, Jair Bolsonaro dilaporkan telah menandatangani
perjanjian untuk membuka pangkalan bagi peluncuran satelit Amerika
Serikat (AS). Penandatanganan ini dilakukan jelang pertemuannya dengan
Presiden AS, Donald Trump di Washington.
Bolsonaro menandatangani
perjanjian dengan perusahaan AS tentang pengamanan teknis untuk
memungkinkan peluncuran satelit komersial dari pangkalan Alcantara di
negara bagian Maranhao, Brasil utara. Alcantara adalah lokasi yang
ideal, karena terletak di dekat Equator, mengurangi kebutuhan bahan
bakar hingga 30 persen.
"Kita harus berterima kasih kepada Tuhan
atas perubahan ideologi baru-baru ini di Brasil. Kami ingin memiliki
Brasil yang hebat, sama seperti Trump ingin membuat Amerika hebat," kata
Bolsonaro, seperti dilansir Al Arabiya pada Selasa (19/3).
Namun,
kesepakatan itu perlu persetujuan dari Kongres Brazil, yang memblokir
perjanjian serupa oleh mantan presiden Fernando Henrique Cardoso dengan
alasan bahwa negara itu akan kehilangan kedaulatan terhadap AS.
Sementara
itu, terkait pertemuan dengan Trump, Bolsonaro mengatakan dia juga akan
berbicara tentang kampanye bersama mereka untuk menggulingkan presiden
sayap kiri Venezuela, Nicolas Maduro.
“Kita tidak bisa
meninggalkan mereka sebagaimana adanya. Kita harus membebaskan bangsa
Venezuela. Inilah sebabnya kami mengandalkan Amerika Serikat untuk
mencapai tujuan ini," katanya.
Seorang pemrotes membawa spanduk dalam
sebuah aksi mengenai pengendalian senjata lebih lanjut, tiga hari
setelah terjadi penembakan di Sekolah Marjory Stoneman Douglas, di Fort
Lauderdale, Florida, Amerika Serikat, Sabtu (17/2/2018).
(REUTERS/Jonathan Drake)
Sao Paulo (CB) - Sedikitnya delapan orang tewas di satu sekolah
dasar Brazil, tempat dua remaja tampak memasuki gedung itu dan
melepaskan tembakan pada Rabu pagi, kepolisian Sao Paulo mengatakan.
Sebanyak lima anak-anak sekolah, seorang dewasa yang bekerja di gedung
sekolah itu dan dua penembak yang masih remaja tewas dalam insiden itu,
kata kepolisian.
Sejumlah anak yang tak disebutkan juga ditembak di SD Raul Brasil dan
dilarikan ke beberapa rumah sakit. Keadaan kesehatan mereka sejauh ini
belum segera diketahui.
Penembakan-penembakan sekolah jarang terjadi di Brazil, walaupun negara
itu termasuk salah satu yang paling kejam di dunia, dengan lebih banyak
pembunuhan tiap tahun daripada negara-negara lain. Penembakan sekolah
terjadi tahun 2011, ketika 12 anak-anak ditembak mati oleh seorang
mantan siswa di Rio de Janeiro.
Kendati undang-undang tentang kepemilikan senjata diberlakukan sangat
ketat di Brazil, namun tidak sulit untuk membeli secara ilegal sepucuk
senjata.
Polisi mengatakan dua remaja yang mengenakan penutup muka memasuki
gedung sekolah dan mulai menembak sekitar pukul 9.30 waktu setempat.
Kedua remaja itu kemudian menembak diri mereka dan tewas.
Polisi mengatakan kepada jejaring Globo TV bahwa penembakan lain terjadi
sekitar 500 meter dari sekolah Raul Brasil beberapa saat setelah
pembunuhan di sekolah tersebut, tetapi belum jelas apakah kedua insiden
tersebut berkaitan.
BRASILIA
- Wakil Presiden Brazil, Hamilton Mourao mengatakan, negaranya tidak
akan mengizinkan Amerika Serikat (AS) melakukan intervensi militer di
Venezuela dari wilayah Brazil.
Berbicara saat pertemuan Kelompok
Lima di Bogota, Kolombia untuk membahas situasi di Venezuela, Mourao
menuturkan bahwa pihaknya menentang intervensi militer apa pun oleh AS
di Venezuela.
Mourao, seperti dilansir Anadolu Agency pada Selasa
(26/2), mengatakan negaranya bekerja untuk memastikan bahwa krisis di
Venezuela tidak berubah menjadi konflik bersenjata di wilayah tersebut.
Terkait
pertemuan Kelompok Lima di Bogota, dalam pernyataan bersama, mereka
meminta Mahkamah Pidana Internasional untuk mempertimbangkan penolakan
Presiden Venezuela, Nicolas Maduro untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan
sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.
Kelompok itu mengecam
Maduro karena merampas makanan, obat-obatan, dan kebutuhan dasar orang.
"Negara-negara yang masih bekerja sama dengan Venezuela akan dipanggil
untuk membantu menyelesaikan krisis politik di negara itu," bunyi
pernyataan Kelompok Lima.
Menekankan
bahwa Juan Guaido akan didukung secara permanen, kelompok itu
menyerukan kepada pengadilan dan Angkatan Bersenjata Venezuela untuk
mengakui Guaido.
"Transisi menuju demokrasi harus dilakukan
secara damai oleh Venezuela dalam kerangka konstitusi dan hukum
internasional, didukung oleh langkah-langkah politik dan diplomatik,
tanpa menggunakan kekuatan," tukasnya.
Pemimpin Majelis Nasional Juan Guaido
memproklamirkan diri sebagai presiden sementara Venezuela di Central
University of Venezuela di Caracas, Jumat (8/2).
Foto: AP Photo/Ariana Cubillos
Brasil bersama AS mengakui kepemimpinan Juan Guaido di Venezuela.
CB,
BRASILIA -- Juru bicara presiden Brasil Jenderal Otavio Rego Barros
mengatakan pada 23 Februari negaranya bersama Amerika Serikat (AS) akan
mengirimkan bantuan kemanusiaan ke perbatasan Venezuela. Pengiriman
bantuan tersebut sesuai dengan permintaan pemimpin oposisi yang
mendeklarasikan diri menjadi presiden sementara Venezuela Juan Guaido.
Pada
Rabu (20/2), Rego Barros mengatakan distribusi makanan dan obat-obatan
itu akan dikirimkan melalui kota Boa Vista yang berbatasan dengan
Venezuela. Bantuan tersebut akan dibawa truk Venezuela yang dikemudikan
orang Venezuela dan diorganisasi oleh Guaido.
Oposisi
pemerintah Venezuela berusaha untuk membawa bantuan kemanusiaan dari
Kolombia, Curacao, dan Brasil masuk pada tanggal 23 Febuari, meski
Presiden Nicolas Maduro menolak bantuan itu dengan membantah adanya
krisis kemanusiaan di Venezuela.
Oposisi Maduro berharap
militer Venezuela melanggar perintah menghalangi bantuan masuk.
Pemerintah Brasil yang kini dipimpin presiden dari kelompok kanan Jair
Bolsonaro mengakui Guaido sebagai pemimpin sah Venezuela sampai
pemilihan umum digelar.
Dalam pernyataannya Kementerian
Luar Negeri Brasil mengatakan bantuan tersebut akan ditempatkan di Boa
Vista dan di kota perbatasan Pacaraima untuk dikumpulkan oleh
'pemerintahan sementara Presiden Juan Guaido'. "Brasil bergabung dengan
inisiatif penting internasional untuk mendukung pemerintah Gauido dan
rakyat Venezuela," kata pernyataan Kementeri Luar Negeri Brasil
tersebut.
CARACAS
- Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyebut Presiden Brasil Jair
Bolsonaro seorang Adolf Hitler modern. Julukan itu dilontarkan beberapa
hari setelah Brasilia secara resmi mengakui pemimpin oposisi sebagai
kepala resmi negara yang dilanda krisis ekonomi itu.
Pemerintah
Brasil pada hari Sabtu pekan lalu mengatakan pihaknya mengakui Juan
Guaido, kepala Kongres yang juga pemimpin oposisi Venezuela, sebagai
presiden yang sah. Pengakuan itu disampaikan setelah Maduro dilantik
sebagai presiden untuk masa jabatan periode yang kedua.
Maduro
terpilih lagi sebagai presiden setelah menang pemilu. Namun, Amerika
Serikat tidak mengakui hasil pemilu dengan menyatakan kemenangan Maduro
tidak sah.
"Di
sana kita punya Brasil di tangan seorang fasis, Bolsonaro adalah Hitler
dari era modern!," kata Maduro saat pidato kenegaraan pada hari Senin.
"Mari
kita serahkan tugas Bolsonaro kepada orang-orang hebat di Brasil, yang
akan berjuang dan merawatnya," lanjut dia, seperti dikutip Reuters, Selasa (15/1/2019).
Guaido
pada hari Jumat mengatakan dia bersedia menjadi presiden setelah para
pemimpin oposisi mengatakan masa jabatan kedua Maduro tidak sah karena
pemilu 2018 diboikot. Oposisi memboikot pemilu dengan alasan kubu Maduro
curang.
Guaido, yang sempat ditahan oleh agen intelijen saat
dalam perjalanan ke sebuah demonstrasi politik pada hari Minggu, belum
menyatakan dirinya sebagai presiden Venezuela.
Brasil
dan Venezuela mempertahankan hubungan baik selama lebih dari satu
dekade berkat hubungan persahabatan antara Partai Buruh Brasil dan
Partai Sosialis Venezuela.
Namun sejak Bolsonaro—politisi
anti-komunis dan pemuji kediktatoran militer Brasil 1964-1985—berkuasa,
hubungan kedua negara retak. Terlebih Bolsonaro telah berjanji akan
menargetkan Venezuela layaknya musuh.
BRASILIA -
Presiden baru Brasil Jair Bolsonaro mengatakan bahwa dia akan terbuka
terhadap kemungkinan Amerika Serikat mengoperasikan pangkalan militer di
wilayah negaranya. Sikap presiden pro-Israel ini merupakan perubahan
tajam dalam kebijakan untuk asing.
Bolsonaro, yang secara resmi
mengambil alih kekuasaan pada hari Selasa lalu, mengatakan bahwa
dukungan Rusia terhadap "kediktatoran" Presiden Nicolas Maduro di
Venezuela telah secara signifikan meningkatkan ketegangan di kawasan
Amerika Selatan. Menurutnya, itu merupakan perkembangan yang
mengkhawatirkan.
Ditanya oleh jurnalis SBT TV dalam
sebuah wawancara apakah kebijakannya itu berarti dia akan mengizinkan
kehadiran militer AS di Brasil, Bolsonaro menjawab bahwa dia pasti akan
bersedia untuk menegosiasikan kemungkinan tersebut.
"Tergantung
pada apa yang terjadi di dunia, siapa yang tahu jika kita tidak perlu
membahas pertanyaan itu di masa depan," kata Bolsonaro, yang dilansir Reuters, Jumat (4/1/2019).
Dia menekankan bahwa apa yang dicari Brasil adalah memiliki "supremasi di Amerika Selatan".
Pemimpin
sayap kanan itu mengubah kebijakan luar negeri Brasil yang bertahan
sejak lebih dari satu dekade. Sebelumnya, Brasil yang dikuasai Partai
Buruh yang berhaluan kiri menekankan hubungan antar-negara Amerika
Selatan atau dikenal sebagai hubungan Selatan-Selatan dan kadang-kadang
berseteru dengan AS di panggung internasional.
Bolsonaro
merupakan mantan kapten Angkatan Darat berusia 63 tahun dan pengagum
kediktatoran militer Brasil tahun 1964 sampai 1985. Dia dikenal sebagai
pemimpin pro-Presiden AS Donald Trump dan dengan cepat memperdalam
hubungan Brasil dengan Amerika Serikat dan Israel.
Penasihat
keamanan nasional Bolsonaro, pensiunan Jenderal Angkatan Darat Augusto
Heleno, mengonfirmasi pada hari Kamis bahwa Presiden Bolsonaro ingin
memindahkan kedutaan Brasil di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Namun,
pertimbangan logistik menghalangi jalannya.
Heleno tidak merinci
pertimbangan logistik yang dia maksud. Tetapi sektor pertanian yang
kuat di negara itu menentang pemindahan kedutaan dari Tel Aviv ke
Yerusalem dan membuat marah negara-negara Arab yang membeli miliaran
dolar daging halal Brasil setiap tahun.
Perdana Menteri Israel
Benjamin Netanyahu merupakan pemimpin dunia pertama yang mengunjungi
Brasil minggu ini ketika dia menghadiri pelantikan Bolsonaro. Setelah
pertemuan pribadi, Netanyahu mengatakan bahwa Bolsonaro mengatakan
kepadanya bahwa memindahkan kedutaan adalah masalah "kapan, bukan jika".
"Ada keinginan yang jelas bahwa ini terjadi, tetapi belum ada keputusan tentang tanggal," kata Heleno.
Dia
mengklaim Brasil tidak berpikir bahwa ekspor akan terancam dengan
pemindahan kedutaan di Israel. Alasannya, diplomat Brasil akan bekerja
dengan mitra dagang Timur Tengah untuk meredakan kekhawatiran tersebut.
Bolsonaro
dan beberapa gubernur negara bagian di Brasil saat ini sedang berupaya
membeli pesawat tanpa awak dan berkiblat pada Amerika Serikat dan Israel
untuk teknologi dan sains lainnya ketika mereka berusaha untuk
membongkar kartel obat bius yang kuat dan sangat bersenjata.
CB, Jakarta - Tepat di hari pertama tahun 2019, Presiden Brasil yang baru, Jair Bolsonaro,
resmi dilantik. Peralihan kekuasaan dari sosialisme ke tangan populis
sayap kanan, menandakan bagaimana populisme di Brasil mulai bangkit.
"Ini
adalah awal kebebasan Brasil dari sosialisme, politik pembenaran dan
kesemerawutan birokrasi," kata Bolsonaro, mantan kapten pasukan terjun
payung yang kini berusia 63 tahun, selama pidato yang berapi-api,
dikutip dari Reuters, 2 Januari 2019.
Sebelum
kemunculannya, Brasil memang dilanda kekacuan politik akibat skandal
korupsi, krisis ekonomi dan kekerasan yang semakin gawat.
Presiden
yang akan keluar Michel Temer dan istrinya Marcela Temer menunggu
Presiden baru Brasil Jair Bolsonaro di Istana Planalto, di Brasilia,
Brasil 1 Januari 2019. REUTERS/Ueslei Marcelino
Jair
Bolsonaro bersumpah untuk membasmi korupsi dan menuntaskan tugas
pemerintahan sosialis yang belum rampung. Namun simpatisan Donald Trump
dan pendukung kediktatoran militer ini mengkhawatirkan banyak publik
yang anti-populis, meskipun Bolsonaro berjanji akan mematuhi prinsip
ekonomi.
Selama pelantikan, 3.000 polisi berpatroli dengan total
10 ribu personil gabungan. Tank, pesawat tempur dan bahkan rudal
anti-pesawat dipasang. Jurnalis yang ingin meliput, menurut laporan NBC
News, bahkan harus datang 7 jam lebih awal sebelum acara dimulai.
Keamanan
tingkat tinggi ini atas permintaan Bolsonaro sendiri. Permintaan ini
tampak dimaklumi karena Bolsonaro pernah ditikam di bagian perut selama
kampanye pilpres pada September kemarin.
Calon
presiden Brazil, Jair Bolsonaro, meringis tepat setelah ditikam di
perut selama kampanye di Juiz de Fora, Brazil, Kamis, 6 September 2018.
(AP Photo / Raysa Leite)
Bolsonaro tidak banyak
menyampaikan pernyataan yang moderat sejak terpilih pada Oktober, di
mana kaum progresif dan liberal mengecam sikap yang mereka katakan
anti-homoseksual, seksis dan rasis.
Di sisi ekonomi, pemimpin baru
berjanji untuk membuka pasar asing bagi Brasil dan memberlakukan
reformasi untuk mengurangi defisit anggaran yang menguap, menempatkan
rekening pemerintah di jalur yang berkelanjutan, menurut laporan
Reuters.
Bolsonaro
berencana untuk mengubah haluan Brasil di dunia internasional, menjauh
dari sekutu negara-negara berkembang dan lebih dekat dengan kebijakan
para pemimpin Barat, khususnya Presiden AS Donald Trump, salah satunya
adalah janji untuk memindahkan kedubes Brasil ke Yerusalem. Tidak
mengejutkan karena retorika Bolsonaro membuatnya mendapat julukan Donald
Trump dari negeri tropis, atau Trump dari Amerika Latin.Bolsonaro juga
mengatakan akan memprioritaskan perang melawan kejahatan yang semakin
naik, di mana lebih dari 63.000 orang terbunuh tahun lalu.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia khawatir pembelaannya terhadap
kekerasan polisi dapat melindungi para petugas dari penyelidikan atas
pelanggaran HAM dan mengarah pada pembunuhan di luar hukum.
Para pemimpin asing terkemuka yang menghadiri pelantikan Bolsonaro
adalah pemimpin sayap kanan, mulai dari Perdana Menteri Israel Benjamin
Netanyahu dan Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban.
Presiden Kiri
Nicolas Maduro dari Venezuela dan Daniel Ortega dari Nikaragua, yang
dianggap sebagai diktator oleh Bolsonaro, tidak diundang oleh tim
Bolsonaro setelah kementerian luar negeri mengirimi mereka undangan.
Amerika Serikat diwakili oleh Menlu Mike Pompeo, meskipun Trump mentweet
ucapan selamat kepadanya.
"USA bersama Anda!" kicau Trump pada Selasa di Twitter setelah memuji pidato pengukuhan Bolsonaro.
Tujuh
dari 22 menteri Kabinet Bolsonaro adalah mantan personel militer,
melebihi jumlah pemerintahan mana pun selama kediktatoran Brasil
1964-1985. Hal itu memicu kekhawatiran di antara lawannya untuk kembali
ke pemerintahan otokratis, tetapi Bolsonaro menegaskan dia akan
menghormati konstitusi negara. Wakil presiden Bolsonaro adalah pensiunan
jenderal, Hamilton Mourao.
Partai
Liberal dan Sosial Jair Bolsonaro akan memiliki 52 kursi di majelis
rendah beranggotakan 513 anggota, blok terbesar kedua di belakang Partai
Buruh Brasil.Dalam sebuah wawancara dengan Record TV menjelang
pelantikannya, Bolsonaro mengecam birokrasi Brasil yang buruk sehingga
menyebabkan berbisnis menjadi sulit dan mahal. Dia berjanji membabat
habis birokrasi Brasil.
"Mesin pemerintah sangat berat," katanya.
"Ada ratusan badan pengatur birokrasi di seluruh Brasil, juga para
regulator. ... Kita harus mengurai kekacauan."
Calon
presiden Brazil, Jair Bolsonaro, berbicara dengan wartawan di Kongres
Nasional di Brasilia, Brasil 4 September 2018. [REUTERS / Adriano
Machado]
Sumpah Bolsonaro untuk mengikuti contoh Donald
Trump dan menarik Brasil keluar dari perjanjian perubahan iklim Paris
telah mengkhawatirkan para aktivis lingkungan. Jair Bolsonari tetap
ingin membangun bendungan pembangkit listrik tenaga air di Amazon dan
membuka diri untuk mengeruk tambang di wilayah masyarakat pribumi
Brasil.
Pengusaha Brasil sangat ingin melihat Bolsonaro mengadopsi
tim ekonom ortodoks yang dipimpin oleh bankir investasi Paulo Guedes,
yang telah berjanji untuk mengambil tindakan cepat dalam mengendalikan
defisit anggaran Brasil yang tidak berkelanjutan.
Guedes
berencana untuk menjual sebanyak mungkin perusahaan negara dalam upaya
privatisasi yang ia perkirakan dapat menghasilkan hingga 1 triliun real
Brasil atau Rp 3,7 triliun.
Rencana ini akan membantu memulihkan ketertiban keuangan pemerintah. Namun, langkah utama rencana Jair Bolsonaro untuk mengurangi defisit dan menghentikan kenaikan utang publik Brasil adalah perbaikan sistem jaminan sosial yang mahal.
CB, Jakarta - Presiden baru Brasil, Jair Bolsonaro, resmi dilantik pada Selasa 1 Januari dan menandakan peralihan dari kekuasaan sosialisme ke pemerintahan sayap kanan.
Dalam
pidato pelantikannya, Bolsonaro bersumpah untuk membasmi korupsi,
kejahatan dan kesemerawutan ekonomi yang telah menyelimuti negara Latin
Amerika terbesar, menurut laporan Reuters, dikutip pada 2 Januari 2019.
Bolsonaro,
63 tahun, adalah mantan kapten di kesatuan terjun payung, memulai karir
politik sebagai anggota legislatif selama 7 tahun. Dia memuji
kediktatoran militer Brasil selama 1964-1985. Namun selama pidato
pertamanya sebagai presiden, Bolsonaro berjanji akan mematuhi prinsip
demokrasi, setelah pernyataan kontroversialnya melawan media dan pesaing
politik, yang membuatnya mendapat julukan Donald Trump dari negeri
tropis atau Trump versi Latin."Ini adalah awal dari kebebasan Brasil dari sosialisme, kebenaran politik dan birokrasi semerawut," kata Bolsonaro.
Presiden
baru Brasil Jair Bolsonaro memberi isyarat setelah menerima selempang
kepresidenan dari mantan Presiden Michel Temer di Istana Planalto, di
Brasilia, Brasil 1 Januari 2019. Terpilih sebagai Presiden, Bolsonaro
janji memberantas korupsi, kejahatan dan mengatasi ekonomi yang
memburuk. REUTERS/Sergio Moraes
Bolsonaro menjadi presiden
sayap kanan pertama Brasil sejak masa kediktatoran, setelah masa-masa
kampanyenya dipenuhi retorika politik kontroversial namun berhasil
menyabet dukungan rakyat Brasil dalam pemilu Oktober lalu.
Kemenangan
Bolsonaro mencerminkan ketidakpuasan rakyat terhadap situasi politik,
skandal korupsi, kemunduran ekonomi dan kejahatan di Brasil yang tidak
mampu ditangani oleh pemerintahan sosialis.
Presiden
baru Brasil Jair Bolsonaro menyapa para pendukung bersama istrinya dari
atas mobil, menjelang dilantik sebagai Presiden Brasil di Brasilia,
Brasil 1 Januari 2019. Kandidat presiden dari partai kanan Jair
Bolsonaro memenangkan pemilihan presiden, pilpres, Brasil dengan meraih
55,3 persen suara dalam penghitungan suara resmi pada hari Minggu, 28
Oktober 2018. REUTERS/Ricardo Moraes
Sebuah
insiden sempat membuatnya dirawat selama berminggu-minggu setelah
ditikam saat berkampanye. Untuk antisipasi, Kepolisian Brasil
mengerahkan 10 ribu personil bersama tentara di jalan kota Brasilia, di
mana Bolosnaro dan istrinya naik Rolls Royce beratap terbuka ke gedung
Kongres.
"Kita
mempunyai tantangan besar sebagai imbas krisis ekonomi, menghadapi
distorsi hak asasi manusia dan kita harus mengakhiri pikiran yang
membela para penjahat dan mengucilkan polisi," tegas Jair Bolsonaro dalam pidato pelantikan yang berapi-api.
Calon presiden Brazil, Jair Bolsonaro, berbicara dengan wartawan di Kongres Nasional di Brasilia, Brasil 4 September 2018. [REUTERS / Adriano Machado]
CB, Jakarta - Brazil akan memindahkan kantor Kedutaan Besarnya di Tel Aviv ke Yerusalem. Hal itu dipastikan oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu saat bertemu dengan Presiden Brazil terpilih, Jair Bolsonaro pada Jumat lalu.
Pada Minggu, 30 Desember 2018, Netanyahu mengatakan Presiden Bolsonaro telah menyampaikan kepadanya bahwa pemindahan ini hanya persoalan waktu. Bolsonaro memastikan pada Netanyahu, pihaknya akan memindahkan kantor Kedutaan Brazil di Israel ke kota Yerusalem, seperti yang telah dilakukan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
"Bolsonaro mengatakan kepada saya, perpindahan kantor kedutaan ini hanya soal waktu, bukannya tidak jadi. Kami menilai Brazil adalah sebuah negara yang penting dan pentingnya perang Brazil dalam kontek Amerika Latin," kata Netanyahu, seperti dikutip dari reuters.com, Senin, 31 Desember 2018.
Presiden Brazil Jair Bolsonaro, melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Jumat, 28 Desember 2018. Pertemuan itu hanya membicarakan upaya peningkatan kerja sama kedua negara, bukan rencana pemindahan kantor Kedutaan Besar Brazil dari Tel Aviv ke Yerusalem. Sumber: Fernando Frazao/Courtesy of Agencia Brasil/REUTERS
Pengakuan Bolsonaro kepada Netanyahu itu cukup mengejutkan mengingat saat ini Bolsonaro sedang menghadapi derasnya tekanan dari sektor pertanian Brazil agar mengurungkan rencana pemindahan kantor Kedutaan Brazil di Israel ke Yerusalem. Sebab hal itu akan menciderai ekspor pertanian Brazil ke negara-negara Arab.
Menanggapi komentar Netanyahu, pejabat senior Brazil mengatakan pemerintahan Bolsonaro belum mengambil keputusan terkait masalah ini.
Jika rencana pemindahan kantor kedutaan jadi dilakukan, maka ini akan menjadi perubahan tajam dalam kebijakan luar negeri Brazil, yang secara tradisional mendukung solusi dua negara dalam konflik perebutan wilayah antara Israel - Palestina. Liga Arab sebelumnya telah mengatakan pada Bolsonaro, perpindahan kantor Kedutaan Brazil di Tel Aviv ke Yerusalem akan menjadi sebuah kemunduran dalam hubungan Brazil dengan negara-negara Arab.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Presiden terpilih Brasil Jair Bolsonaro membuka peluang untuk memindahkan kedutaan negaranya ke Yerusalem. (REUTERS/Carlos Barria).
Jakarta, CB -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahumengatakan Presiden terpilih BrasilJair Bolsonaro membuka peluang untuk memindahkan kedutaan negaranya di Israel, dari Tel Aviv ke Yerusalem.
"Bolsonaro mengatakan kepada saya bahwa memindahkan kedutaan ke Yerusalem adalah masalah 'kapan', bukan 'jika'," kata Netanyahu di Rio de Janeiro seperti dikutip dari Reuters, Minggu (30/12) waktu setempat.
Bolsonaro menjabat sebagai Presiden baru Brasil pada Selasa (26/12) lalu, dan menjadi tuan rumah Netanyahu serta para pemimpin negara lain dalam pelantikannya. Saat momentum tersebut, dia mengatakan ia ingin mengikuti jejak Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan memindahkan kedutaan ke Yerusalem.
"Kami sangat mementingkan Brasil, dan Brasil dalam konteks Amerika Latin. Ini menandakan perubahan bersejarah," lanjut Netanyahu.
Netanyahu mengatakan bahwa pihak Brasil menerima undangannya untuk dapat mengunjungi Israel, sebuah perjalanan yang kemungkinan akan berlangsung pada Maret 2019.
Setelah dia bertemu dengan pemimpin Israel, Bolsonaro mengatakan bahwa pihaknya membutuhkan sekutu yang baik, teman baik, saudara yang baik, seperti Benjamin Netanyahu.
Netanyahu merupakan perdana menteri Israel pertama yang mengunjungi Brasil.
Kendati demikian, Bolsonaro mendapat tekanan kuat dari sektor pertanian Brasil yang tak ingin kedutaan dipindahkan. Jika dilakukan, hal itu berpotensi merusak hubungan perdagangan Brasil dengan negara-negara Arab.
Kebijakan Bolsonaro akan menghasilkan perubahan drastis dalam kebijakan luar negeri Brasil, yang secara tradisional mendukung solusi dua negara atas konflik Israel-Palestina.
Berdasarkan surat yang diketahui Reuters awal Desember lalu, Liga Arab mengatakan kepada Bolsonaro bahwa memindahkan kedutaan ke Yerusalem akan menjadi kemunduran bagi hubungan dengan negara-negara Arab.
Presiden Brasil Jair Bolsonaro bertemu PM Israel Benjamin Netanyahu. (Fernando Frazao/Courtesy of Agencia Brasil/Handout via REUTERS)
Jakarta, CB -- Presiden terpilih Brasil Jair Bolsonarobertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Jumat (28/12). Netanyahu terbang ke Rio de Janeiro untuk bertemu Bolsonaro, dan menjadi PM Israel pertama yang mengunjungi Brasil.
Dilaporkan Reuters, keduanya makan siang di sebuah bangunan di pantai Copacabana. Di bawah keamanan yang super ketat, bahkan ada penembak jitu yang menjaga, mereka mengunjungi sebuah gereja Yahudi. Setelah itu mereka mengumumkan isi pembicaraannya.
Namun, tidak ada pengumuman soal bagaimana nasib Kedutaan Brasil di Israel. Padahal beberapa pengamat politik meramal pertemuan Bolsonaro dengan Netanyahu akan menjadi momentum pengumuman keputusan pemindahan kedutaan di Israel.
Tak hanya pengamat politik, Amerika Serikat juga menunggu langkah tegas dari Bolsonaro, yang sebenarnya baru terpilih pada Oktober lalu dan resmi menjabat Januari mendatang.
Diketahui Bolsonaro menjadi perbincangan saat mengatakan akan memindahkan Kedutaan Brasil di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Wacana itu sendiri muncul setelah Bolsonaro mendiskusikan Israel dalam pertemuannya dengan penasihat keamanan nasional Presiden Amerika Serikat Donald Trump, John Bolton akhir bulan lalu.
Ia mendapat banyak tekanan dari berbagai sektor atas wacana itu, terutama mereka di bidang agrikultur. Mereka khawatir keputusan Bolsonaro akan menghancurkan hubungan mereka dengan negara-negara Arab. Hasilnya, perdagangan daging halal di sana juga bisa ikut hancur.
Liga Arab sendiri sudah mengatakan pada Bolsonaro bahwa pemindahan kedutaan ke Yerusalem adalah langkah mundur dalam hubungan Brasil-Arab.
Alih-alih bicara soal pemindahan kedutaan, pertemuan Bolsonaro dan Netanyahu kemarin kebanyakan berupa saling puji atas masing-masing negara. Netanyahu menyebut Brasil "negara menjanjikan." Israel bisa membantu di bidang ekonomi, keamanan, agrikultur dan sumber air.
"Kita akan mengawali pemerintahan yang sulit mulai Januari, namun Brasil punya potensi. Agar bisa melewati rintangan, kita butuh rekan yang hebat, teman yang baik, saudara yang jempolan, seperti Benjamin Netanyahu," kata Bolsonaro balik memuji, dikutipReuters.
Ia juga berjanji akan membalas kunjungan Netanyahu dengan pergi ke Israel Maret 2019.
Sebelumnya, Amerika Serikat sudah secara resmi mengumumkan perpindahan kedutaannya di Israel ke Yerusalem, Mei lalu. Langkah itu mendapat banyak perhatian karena artinya AS mendukung Yerusalem sebagai bagian dari Israel, bukan Palestina.