Rusia telah mengirimkan bantuan untuk krisis di Venezuela.
CB,
CARACAS – Pemerintah Venezuela dan Rusia berencana menandatangani 20
perjanjian kerja sama lintas bidang. Hal itu diungkapkan Presiden
Venezuela Nicolas Maduro saat diwawancara
Channel One Rusia.
“Pada bulan April, sesi kerja tingkat tinggi pada kerja sama
antar-pemerintah antara Rusia dan Venezuela akan berlangsung. Kami akan
menandatangani lebih dari 20 dokumen tentang kerja sama dalam bidang
ekonomi, perdagangan, budaya, energi, dan pendidikan,” kata Maduro,
dikutip lama kantor berita Rusia
TASS, Rabu (27/3).
Menurut
Maduro, hubungan antara Venezuela dan Rusia semakin erat dalam 20 tahun
terakhir. “Kerja sama kami saling menguntungkan dan hubungan kita hanya
akan membaik seiring waktu,” ujarnya.
Pada kesempatan
wawancara tersebut, Maduro menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah
Rusia karena telah menyumbangkan bantuan kemanusiaan untuk negaranya.
“Dua pekan lalu, bantuan kemanusiaan yang nyata datang kepada kami,
pengiriman dalam ton. Segera kami mengharapkan pengiriman bantuan lain
dengan obat-obatan,” kata Maduro.
Saat ini, Veneuela memang
sedang dilanda krisis ekonomi. Krisis semakin memburuk karena ada
perebutan kekuasaan di negara tersebut, yakni antara Maduro dan pemimpin
oposisi Juan Guaido.
Guaido, yang telah memproklamirkan
diri sebagai presiden sementara Venezuela pada Januari lalu, menghendaki
Maduro lengser dari jabatannya. Sementara, Maduro masih bertekad
mempertahankan kekuasaannya.
Dukungan dunia internasional
terpecah kepada dua tokoh tersebut. Amerika Serikat (AS), Israel, dan
mayoritas negara anggota Uni Eropa membela kepemimpinan Guaido di
Venezuela. Sedangkan, Maduro memperoleh dukungan dari beberapa negara,
antara lain Rusia, Cina, Turki, dan Kuba.