Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu
menyatakan perang merupakan pilihan terakhir yang bakal ia tempuh bila
semua opsi meredakan ketegangan di Jalur Gaza sudah habis.
(REUTERS/Carlo Allegri)
Jakarta, CB -- Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel siap memperluas aksi militer di Gaza
kalau ketegangan di daerah tersebut terus meningkat. Tetapi langkah
tersebut akan ditempuhnya jika semua opsi yang diperlukan untuk
mengakhiri ketegangan dengan Palestina telah habis.
Netanyahu memang tengah berusaha untuk mencegah tekanan politik atas Gaza menjelang pemilihan umum 9 April. Ia menghadapi tantangan kuat dari mantan kepala militer Israel Benny Gantz.
"Dalam beberapa hari terakhir saya memberikan instruksi untuk memperkuat pasukan, menambah kendaraan, untuk bersiap menghadapi kampanye komprehensif," katanya seperti dikutip dari AFP, Kamis (28/3).
Perdana menteri, yang berbicara setelah mengunjungi pasukan militer di perbatasan Gaza, mengatakan bahwa perang akan menjadi pilihan terakhir.
Netanyahu memang tengah berusaha untuk mencegah tekanan politik atas Gaza menjelang pemilihan umum 9 April. Ia menghadapi tantangan kuat dari mantan kepala militer Israel Benny Gantz.
"Dalam beberapa hari terakhir saya memberikan instruksi untuk memperkuat pasukan, menambah kendaraan, untuk bersiap menghadapi kampanye komprehensif," katanya seperti dikutip dari AFP, Kamis (28/3).
Perdana menteri, yang berbicara setelah mengunjungi pasukan militer di perbatasan Gaza, mengatakan bahwa perang akan menjadi pilihan terakhir.
"Semua orang Israel harus tahu bahwa jika kampanye yang komprehensif
diperlukan, kami akan memasukkannya dengan kuat dan aman, setelah kami
menghabiskan semua kemungkinan lain," kata Netanyahu, yang juga menjabat
sebagai menteri pertahanan.
Militan Palestina Senin lalu menembakkan roket jarak jauh dari Jalur Gaza. Roket menabrak sebuah rumah di utara Tel Aviv dan melukai tujuh warga Israel.
Serangan tersebut memicu balasan dari Israel. Setelah serangan Netanyahu meningkatkan kehadiran militer di dekat Gaza.
Tapi, Rabu (27/3) kemarin pertempuran telah mereda. Kondisi tersebut terjadi setelah Hamas mengumumkan gencatan senjata.
Meskipun demikian Israel tetap hati-hati memantau situasi di perbatasan Gaza.
Militan Palestina Senin lalu menembakkan roket jarak jauh dari Jalur Gaza. Roket menabrak sebuah rumah di utara Tel Aviv dan melukai tujuh warga Israel.
Serangan tersebut memicu balasan dari Israel. Setelah serangan Netanyahu meningkatkan kehadiran militer di dekat Gaza.
Tapi, Rabu (27/3) kemarin pertempuran telah mereda. Kondisi tersebut terjadi setelah Hamas mengumumkan gencatan senjata.
Meskipun demikian Israel tetap hati-hati memantau situasi di perbatasan Gaza.
Credit cnnindonesia.com