Indonesia selalu mendukung Timor Leste menjadi
anggota Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN). (CNN
Indonesia/Riva Dessthania Suastha)
Jakarta, CB -- Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan proses keanggotaan Timor Leste di ASEAN masih terus dibahas. Dimana Indonesia selalu mendukung negara itu menjadi bagian dari blok di Asia Tenggara tersebut.
“Posisi
Indonesia cukup jelas bahwa kita mendukung aplikasi Timor-Leste menjadi
negara anggota ASEAN. Kita sudah melewati proses dan studi panjang,
nanti kita tinggal lihat hasilnya seperti apa,” kata Retno seusai
bertemu dengan Menlu Timor-Leste, Aurelio Sergio Guterres, di kantornya,
Rabu (31/1).
Timor Leste sudah mengajukan niat menjadi anggota
ASEAN sejak 2011 lalu. Dili juga telah melayangkan surat permohonan
kepada Sekretariat ASEAN untuk menjadi anggota ke-11 ASEAN.
Walau telah mendapat sambutan yang cukup positif, belum tercapainya
suara konsensus dari 10 negara anggota menjadikan hingga kini ASEAN
belum juga menerima secara resmi Timor-Leste sebagai anggota resminya.
Retno
mengatakan Timor Leste sampai saat ini terus berupaya menyesuaikan agar
bisa secara resmi menjadi bagian dari ASEAN. Meski begitu Retno tak
memberikan tenggat waktu kapan ASEAN akan menerima permintaan
keanggotaan itu.
“Soal keanggotaan ini, Menlu Guterres juga baru kembali dari Singapura.
Karena keketuaan ASEAN tahun ini adalah Singapura, isu [keanggotan] ini
juga dibahas mereka. Nanti sore juga akan dibahas dengan Sekretaris
Jenderal ASEAN,” kata Retno.
Indonesia merupakan negara pertama
yang menyatakan setuju untuk menerima Timor Leste ke dalam anggota
ASEAN. Indonesia juga menjadi negara yang mendorong negara anggota ASEAN
lainnya untuk turut menyetujui hal ini.
Selain Indonesia, negara
anggota ASEAN yang menyetujui Timor Leste masuk ke dalam ASEAN adalah
Malaysia, Thailand dan Filipina. Sementara sejumlah negara lain masih
meragukan Timor Leste, mengingat kekhawatiran mengenai masa lalu dan
stabilitas negara yang baru merdeka pada 2002 lalu itu.
Meski
status Timor Leste hingga kini belum sebagai anggota, namun negeri Bumi
Loro Sae itu kerap diikutsertakan dalam berbagai kegiatan ASEAN yang
tidak bersifat politik seperti dalam ajang SEA Games sejak 2003 lalu.
Selain
Timor Leste, sejumlah negara lainnya di sekitar kawasan Asia Tenggara
pernah mengungkapkan keinginannya menjadi anggota ASEAN seperti Papua
Nugini, Bangladesh, Sri Lanka, dan Pakistan. Meskipun secara geografis,
keempat negara itu tidak berada di Asia Tenggara.
Credit
cnnindonesia.com
Perundingan Perbatasan Darat RI-Timor Leste Tuntas Tahun Ini
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi sepakat
mempercepat perundingan perbatasan darat dalam pertemuan bilateral
dengan Menlu Timor-Leste Aurelio Sergio Guterres di Jakarta, Rabu
(31/1). (CNN Indonesia/Riva Dessthania Suastha)
Jakarta, CB -- Indonesia bersama Timor Leste sepakat mempercepat perundingan perbatasan darat yang ditargetkan selesai tahun ini.
“Sengketa
perbatasan darat dengan Timor-Leste tinggal sedikit, hanya tinggal dua
segmen. Kami harapkan tahun ini perundingan itu bisa selesai,” kata
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi seusai pertemuan bilateral dengan Menlu Timor-Leste Aurelio Sergio Guterres di Jakarta, Rabu (31/1).
Retno
mengatakan kedua wilayah masih dinegosiasikan itu adalah Noel
Besi-Citrana yang terletak di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur dan
Bidjael Suna-Oben yang berada di Kabupaten Ambeno, Timor Timur.
Dia mengatakan selama ini perundingan batas wilayah negara Indonesia
dan Timor-Leste terus dilakukan, meski sempat tertunda karena kondisi
Timor-Leste yang pada tahun lalu menghadapi pemilihan umum.
“Perundingan dan komunikasi terus kami akukan secara intensif tapi
sempat tertunda karena Timor-Leste hadapi pemilu. Sekarang kami ingin
negosiasi segera dilakukan kembali,” kata Retno.
Di saat
bersamaan, Retno juga mengatakan, kedua negara sepakat memulai
perundingan batas maritim khususnya di wilayah utara dan selatan.
“Perundingan
wilayah maritim di bagian selatan belum mulai karena mereka
[Timor-Leste] juga sedang berunding dengan Australia sehingga kami ingin
agar perundingan mereka dengan Australia diselesaikan dulu baru
kemudian mulai bernegosiasi dengan Indonesia,” ujar Retno.
Credit
cnnindonesia.com