Foto: Dok. Kementerian Luar Negeri RI.
LIMA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik
Indonesia, Retno L.P. Marsudi menerima penghargaan tertinggi El Sol del
Peru atau Matahari Peru dalam kunjungan bilateralnya ke negara Amerika
Latin itu pada Rabu.
Penghargaan itu diberikan kepada Menlu Retno Marsudi atas
upayanya dalam memajukan hubungan dan kerja sama bilateral antara
Indonesia dan Peru, sejak dia menjabat sebagai Direktur Jenderal Amerika
dan Eropa Kementerian Luar Negeri. Menlu Retno adalah orang Indonesia
pertama yang menerima penghargaan tersebut.
El Sol del Peru adalah penghargaan tertinggi yang diberikan Pemerintah Peru kepada warga sipil baik untuk warga negara setempat maupun warga negara asing, atas jasa dan kontribusi mereka kepada Peru. Beberapa nama yang telah menerima penghargaan ini sebelumnya antara lain Kaisar Jepang Akihito; Perdana Menteri Singapura Lee Hsien; Perdana Menteri Rusia Dimitry Medvedev; Presiden Majelis Eropa, Donald
Tusk; mantan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki moon, dan Menlu Rusia,
Sergey Lavrov.
“Perjalanan hubungan bilateral Indonesia-Peru tidak mudah, namun
perjalan menuju Machu Picchu juga tidak mudah. Dengan penghargaan ini,
Insya Allah menumbuhkan semangat lebih besar sehingga hubungan
Indonesia-Peru dapat mencapai ketinggian seperti Machu Picchu,” kata
Menlu Retno saat menerima penghargaan tersebut sebagaimana dikutip dari
keterangan pers Kementerian Luar Negeri, Kamis (24/5/2018).
Kunjungan Menlu Retno tersebut merupakan kunjungan bilateral
resmi pertama menteri luar negeri Indonesia sejak dibukanya hubungan
diplomatik kedua negara pada 1975. Dalam kunjungan kerja itu, Menlu
Retno melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Peru, Nesto Francisco
Popolizio Bardales di Torre Tagle.
Kedua menlu sepakat untuk terus meningkatkan hubungan kerja sama
ekonomi antara Indonesia dan Peru. Menlu Retno mengatakan kerjasama
ekonomi kedua negara belum merefleksikan potensi yang ada.
Peru merupakan mitra dagang terbesar keempat Indonesia di
kawasan Amerika Selatan dengan nilai perdagangan pada 2017 mencapai
peningkatan sebesar 5,3 persen dari 2016. Kedua negara juga memiliki
aturan bebas visa baik bagi pemegang paspor biasa, paspor dinas dan
paspor diplomatik.
Di luar isu bilateral, kedua Menlu juga membahas beberapa isu
yang menjadi perhatian baik di kawasan maupun global seperti masalah
pengungsi dari Venezuela dan Provinsi Rakhine, upaya untuk mengatasi
penggunaan senjata kimia, serta isu-isu yang menjadi perhatian di Dewan
Keamanan PBB.
Peru menyampaikan dukungan terhadap pencalonan Indonesia di Dewan
Keamanan PBB, di mana pemilihannya akan dilakukan tanggal 8 Juni 2018.
Credit
okezone.com