Kardinal Pell dijatuhi hukuman enam tahun penjara karena pelanggaran seksual.
Puluhan
organisasi berita dan jurnalis Australia menghadapi kemungkinan
"hukuman penjara" atau denda atas tuduhan penghinaan terhadap
pengadilan. Ini terkait liputan mereka terhadap kasus Kardinal George
Pell dalam dakwaan pelecehan seksual terhadap anak.
Poin utama:
• Fairfax Media, the Herald and Weekly Times termasuk di antara yang disebutkan dalam dokumen pengadilan itu
• Pengadilan telah memerintahkan penghentian atas rincian persidangan dan putusan bersalah terhadap Pell
• Putusan itu menyebutkan kemungkinan masa tahanan atau denda bagi mereka yang dihukum karena melanggar perintah penghentian
Sebanyak
36 kantor berita dan individu telah dipanggil ke sidang Mahkamah Agung
pada 15 April. Mereka menghadapi tuduhan bahwa melanggar perintah
penghentian ketika menerbitkan materi tentang persidangan Kardinal Pell
tahun lalu.
Di antara yang disebutkan dalam dokumen
yang diajukan oleh Departemen Penuntutan Publik Victoria pada hari Jumat
(22/3/2019) adalah editor The Age -Alex Lavelle, editor Herald Sun
-Damon Johnston, pembawa acara 2GB -Ray Hadley, dan presenter Channel
Nine -Deborah Knight.
Hakim Ketua Pengadilan Wilayah
Victoria, Peter Kidd, memerintahkan agar semua bukti dan vonis dalam
persidangan Pell tahun lalu tidak dipublikasikan.
Perintah
itu dibuat untuk melindungi proses pengadilan kedua yang direncanakan
untuk pelanggaran tidak terkait, yang kemudian dibatalkan.
Ketika
juri menyampaikan putusannya, hal itu dimuat di situs berita
internasional, di mana pengadilan tidak memiliki yurisdiksi.
Tetapi sejumlah media lokal dituduh mencemooh aturan penghentian tersebut.
Beberapa
surat kabar utama Australia meliput putusan itu dalam artikel yang
tidak menyebut nama Pell dan mengabaikan rincian penting lainnya.
Mereka
termasuk The Age, yang melaporkan "seorang tokoh yang sangat terkenal
dihukum pada Selasa karena kejahatan serius, tetapi kami tak bisa
melaporkan identitas mereka karena perintah penghentian".
ABC
menerima surat awal tentang liputan itu dari program RN Breakfast,
dalam sebuah segmen tentang halaman depan surat kabar, tetapi itu tak
termasuk dalam daftar orang-orang yang dipanggil untuk sidang bulan
depan.
Memicu skandal
Direktur
Penuntutan Publik (DPP) Australia berpendapat bahwa publikasi oleh 34
dari 36 pihak yang disebutkan "memiliki kecenderungan untuk mengganggu
administrasi peradilan dalam penuntutan Pell".
Mereka juga dituduh "membantu dan mendukung penghinaan media di luar negeri".
Photo: Deborah Knight dan Ray Hadley berada di antara mereka yang dipanggil. (Channel Nine/2GB)
Enam belas responden juga dituduh memiliki "efek skandal pengadilan" dalam publikasi yang kritis terhadap pengadilan.
Dua
minggu lalu, Kardinal Pell dijatuhi hukuman enam tahun penjara karena
pelanggaran seksual historis terhadap dua anggota paduan suara di
Katedral St Patrick di Melbourne pada pertengahan 1990-an, ketika Pell
menjadi Uskup Agung Melbourne.
News
Corp Australasia mengatakan pihaknya akan "membela semua tuduhan"
dengan penuh semangat dan "mendukung editor serta jurnalis kami" dengan
teguh.
Seorang juru bicara Nine mengatakan
perusahaannya dan karyawan yang disebutkan namanya membantah tuduhan
itu, tetapi tidak akan berkomentar lebih lanjut karena masalah tersebut
sudah masuk ke pengadilan.
Macquarie Media juga menolak berkomentar.
Sebanyak 36 badan atau individu media yang dipermasalahkan:
- The Herald and Weekly Times Pty Ltd
- Damon Johnston
- Charis Chang
- News Life Media Pty Ltd
- Queensland Newspapers Pty Ltd
- Sam Weir
- The Geelong Advertiser Pty Ltd
- Andrew Piva
- Nationwide News Pty Ltd
- Ben English
- Lachlan Hastings
- Advertiser Newspapers Pty Ltd
- Michael Owen-Brown
- Fairfax Media Limited
- The Age Company Pty Ltd
- Alex Lavelle
- Ben Woodhead
- Patrick O'Neil
- Michael Bachelard
- Fairfax Media Publications Pty Ltd
- Lisa Davies
- Michael Stutchbury
- Patrick Durkin
- Danielle Cronin
- Franziska Rimrod
- Mamamia.com.au
- Jessica Chambers
- Allure Media Pty Ltd
- Simon Thomsen
- Macquarie Media Limited
- Chris Smith
- Ray Hadley
- Nine Entertainment Co Pty Ltd
- Lara Vella
- Christine Ahern
- Deborah Knight