Ilustrasi Hagia Sophia. (Pixabay/niekverlaan)
Jakarta, CB -- Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan
menyatakan bakal mengembalikan fungsi Hagia Sophia menjadi masjid.
Menurut dia membuat bangunan bersejarah itu sebagai museum adalah
langkah yang keliru.
"Hagia Sophia tidak akan disebut museum. Status itu akan dicabut. Kita akan menyatakan Hagia Sophia adalah masjid. Mereka yang berkunjung ke Hagia Sophia akan datang ke sebuah masjid," kata Erdogan seperti dilansir AFP, Kamis (28/3).
"Hagia Sophia tidak akan disebut museum. Status itu akan dicabut. Kita akan menyatakan Hagia Sophia adalah masjid. Mereka yang berkunjung ke Hagia Sophia akan datang ke sebuah masjid," kata Erdogan seperti dilansir AFP, Kamis (28/3).
Alasan Erdogan menyatakan akan mengubah status Hagia Sophia sedikit beraroma politis. Sebab, saat ini dia sedang mengumpulkan dukungan untuk partainya, Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), dalam menghadapi pemilihan kepala daerah pada 31 Maret mendatang.
Apalagi, Erdogan menyatakan rencana mengubah status Hagia Sophia akan dibahas setelah pemilu.
"Kami pikir sudah tiba saatnya untuk mengambil langkah itu atas permintaan rakyat Turki," ujar Erdogan.
Hagia Sophia mulanya adalah gereja yang dibangun di masa Kekaisaran Byzantium. Setelah ditaklukkan oleh Kekhalifahan Ottoman, fungsi bangunan itu diubah menjadi masjid.
Setelah Kekhalifahan Ottoman runtuh dan berganti dengan Republik Turki yang sekuler, Hagia Sophia diubah menjadi museum.
Kegiatan keagamaan, seperti salat berjamaah atau membaca Alquran yang dilakukan di tempat itu kerap membuat umat Islam dan Kristen berselisih.
Sedangkan kalangan sekuler menyatakan Hagia Sophia boleh didatangi seluruh umat beragama. Baik untuk sekedar meditasi atau menikmati keindahan bangunannya.
Langkah Erdogan kemungkinan besar bakal membuat gesekan antara umat Islam dan Nasrani.
Credit cnnindonesia.com