Sepanjang tiga bulan terakhir separuh dari 300 kasus campak di AS terjadi di New York
CB,
NEW YORK – Sepanjang tiga bulan terakhir, setidaknya 300 orang
menderita penyakit campak di 15 negara bagian Amerika Serikat (AS). Dari
jumlah kasus itu, hampir separuhnya terjadi di Rockland, New York.
Serangan wabah terhadap warga AS telah terjadi dalam waktu enam bulan
terakhir. Alhasil pejabat setempat menetapkan wabah campak yang tengah
melanda sebagai keadaan darurat. Seiring penetapan status itu,
pemerintah melarang warganya yang tidak mendapat vaksinasi untuk
mengunjungi tempat-tempat umum.
“Siapapun yang berusia di
bawah 18 tahun dan tidak mendapat vaksinasi campak dilarang untuk berada
di tempat umum sampai kondisi darurat berakhir dalam 30 hari. Atau,
jika mereka sudah mendapat suntikan vaksin,” kata Eksekutif Daerah
Rockland, Ed Day, sebagaimana dilansir
VOA Jumat (29/3).
Tempat-tempat
umum yang dimaksud yakni pusat perbelanjaan, restoran, bus, dan kereta
api. Polisi tidak akan meminta catatan vaksinasi. Akan tetapi orang tua
akan dikenakan denda sebesar 500 dolar AS dan enam bulan penjara jika
menolak untuk memberikan vaksin terhadap anaknya.
Ed Day
mengungkapkan terdapat masalah yang dihadapi pemerintah dalam memberikan
pemahaman terhadap orang tua akan bahaya dari penyakit campak. Padahal,
penyakit itu bisa berakibat pada komplikasi penyakit dan bahkan
berujung pada kematian.
Meski telah diberikan sosialisasi,
kesadaran orang tua untuk memberikan vaksi terhadap anak-anak mereka
amat rendah. “Bagaimana dengan bayi yang ada di luar sana bersama orang
tuanya? Bagaimana dengan mereka yang hamil dan memiliki sistem kekebalan
tubuh yang lemah? Inilah yang harus kita perhatikan,” ujar dia.
Sebuah
studi menemukan tarif vaksin di AS dinilai tinggi oleh sebagian warga.
Sekitar 94 persen anak-anak di AS menerima dosis vaksin pertama yang
dapat melindungi dari campak, gondong, dan berbagai penyakit lainnya.
Akan tetapi, vaksin yang digunakan itu masih membutuhkan penguat
termasuk vaksin khusus penyakit campak.
Di satu sisi,
banyak orang tua yang meyakini vaksin dapat memicu autisme pada anak.
Berdasarkan hasil beberapa penelitian yang telah dilakukan, anggapan
tersebut tidak benar. Seorang dokter anak di Klinik Clevelend, Frank
Esper mengatakan vaksin terbukti aman. “Vaksin ini terbukti aman. Kami
sudah mengujinya dan mengikuti anak-anak yang telah menerima vaksin ini.
Kami tahu seberapa aman mereka,” ujarnya.
Meski demikian,
beberapa orang tua tetap tidak yakin. Ed Day pun menawarkan pemberian
vaksin gratis kepada anak-anak yang belum mendapat vaksinasi sebagai
langkah mengakhiri wabah campak di Rockland.