Kelompok jihadis Boko Haram berhasil bangkit
kembali sementara militer Nigeria dilanda aksi tidak puas terhadap
kepemimpinan tertinggi. (Social Media via REUTERS)
Jakarta, CB -- Kelompok jihadis Boko Haram berhasil menguasari kota Gudumbali, Nigeria timur laut setelah menyerang pangkalan militer di kota itu.
Kemenangan
Boko Haram pada Sabtu (8/9) ini menimbulkan pertanyaan atas klaim bahwa
kelompok tersebut semakin lemah dan mendekati kehancuran.
Para
pejabat kota dan keamanan setempat mengatakan para pejuang yang diduga
setia pada Boko Haram mengalahkan tentara di kota Gugumbali.
Setidaknya delapan warga sipil diduga tewas, sementara ribuan lainnya mengungsi ke kota-kota lain.
Seorang
pejabat pemerintah Guzamala yang meliputi kota Gudumbali membenarkan
bahwa tentara pemerintah dipukul mundur dari kota itu dan Boko Haram
sekarang "berkuasa penuh".
Satu sumber militer Nigeria di ibu
kota negara bagian Borno, Maiduguri, mengatakan serangan dimulai sekitar
pukul 19.50 waktu setempat pada Jumat (7/9) dan berakhir pagi hari
menjelang subuh di hari Sabtu, "ketika tentara terpaksa mundur".
Anggota milisi sipil kota itu, Musa Ari, mengatakan: "Sejauh ini delapan
warga sipil yang bertugas membantu tentara, diduga tewas akibat
serangan tersebut."
Tetapi "sebagian besar warga sipil selamat karena serangan itu mensasar pangkalan militer", tambahnya.
Ari mengatakan tentara dan penduduk Gugumbali menyelamatkan diri ke Damasak, kota perbatasan dengan Niger.
Sementara itu juru bicara militer Nigeria Brigjen Texas Chukwu mengatakan "tidak tahu" soal serangan paling akhir ini.
Faksi
Boko Haram yang didukung ISIS dan dikenal sebagai Negara Islam Provinsi
Afrika Barat (ISWAP) bertekad menyerang "dengan sengit" sasaran militer
atau pemerintah.
Dilaporkan juga bahwa Boko Haram mendapat dukungan dari warga sipil di wilayah yang sebagian besar penduduknya adalah Muslim.
Perebutan
kota Gudumbali terletak di wilayah Guzamala, negara bagian Borno, ini
adalah kemenangan besar pertama Boko Haram dalam dua tahun setelah
sebelumnya melakukan serangkaian serangan ke arah tentara.
Presiden
Muhammadu Buhari memenangkan pemilu 2015 dengan janji mengalahkan Boko
Haram dan saat ini akan mengikuti pemilu untuk masa jabatan kedua pada
Februari mendatang.
Namun, serangan ke Gudumbali ini sekali lagi
memicu pertanyaan atas klaim Buhari bahwa pemerintahnya "secara teknis
mengalahkan" Boko Haram dan negara bagian Borno kini berada dalam
"tahanan stabilisasi setelah perang".
Pihak berwenang dan militer meminta warga yang mengungsi segera kembali ke wilayah Guzamala yang mereka sebut sudah aman.
Pemerintah
Nigeria mengklaim kelompok jihadis Boko Haram telah melemah namun klaim
itu dipertanyakan karena kelompok itu berhasil merebut sejumlah
kota.(Reuters/Emmanuel Braun)
|
Namun badan-badan bantuan mengatakan tingkat layanan dasar yang rendah
seperti tempat penampungan, infrastruktur dan keamanan masih belum
mencukupi.
Boko Haram atau ISWAP yang dipimpin oleh ABu Mus'ab
al-Barnawi bulan lalu dituduh bertanggung jawab atas serangn ke desa
Zari, sekitar 50 kilometer dari Gudumbali, yang menewaskan 48 tentara.
Pada
Juli, puluhan tentara disebut tewas, luka atau hilang akibat serangan
serupa di pangkalan militer desa Jilli di negara bagian Yobe.
Yan
St-Pierre, kepala perusahaan bernama Konsultan Keamanan Modern,
mengatakan serangan Gudumbali ini "menunjukkan kembali peningkatan
kemampuan dan tingkat kekuatan ISWAP".
"Beberapa
bulan terakhir ini mereka bisa melakukan serangan dengan sasaran lebih
besar, lebih penting dengan tingkat keberhasilan dan jumlah yang lebih
besar," ujar St-Pierre.
"Keadaan kemungkinan akan
memburuk karena ISWAP tidak hanya beradaptasi dengan perubahan situasi
tetapi juga memanfaatkan perubahan dinamika di Sahel."
Militer
Nigeria secara rutin memberitakan kemenangan atas Boko Haram dan
mengecam keras laporan media tentang besarnya jumlah korban dari pihak
tentara.
Tetapi ada indikasi ketidakpuasan di
jajaran militer yang serupa dengan situasi empat tahun lalu ketika Boko
Haram bergerak bebas di Nigeria timur laut.
Saat itu, tentara yang tidak diperlengkapi dengan persenjataan yang cukup menolak dikerahkan untuk melawan Boko Haram.
Operasi militer berhasil memukul mundur Boko Haram dari wilayah yang mereka kuasai, termasuk Gudumbali yang direbut pada 2014.
Credit
cnnindonesia.com