Al-Quds, Palestina, (CB) - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
pada Rabu (27/3) dengan keras mengutuk pembunuhan Sajed Mezher --orang
yang menjadi pemberi reaksi pertama dan bekerja untuk Masyarakat Bantuan
Medis Palestina di Tepi Barat Sungai Jordan-- oleh militer Israel.
Mezher, pekerja kesehatan yang berusia 18 tahun, ditembak pada Rabu, saat ia memberi perawatan buat orang yang cedera selama bentrokan di Kamp Pengungsi Dheisheh di Bethlehem. Ia cedera di perut dan menyerah pada lukanya setelah ia dibawa ke rumah sakit.
"Kami sedih oleh kehilangan nyawa yang tragis ini. Pekerja kesehatan menyediakan perawatan kritis dan menyelamatkan nyawa. Perlindungan mereka harus dijamin," kata Gerald Rockenschaub, pemimpin Kantor WHO di Tepi Barat dan Jalur Gaza, sebagaimana dikutip Kantor Berita Palestina, WAFA --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis siang. "Doa kami dan belasungkawa yang paling dalam bersama keluarga Sajed dan rekannya di Masyarat Bantuan Medis Palestina (PMRS)."
WHO kembali menyatakan bahwa perlindungan pekerja kesehatan, orang tua dan instalasi medis harus dihormati sepanjang waktu.
Mezher, pekerja kesehatan yang berusia 18 tahun, ditembak pada Rabu, saat ia memberi perawatan buat orang yang cedera selama bentrokan di Kamp Pengungsi Dheisheh di Bethlehem. Ia cedera di perut dan menyerah pada lukanya setelah ia dibawa ke rumah sakit.
"Kami sedih oleh kehilangan nyawa yang tragis ini. Pekerja kesehatan menyediakan perawatan kritis dan menyelamatkan nyawa. Perlindungan mereka harus dijamin," kata Gerald Rockenschaub, pemimpin Kantor WHO di Tepi Barat dan Jalur Gaza, sebagaimana dikutip Kantor Berita Palestina, WAFA --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis siang. "Doa kami dan belasungkawa yang paling dalam bersama keluarga Sajed dan rekannya di Masyarat Bantuan Medis Palestina (PMRS)."
WHO kembali menyatakan bahwa perlindungan pekerja kesehatan, orang tua dan instalasi medis harus dihormati sepanjang waktu.
Credit antaranews.com