CB, New Delhi – Ilmuwan militer India berhasil meluncurkan rudal dalam Misi Shakti menyasar sebuah satelit yang mengorbit di ketinggian 300 kilometer atau low eath orbit.
“India
telah berhasil menguji coba rudal anti-satelit atau Anti-Satellite
Missile,” kata Narenda Modi, Perdana Menteri India, seperti dilansir Times of India pada Rabu, 27 Maret 2019.
India menjadi negara keempat yang berhasil mengembangkan rudal presisi untuk menembak jatuh satelit setelah Amerika Serikat, Rusia, dan Cina.
Kemampuan ini menjadi kebanggaan segelintir negara karena dinilai strategis dalam melumpuhkan kemampuan satelit musuh untuk mengintai posisi pasukan, telekomunikasi terenkripsi dan mengarahkan rudal presisi ke sasarannya.
Berikut ini 3 negara yang lebih dulu mempunyai kemampuan ini seperti dilansir Diplomat, Wikipedia dan Channel News Asia:
Ilmuwan militer AS meluncurkan rudal Bold Orion, yang berhulu ledak nuklir namun telah diganti untuk kepentingan ini, diluncurkan dari sebuah jet tempur. Rudal melesat cukup dekat ke satelit Explorer 6 dan itu berarti satelit berhasil dihancurkan. Pada 198a, AS kembali melakukan uji coba menggunakan Anti-Satellite Missile-135, yang diluncurkan dari jet tempur F-15. Targetnya berhasil dihancurkan yaitu satelit Solwind P78-1.
Uji coba berikutnya pada 2008 dengan Operation Burnt Frost menggunakan rudal SM-3 untuk menghancurkan sebuah satelit mata-mata.
Rusia mengembangkan kemampuan ini secara intensif dengan membangun sistem bernama PL19/Nudol. Rusia melakukan uji coba ke enam pada 26 Maret 2018 dari Plesetsk Cosmodrome. Rudal diluncurkan dari sebuah alat pengangkut yang bisa melakukan peluncuran secara vertikal.
Sistem
ini pertama kali diuji coba pada akhir 2015 menggunakan teknologi
interseptor kinetik. Basisnya adalah rual darat ke duara S-500/55R6M dan
rudal anti-balistik A-235.
India menjadi negara keempat yang berhasil mengembangkan rudal presisi untuk menembak jatuh satelit setelah Amerika Serikat, Rusia, dan Cina.
Kemampuan ini menjadi kebanggaan segelintir negara karena dinilai strategis dalam melumpuhkan kemampuan satelit musuh untuk mengintai posisi pasukan, telekomunikasi terenkripsi dan mengarahkan rudal presisi ke sasarannya.
- Amerika Serikat
Ilmuwan militer AS meluncurkan rudal Bold Orion, yang berhulu ledak nuklir namun telah diganti untuk kepentingan ini, diluncurkan dari sebuah jet tempur. Rudal melesat cukup dekat ke satelit Explorer 6 dan itu berarti satelit berhasil dihancurkan. Pada 198a, AS kembali melakukan uji coba menggunakan Anti-Satellite Missile-135, yang diluncurkan dari jet tempur F-15. Targetnya berhasil dihancurkan yaitu satelit Solwind P78-1.
Uji coba berikutnya pada 2008 dengan Operation Burnt Frost menggunakan rudal SM-3 untuk menghancurkan sebuah satelit mata-mata.
- Uni Sovyet
Rusia mengembangkan kemampuan ini secara intensif dengan membangun sistem bernama PL19/Nudol. Rusia melakukan uji coba ke enam pada 26 Maret 2018 dari Plesetsk Cosmodrome. Rudal diluncurkan dari sebuah alat pengangkut yang bisa melakukan peluncuran secara vertikal.
- Cina
Credit tempo.co