Rakyat venezuela mendengarkan pidato pemimpin
oposisi Juan Guaido yang memproklamirkan diri sebagai presiden di
Caracas, Venezuela, Kamis (28/3).
Foto: AP Photo/Natacha Pisarenko
Carvajal melawan permintaan ekstradisi AS dengan alasan memiliki hubungan di Spanyol.
CB,
MADRID -- Mantan Kepala Intelijen Militer Venezuela, Hugo Carvajal,
ditahan di penjara oleh Pengadilan Tinggi Spanyol pada Sabtu (13/4)
waktu setempat. Ia ditahan sambil menunggu keputusan soal permintaan
ekstradisi ke Amerika Serikat (AS).
Juru Bicara Pengadilan Tinggi Spanyol yang meminta namanya
dianonimkan mengatakan, mantan jenderal dan sekutu dekat Hugo Cavez itu
ditangkap polisi Spanyol satu hari sebelumnya. Ia ditangkap dengan surat
perintah AS atas tuduhan perdagangan narkoba.
Namun, usai
penangkapannya, AS memuji Carvajal karena berpotensi melawan
pemerintahan Nicolas Maduro. Carvajal mendukung Juan Guaido menjadi
presiden sementara Venenzuela. Sementara, pemerintahan Maduro diketahui
masih mempertahankan kendali atas sebagian besar angkatan bersenjata
Venezuela dan lembaga-lembaga negara.
Selama persidangan
Sabtu di Pengadilan Tinggi Madrid, Carvajal membantah hubungannya dengan
perdagangan narkoba. Selain itu, ia juga dituduh sebagai pendukung
kelompok pemberontak Farc Kolombia, yang juga ia sangkal. "Ia juga
menantang potensi ekstradisi ke AS dan sehingga masih akan ditimbang
oleh pengadilan," kata juru bicara itu dilansir
Reuters.
Carvajal
melawan permintaan ekstradisi AS dengan alasan memiliki hubungan di
Spanyol, yakni tempat keluarganya ada di Spanyol. Carvajal meninggalkan
Venezuela sebulan lalu dan berpergian dengan kapal selama 16 jam untuk
mencapai Republik Dominika sebelum ia terbang ke Madrid.
Departemen
Kehakiman AS mengatakan telah meminta ekstradisi Carvajal atas tuduhan
penyeludupan kokain yang diajukan pada 2011 dan kasusnya dibuka pada
2014. Carvajal sebelumnya telah disetujui oleh pemerintah AS pada 2008,
sebab membantu secara materi kegiatan perdagangan narkotika dari
kelompok pemberontak Farc Kolombia.
Seorang pejabat
pemerintahan AS mengatakan bahwa Carvajal memiliki informasi berharga
tentang Maduro dan bersedia bekerja sama dengan AS. Carvajal mengecam
penerus Chavez, Maduro pada bulan Februari dan mendukung pemimpin
oposisi Juan Guaido yang pada bulan Januari menyatakan dirinya sebagai
pemimpin sementara Venezuela.
Credit
republika.co.id