Budapest (CB) - Mantan perdana menteri Macedonia, Nikola
Gruevski, mencari suaka di kantor perwakilan Hongaria di luar Macedonia
dan menyampaikan permohonan resminya untuk mendapatkan status sebagai
pengungsi, kata Pemerintah Hongaria, Kamis.
Gruevski mengundurkan diri pada 2016 setelah menjalankan kekuasaan selama 10 tahun.
Ia pergi meninggalkan tanah airnya di Balkan enam bulan setelah dijatuhi hukuman penjara dua tahun atas dakwaan terkait korupsi.
Kepolisian Macedonia telah mengeluarkan surat penahanan atas Gruevski setelah ia tidak menampakkan batang hidungnya untuk mulai
menjalani hukuman.
Sebelumnya, pengadilan pada 9 November mengeluarkan putusan menolak permintaannya soal penangguhan hukuman.
Permohonan status pengungsi yang diajukan Gruevski kemungkinan akan menyulitkan posisi Perdana Menteri Viktor Orban.
Orban adalah pendukung Gruevski, yang berhaluan nasionalis, pada pemilihan Macedonia tahun 2017. Orban juga memuji upaya yang dijalankan partai Gruevski dalam menghentikan aliran pendatang melalui Balkan menuju Eropa Barat.
Seorang pejabat Hongria menolak menyebutkan di negara mana Gruevski pertama kali mencari suaka Hongaria atau bagaimana ia kemudian bisa masuk ke Kantor Imigrasi dan Suaka di Budapest, tempat ia menyerahkan berbagai dokumen dan diwawancara.
"Sepengetahuan saya, ia membuat pernyataan menyangkut keselamatan dirinya ... itu menjadi alasan bahwa wawancara terhadapnya harus dilaksanakan bukan di wilayah transit melainkan di Budapest," kata Gergely Gulyas, kepala kabinet Viktor Orban.
Ketika berbicara kepada para wartawan, Gulyas tidak mengatakan apakah Pemerintah Hongaria ikut membantu Gruevski untuk tiba di Budapest atau apakah ia datang di Budapest lewat jalan darat atau udara.
Gulyas mengatakan Hongaria tidak terlibat dalam keberangkatan Gruevski dari Macedonia.
Namun kepolisian di Albania, negara yang berbatasan dengan Macedonia, mengatakan pada Kamis malam bahwa Gruevski menyeberangi wilayah Albania ke Montenegro di utara pada Minggu petang sebagai penumpang di dalam sebuah mobil Kedutaan Besar Hongaria.
Belum ada kejelasan soal apakah Gruevski kemudian pindah di Serbia untuk meneruskan perjalanan ke utara untuk mencapai Hongaria.
Kepolisian Albania mengatakan Interpol memberi tahu pihaknya soal perintah penangkapan atas Gruevski pada Selasa, ketika mantan perdana menteri itu menulis di Facebook bahwa ia berada di Budapest dan sedang mencari suaka.
Gulyas mengatakan Budapest belum menerima permintaan resmi dari Macedonia untuk mengekstradisi Gruevski.
Ia menambahkan bahwa Hongaria akan mengambil langkah sesuai dengan hukum jika permintaan itu muncul. Kedua negara telah memiliki perjanjian ekstradisi.
Gulyas mengungkapkan bahwa Gruevski belum bertemu dengan Orban pekan ini.
Pada Rabu, juru bicara Partai Fidesz mengatakan Gruevski adalah politisi yang sedang dikejar-kejar pemerintahan haluan kiri Macedonia. Gulyas menolak berkomentar soal itu.
Gruevski mengundurkan diri pada 2016 setelah menjalankan kekuasaan selama 10 tahun.
Ia pergi meninggalkan tanah airnya di Balkan enam bulan setelah dijatuhi hukuman penjara dua tahun atas dakwaan terkait korupsi.
Kepolisian Macedonia telah mengeluarkan surat penahanan atas Gruevski setelah ia tidak menampakkan batang hidungnya untuk mulai
menjalani hukuman.
Sebelumnya, pengadilan pada 9 November mengeluarkan putusan menolak permintaannya soal penangguhan hukuman.
Permohonan status pengungsi yang diajukan Gruevski kemungkinan akan menyulitkan posisi Perdana Menteri Viktor Orban.
Orban adalah pendukung Gruevski, yang berhaluan nasionalis, pada pemilihan Macedonia tahun 2017. Orban juga memuji upaya yang dijalankan partai Gruevski dalam menghentikan aliran pendatang melalui Balkan menuju Eropa Barat.
Seorang pejabat Hongria menolak menyebutkan di negara mana Gruevski pertama kali mencari suaka Hongaria atau bagaimana ia kemudian bisa masuk ke Kantor Imigrasi dan Suaka di Budapest, tempat ia menyerahkan berbagai dokumen dan diwawancara.
"Sepengetahuan saya, ia membuat pernyataan menyangkut keselamatan dirinya ... itu menjadi alasan bahwa wawancara terhadapnya harus dilaksanakan bukan di wilayah transit melainkan di Budapest," kata Gergely Gulyas, kepala kabinet Viktor Orban.
Ketika berbicara kepada para wartawan, Gulyas tidak mengatakan apakah Pemerintah Hongaria ikut membantu Gruevski untuk tiba di Budapest atau apakah ia datang di Budapest lewat jalan darat atau udara.
Gulyas mengatakan Hongaria tidak terlibat dalam keberangkatan Gruevski dari Macedonia.
Namun kepolisian di Albania, negara yang berbatasan dengan Macedonia, mengatakan pada Kamis malam bahwa Gruevski menyeberangi wilayah Albania ke Montenegro di utara pada Minggu petang sebagai penumpang di dalam sebuah mobil Kedutaan Besar Hongaria.
Belum ada kejelasan soal apakah Gruevski kemudian pindah di Serbia untuk meneruskan perjalanan ke utara untuk mencapai Hongaria.
Kepolisian Albania mengatakan Interpol memberi tahu pihaknya soal perintah penangkapan atas Gruevski pada Selasa, ketika mantan perdana menteri itu menulis di Facebook bahwa ia berada di Budapest dan sedang mencari suaka.
Gulyas mengatakan Budapest belum menerima permintaan resmi dari Macedonia untuk mengekstradisi Gruevski.
Ia menambahkan bahwa Hongaria akan mengambil langkah sesuai dengan hukum jika permintaan itu muncul. Kedua negara telah memiliki perjanjian ekstradisi.
Gulyas mengungkapkan bahwa Gruevski belum bertemu dengan Orban pekan ini.
Pada Rabu, juru bicara Partai Fidesz mengatakan Gruevski adalah politisi yang sedang dikejar-kejar pemerintahan haluan kiri Macedonia. Gulyas menolak berkomentar soal itu.
Credit antaranews.com