Rodrigo Duterte siap memulangkan sekitar 2.200
tenaga kerja Filipina di Kuwait yang menerima tawaran pulang gratis
setelah beredar sejumlah laporan penyiksaan. (Reuters/Erik De Castro)
Jakarta, CB -- Presiden Rodrigo Duterte
siap memulangkan sekitar 2.200 tenaga kerja Filipina di Kuwait yang
menerima tawaran pulang gratis dari pemerintah setelah beredar sejumlah
laporan penyiksaan.
Menteri Ketenagakerjaan Filipina, Silvestre
Bello III, mengatakan bahwa Duterte menawarkan hal ini tak lama setelah
menerima laporan temuan jasad seorang warganya di dalam kulkas di salah
satu apartemen di Kuwait.
"Kami mendapatkan informasi bahwa
hingga Jumat lalu, ada lebih dari 2.200 orang Filipina yang ingin
pulang," ujar Silvestre Bello, sebagaimana dikutip Reuters.
Duterte pun sudah meminta Philippine Airlines dan Cebu Pacific untuk
mengakomodasi kepulangan para pekerja Filipina yang ingin pulang dari
Kuwait.
Bello mengatakan bahwa kedua maskapai itu sudah menyiapkan tiga
pesawat charter gratis dan hampir 500 tenaga kerja Filipina akan tiba
dalam waktu dekat.
Menurut Bello, pemerintah Filipina juga siap membantu para tenaga kerja yang pulang itu untuk mendapatkan pekerjaan baru.
"Kami
sudah siapkan program reintegrasi. Kami juga sedang membahas
kemungkinan pasar alternatif, salah satunya China atau bahkan Rusia,"
ucap Bello tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Filipina sendiri sudah menangguhkan pengiriman tenaga ke Kuwait pada
Januari lalu, setelah menerima sejumlah laporan penyiksaan oleh majikan
hingga memicu bunuh diri.
Wakil Menteri Luar Negeri Kuwait,
Khaled al-Jarallah, mengaku "terkejut dan berduka" atas keputusan
Duterte ini. Ia mengatakan bahwa kasus-kasu itu sudah diproses secara
hukum.
Merujuk pada data Kemlu Kuwait, ada lebih 250 ribu warga
Filipina mengadu nasib di negara tersebut, sebagian besar besar sebagai
asisten rumah tangga.
Credit
cnnindonesia.com