Ilustrasi. (Fadel SENNA / AFP)
Jakarta, CB -- Koalisi yang dipimpin AS dalam memerangi para jihadis Negara Islam di Suriah dan Irak (ISIS) menyatakan setidaknya 1.257 warga sipil telah tewas dalam serangan udara sejak operasi perburuan dimulai pada 2014.
Korban jatuh dalam 34.038 serangan antara Agustus 2014 hingga akhir Februari tahun ini.
"Setidaknya 1.257 warga sipil telah secara tidak sengaja terbunuh oleh serangan Koalisi sejak awal Operasi Inherent Resolve," kata pernyataan koalisi seperti dikutip dari AFP, Jumat (29/3).
Koalisi juga mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah menerima 147 laporan terkait kemungkinan jatuhnya korban sipil lebih.
Korban jatuh dalam 34.038 serangan antara Agustus 2014 hingga akhir Februari tahun ini.
"Setidaknya 1.257 warga sipil telah secara tidak sengaja terbunuh oleh serangan Koalisi sejak awal Operasi Inherent Resolve," kata pernyataan koalisi seperti dikutip dari AFP, Jumat (29/3).
Koalisi juga mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah menerima 147 laporan terkait kemungkinan jatuhnya korban sipil lebih.
Tapi, mereka hanya meninjau satu, pada Februari.
Satu laporan yang kredibel mengacu pada pemboman di sebuah pabrik amunisi dekat Rawa, Irak 13 September 2017 silam. Dua warga sipil terluka terluka dalam serangan tersebut.
Tapi Airwars, sebuah LSM yang memantau korban sipil dari serangan udara di seluruh dunia membantah pengakuan tersebut.
Mereka memperkirakan setidaknya 7.595 warga sipil telah tewas dalam serangan bom koalisi, jauh melebihi jumlah yang diakui oleh koalisi.
Satu laporan yang kredibel mengacu pada pemboman di sebuah pabrik amunisi dekat Rawa, Irak 13 September 2017 silam. Dua warga sipil terluka terluka dalam serangan tersebut.
Tapi Airwars, sebuah LSM yang memantau korban sipil dari serangan udara di seluruh dunia membantah pengakuan tersebut.
Mereka memperkirakan setidaknya 7.595 warga sipil telah tewas dalam serangan bom koalisi, jauh melebihi jumlah yang diakui oleh koalisi.
Credit cnnindonesia.com