Jakarta, CUPUMA -- Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) direncanakan menggelar rapat darurat di New York pada Rabu (243/2) malam waktu setempat untuk membahas penyelesaian konflik Rusia vs Ukraina.
Ini akan menjadi rapat darurat kedua dalam tiga hari terkait pengerahan kekuatan militer pada konflik Rusia vs Ukraina.
Berdasarkan informasi dari sumber diplomat kepada AFP, rapat tersebut diajukan Kiev pada Rabu (23/2) siang dan didukung negara-negara Barat anggota DK PBB.
Permintaan dari Kiev menyusul penetapan darurat nasional oleh Parlemen Ukraina di tengah kabar invasi Rusia.
Dikutip dari AFP, penetapan darurat nasional juga bertujuan membantu merespons dan menanggapi segala dukungan kepada merka terhadap ancaman invasi Rusia.
Langkah itu sangat disetujui pada hari yang sama ketika Moskow mulai mengevakuasi kedutaan besarnya di Kyiv dan Washington. Aksi negara pimpinan Vladimir Putin itu disebut-sebut sebagai sinyal dari mereka untuk meningkatkan peringatannya tentang kemungkinan serangan Rusia habis-habisan.
Rusia sendiri mendapat sanksi blokade ekonomi dari Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Australia dan Uni Eropa karena dianggap mengganggu kedaulatan Ukraina.
Inggris juga sebelumnya mengatakan bahwa Rusia amat mungkin melancarkan invasi besar-besaran terhadap Ukraina dan menduduki Kiev.
"Kami pikir sangat mungkin dia (Putin) akan menindaklanjuti rencananya untuk menginvasi besar-besaran ke Ukraina," kata Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss, kepada Sky News, seperti dikutip AFP, Rabu (23/2)