Riyadh, Arab Saudi (CB) - Angkatan Udara Arab Saudi pada
Selasa (16/1) mencegat rudal balistik yang ditembakkan oleh militan
Houthi di Yaman dengan target Provinsi Jizan di bagian selatan negeri
itu menurut siaran media lokal Al Arabiya.
Rudal tersebut dicegat dan dihancurkan pukul 20.20 waktu setempat (Rabu, 00.20 WIB), sementara tak ada laporan mengenai korban atau kerusakan menurut situs web berita tersebut.
Gerakan Syiah Yaman Houthi pada Selasa mengatakan mereka menembakkan satu rudal ke arah satu bandara regional di perbatasan Arab Saudi di Provinsi Jizan menurut kantor berita Saba. Houthi menyatakan rudal itu adalah rudal jarak-dekat, tapi tidak memberi perincian lebih lanjut.
Namun saluran televisi milik Saudi, Al Arabiya TV, mewartakan bahwa pasukan pertahanan Saudi menembak jatuh rudal itu di atas Jizan.
Itu adalah serangan rudal balistik keenam Houthi ke negara tetangga Yaman yang kaya akan minyak di Teluk dalam dua bulan menurut siaran Xinhua.
Pekan lalu Houthi menembakkan rudal jarak-jauh ke arah satu bandara helikopter militer Apache di Kamp Pasukan Khusus Arab Saudi di Provinsi Najran di perbatasan Arab Saudi. Al Arabiya melaporkan bahwa Angkatan Udara Arab Saudi mencegat dan menghancurkan rudal tersebut di wilayah udara Najran.
Serangan baru pada Selasa dilakukan beberapa hari setelah para ahli Perserikatan Bangsa-Bangsa menuduh Iran melanggar embargo senjata PBB dengan secara langsung atau tidak langsung menyediakan rudal dan pesawat tanpa awak bagi Houthi di Yaman.
Pekan lalu, Houthi juga mengancam akan memutus jalur pelayaran Laut Merah jika koalisi pimpinan Arab Saudi terus bergerak maju ke Kota Pelabuhan Yaman Hodeidah menurut kantor berita Saba yang dikuasai oleh Houthi.
Pada Maret 2015, Arab Saudi memimpin koalisi militer pasukan Arab, yang didukung Amerika Serikat, untuk ikut campur dalam konflik Yaman guna mendukung Pemerintah Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi, yang hidup di pengasingan.
Koalisi tersebut telah melancarkan ribuan serangan udara ke Houthi dalam upaya untuk membalikkan peruntungan pemberontak dan memulihkan kekuasaan Hadi di Ibu Kota Yaman, Sana'a.
Perang itu telah menewaskan lebih dari 10.000 orang Yaman, kebanyakan warga sipil, dan mendorong negeri tersebut ke ambang kelaparan massal.
Koalisi pimpinan Arab Saudi yang terlibat dalam perang di Yaman juga telah menuduh Iran mendukung Houthi dan berada di belakang krisis di
Rudal tersebut dicegat dan dihancurkan pukul 20.20 waktu setempat (Rabu, 00.20 WIB), sementara tak ada laporan mengenai korban atau kerusakan menurut situs web berita tersebut.
Gerakan Syiah Yaman Houthi pada Selasa mengatakan mereka menembakkan satu rudal ke arah satu bandara regional di perbatasan Arab Saudi di Provinsi Jizan menurut kantor berita Saba. Houthi menyatakan rudal itu adalah rudal jarak-dekat, tapi tidak memberi perincian lebih lanjut.
Namun saluran televisi milik Saudi, Al Arabiya TV, mewartakan bahwa pasukan pertahanan Saudi menembak jatuh rudal itu di atas Jizan.
Itu adalah serangan rudal balistik keenam Houthi ke negara tetangga Yaman yang kaya akan minyak di Teluk dalam dua bulan menurut siaran Xinhua.
Pekan lalu Houthi menembakkan rudal jarak-jauh ke arah satu bandara helikopter militer Apache di Kamp Pasukan Khusus Arab Saudi di Provinsi Najran di perbatasan Arab Saudi. Al Arabiya melaporkan bahwa Angkatan Udara Arab Saudi mencegat dan menghancurkan rudal tersebut di wilayah udara Najran.
Serangan baru pada Selasa dilakukan beberapa hari setelah para ahli Perserikatan Bangsa-Bangsa menuduh Iran melanggar embargo senjata PBB dengan secara langsung atau tidak langsung menyediakan rudal dan pesawat tanpa awak bagi Houthi di Yaman.
Pekan lalu, Houthi juga mengancam akan memutus jalur pelayaran Laut Merah jika koalisi pimpinan Arab Saudi terus bergerak maju ke Kota Pelabuhan Yaman Hodeidah menurut kantor berita Saba yang dikuasai oleh Houthi.
Pada Maret 2015, Arab Saudi memimpin koalisi militer pasukan Arab, yang didukung Amerika Serikat, untuk ikut campur dalam konflik Yaman guna mendukung Pemerintah Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi, yang hidup di pengasingan.
Koalisi tersebut telah melancarkan ribuan serangan udara ke Houthi dalam upaya untuk membalikkan peruntungan pemberontak dan memulihkan kekuasaan Hadi di Ibu Kota Yaman, Sana'a.
Perang itu telah menewaskan lebih dari 10.000 orang Yaman, kebanyakan warga sipil, dan mendorong negeri tersebut ke ambang kelaparan massal.
Koalisi pimpinan Arab Saudi yang terlibat dalam perang di Yaman juga telah menuduh Iran mendukung Houthi dan berada di belakang krisis di
Credit antaranews.com