MOSKOW
- Rusia kini gencar memasarkan sistem rudal pertahanan S-400 ke Timur
Tengah dan negara-negara Asia Tenggara. Moskow mengklaim sedang
bernegosiasi dengan negara-negara Timur Tengah dan Asia Tenggara yang
tertarik untuk membeli sistem pertahanan udara mutakhirnya itu.
Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengatakan, sejumlah negara tertarik mengikuti jejak Turki yang telah sepakat membeli S-400.
”Negara lain telah menyatakan minatnya untuk membeli S-400, termasuk negara-negara di Timur Tengah dan Asia Tenggara,” kata Shoigu.”Negosiasi yang relevan saat ini sedang berlangsung,” ujarnya, seperti dikutip Russia Today, semalam (23/1/2018).
Namun, Shoigu tidak merinci negara-negara Timur Tengah dan Asia Tenggara yang berminat memiliki sistem pertahanan canggih tersebut.
4 S-400 Disebar di Suriah
Sementara itu, militer Rusia mengerahkan empat unit sistem anti-pesawat S-400 tersebut ke Suriah. Video yang dirilis Kementerian Pertahanan menunjukkan kedatangan empat unit sistem itu. Yakni, dua unit dikerahkan ke Pangkalan Udara Khmeimim di Provinsi Latakia dan dua unit lainnya dikirim ke fasilitas maritim Rusia di Tartus.
Sitem rudal canggih itu saat ini juga digunakan militer Rusia. Sistem itu dirancang untuk menargetkan target aerodinamis maupun rudal balistik.
Menurut perusahaan pembuatnya, Almaz Antey, sistem rudal S-400 dapat menjangkau 36 target sekaligus.
Pada tahun 2015, Rusia mengerahkan sistem tersebut ke Khmeimim untuk memastikan keamanan pesawatnya selama operasi mereka melawan ISIS di Suriah.
Pengerahan tersebut terjadi setelah sebuah pesawat pembom Su-24 Rusia ditembak jatuh oleh pesawat jet tempur Turki atas tuduhan melanggar wilayah udara yang berbatasan dengan Suriah. Moskow membantah pesawat pembomnya melanggar wilayah udara Ankara.
Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengatakan, sejumlah negara tertarik mengikuti jejak Turki yang telah sepakat membeli S-400.
”Negara lain telah menyatakan minatnya untuk membeli S-400, termasuk negara-negara di Timur Tengah dan Asia Tenggara,” kata Shoigu.”Negosiasi yang relevan saat ini sedang berlangsung,” ujarnya, seperti dikutip Russia Today, semalam (23/1/2018).
Namun, Shoigu tidak merinci negara-negara Timur Tengah dan Asia Tenggara yang berminat memiliki sistem pertahanan canggih tersebut.
4 S-400 Disebar di Suriah
Sementara itu, militer Rusia mengerahkan empat unit sistem anti-pesawat S-400 tersebut ke Suriah. Video yang dirilis Kementerian Pertahanan menunjukkan kedatangan empat unit sistem itu. Yakni, dua unit dikerahkan ke Pangkalan Udara Khmeimim di Provinsi Latakia dan dua unit lainnya dikirim ke fasilitas maritim Rusia di Tartus.
Sitem rudal canggih itu saat ini juga digunakan militer Rusia. Sistem itu dirancang untuk menargetkan target aerodinamis maupun rudal balistik.
Menurut perusahaan pembuatnya, Almaz Antey, sistem rudal S-400 dapat menjangkau 36 target sekaligus.
Pada tahun 2015, Rusia mengerahkan sistem tersebut ke Khmeimim untuk memastikan keamanan pesawatnya selama operasi mereka melawan ISIS di Suriah.
Pengerahan tersebut terjadi setelah sebuah pesawat pembom Su-24 Rusia ditembak jatuh oleh pesawat jet tempur Turki atas tuduhan melanggar wilayah udara yang berbatasan dengan Suriah. Moskow membantah pesawat pembomnya melanggar wilayah udara Ankara.
Credit sindonews.com