CB, Jakarta - Pasukan Turki berhasil menguasai 11 posisi milisi Kurdi Suriah dan membangun zona aman di kawasan Afrin, sebelah utara Suriah.
Menurut laporan sejumlah media, seperti dilaporkan Al Jazeera,
Selasa, 23 Januari 2018, militer Turki dibantu oleh Tentara Pembebasan
Suriah (AFS) menekan kelompok Kurdi ke arah selatan Suriah.
Asap yang mengepul dari serangan udara militer Turki ke Suriah yang terlihat dari pebatasan di kota Kilis, Turkey, 20 Januari 2018. AP
Koran Turki, Hurriyet, melaporkan, Angkatan Bersenjata Turki
yang melancarkan operasi militer ke Afrin, Sabtu, menguasai beberapa
desa antara lain Shankal, Qorne, Bali dan Adah Manli, serta kawasaan
pedesaan di Kita, Kordo, Bibno dan empat area di bukit Afrin.
Kantor berita Turki, Anadolu, mengatakan, pasukan melancarkan serangan kedua menuju Afrin dari Azaz, Suriah, pada Senin, 22 Januari 2018, menjepit posisi Unit Perlindungan Rakyat (YPG) dari dua arah, barat dan timur guna merangsek ke selatan Afrin.
Tank militer Turki melakukan serangan pada militan Kurdi di perbatasan Turki-Suriah di Hatay, 19 Januari 2018. (Nuri Pir/IHA via AP)
Turki menggolongkan YPG -sayap militer Kurdi Suriah- sebagai kelompok teroris di bawah naungan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), sebuah organisasi terlarang yang melakukan peperangan melawan pemerintah Turki selama satu dekade.
Asap yang mengepul dari serangan udara militer Turki ke Suriah yang terlihat dari pebatasan di kota Kilis, Turkey, 20 Januari 2018. AP
Kantor berita Turki, Anadolu, mengatakan, pasukan melancarkan serangan kedua menuju Afrin dari Azaz, Suriah, pada Senin, 22 Januari 2018, menjepit posisi Unit Perlindungan Rakyat (YPG) dari dua arah, barat dan timur guna merangsek ke selatan Afrin.
Tank militer Turki melakukan serangan pada militan Kurdi di perbatasan Turki-Suriah di Hatay, 19 Januari 2018. (Nuri Pir/IHA via AP)
Turki menggolongkan YPG -sayap militer Kurdi Suriah- sebagai kelompok teroris di bawah naungan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), sebuah organisasi terlarang yang melakukan peperangan melawan pemerintah Turki selama satu dekade.
Credit TEMPO.CO