Riyadh (CB) – Koalisi pimpinan Arab Saudi pada Selasa
menyerukan gencatan senjata segera di ibu kota sementara Yaman, Aden,
tempat pertikaian sengit terjadi antara tentara pemerintah dengan
separatis selatan.
"Koalisi memperbarui seruannya kepada semua pihak untuk segera melakukan gencatan senjata dan mengakhiri semua bentuk konflik bersenjata," kata koalisi dalam sebuah pernyataan yang dikutip kantor berita Arab Saudi, SPA.
"Koalisi menegaskan bahwa ini akan membutuhkan semua langkah yang diperlukan untuk mengembalikan keamanan dan stabilitas di Aden" menurut pernyataan tersebut.
Koalisi menyatakan menyayangkan pihak-pihak yang bertikai tidak merespons seruan sebelumnya untuk menahan diri dan tetap tenang.
Komite Internasional Palang Merah (International Committee for the Red Cross/ICRC) pada Senin malam mengatakan bahwa sedikitnya 36 orang tewas dan 185 lainnya terluka dalam pertempuran selama dua hari di Aden.
Pertempuran makin sengit pada Senin setelah pihak yang berperang menggunakna tank dan senjata api artileri sementara kota pelabuhan itu tetap lumpuh.
Pertarungan itu terjadi antara pasukan yang setia dengan pemerintahan Presiden Abedrabbo Mansour Hadi, yang berbasis di Riyadh, dan pasukan keamanan yang setia dengan separatis selatan yang dilatih dan didukung oleh Uni Emirat Arab.
Arab Saudi dan Uni Emirat Arab bermitra dalam koalisi yang memerangi pemberontak Houthi yang didukung Iran yang mengambil alih ibu kota Yaman, Sanaa, pada September 2014, demikian menurut siaran kantor berita AFP.
"Koalisi memperbarui seruannya kepada semua pihak untuk segera melakukan gencatan senjata dan mengakhiri semua bentuk konflik bersenjata," kata koalisi dalam sebuah pernyataan yang dikutip kantor berita Arab Saudi, SPA.
"Koalisi menegaskan bahwa ini akan membutuhkan semua langkah yang diperlukan untuk mengembalikan keamanan dan stabilitas di Aden" menurut pernyataan tersebut.
Koalisi menyatakan menyayangkan pihak-pihak yang bertikai tidak merespons seruan sebelumnya untuk menahan diri dan tetap tenang.
Komite Internasional Palang Merah (International Committee for the Red Cross/ICRC) pada Senin malam mengatakan bahwa sedikitnya 36 orang tewas dan 185 lainnya terluka dalam pertempuran selama dua hari di Aden.
Pertempuran makin sengit pada Senin setelah pihak yang berperang menggunakna tank dan senjata api artileri sementara kota pelabuhan itu tetap lumpuh.
Pertarungan itu terjadi antara pasukan yang setia dengan pemerintahan Presiden Abedrabbo Mansour Hadi, yang berbasis di Riyadh, dan pasukan keamanan yang setia dengan separatis selatan yang dilatih dan didukung oleh Uni Emirat Arab.
Arab Saudi dan Uni Emirat Arab bermitra dalam koalisi yang memerangi pemberontak Houthi yang didukung Iran yang mengambil alih ibu kota Yaman, Sanaa, pada September 2014, demikian menurut siaran kantor berita AFP.
Credit antaranews.com