Rabu, 31 Januari 2018

Diusik China, Taiwan Latihan Tembak Hadapi Invasi


Diusik China, Taiwan Latihan Tembak Hadapi Invasi
Tentara Taiwan menggelar latihan tembak besar-besaran untuk menghadap invasi di tengah ketegangan dengan China akibat perkara rute jalur udara. (Reuters/Tyrone Siu)



Jakarta, CB -- Tentara Taiwan menggelar latihan tembak besar-besaran untuk menghadap invasi, Selasa (30/1), di tengah ketegangan dengan China yang terus meningkat akibat perkara rute jalur udara.

Sejak pagi hari, militer mulai mengerahkan pesawat pengintai untuk memantau simulasi kedatangan kapal. Tank-tank kemudian mulai menembaki "musuh" yang mendarat di timur pelabuhan Hualien.

Menyambut cepat, helikopter militer langsung melontarkan tembakan, disusul simulasi serangan dari jet tempur F-16 dari udara.


"[Latihan ini dilakukan untuk] menunjukkan determinasi jaminan perdamaian di Selat Taiwan dan keamanan nasional," demikian pernyataan resmi Kementerian Pertahanan Taiwan, sebagaimana dikutip AFP.

Diusik China, Taiwan Latihan Tembak Hadapi Invasi
Tank-tank mulai dikerahkan untuk menembaki "musuh" yang mendarat di timur pelabuhan Hualien. (Reuters/Tyrone Siu)
Selat Taiwan adalah perairan yang memisahkan China dan Taiwan, daerah yang dianggap Beijing sebagai bagian negaranya sesuai dengan prinsip "Satu China".

Bulan lalu, Presiden Tsai Ing-wen mengingatkan bahaya kemungkinan ekspansi militer China setelah melihat sejumlah gejala, termasuk peningkatan latihan pasukan udara dan laut Beijing di sekitar Taiwan sejak ia menjabat.

Semenjak masa kampanye, Tsai memang sudah menarik perhatian China karena sangat vokal menuntut kemerdekaan Taiwan dari kekuasaan Beijing.


Ketegangan antara kedua negara meningkat sejak bulan ini, ketika China mulai mengoperasikan rute terbang baru di Selat Taiwan tanpa berkonsultasi dengan pemerintahan setempat.

Taiwan menganggap tindakan itu tak bertanggung jawab dan bermotif politik. Mereka mengatakan, sikap China mengancam keamanan Taiwan dan membahayakan keselamatan penerbangan lainnya.

Taipei pun balas dendam dengan menolak permintaan pengoperasian 176 penerbangan tambahan antara Taiwan dan China oleh dua maskapai China selama Imlek, salah satu hari raya paling penting bagi kedua negara.

China Eastern Airlines dan Xiamen Air pun menyebut keputusan Tapiei ini sebagai "gangguan tak beralasan" bagi para pebisnis dan siswa Taiwan yang ingin pulang ketika dari China saat Imlek.

Selain itu, China juga mengerahkan kapal induk mereka melintasi Selat Taiwan hingga dua kali pada bulan ini. Kementerian Pertahanan China meminta Taiwan agar tidak khawatir akan pengerahan ini, tapi sejumlah pihak menganggap keputusan Beijing itu sebagai cara untuk pamer kekuatan.




Credit  cnnindonesia.com