Jumat, 26 Januari 2018

Menlu Korsel Bilang Opsi Militer pada Korut Tak Bisa Diterima


Menlu Korsel Bilang Opsi Militer pada Korut Tak Bisa Diterima
Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kang Kyung-wha. Foto/REUTERS


DAVOS - Menteri Luar Negeri (Menlu) Korea Selatan (Korsel) Kang Kyung-wha mengatakan, kebuntuan mengenai program nuklir Korea Utara (Korut) harus diselesaikan secara diplomatis, Menurutnya, gagasan militer terhadap rezim Kim Jong-un tidak bisa diterima karena dampaknya bisa mengerikan.

Kang Kyung-wha yakin Amerika Serikat (AS) yang selama ini berambisi menyerang Pyongyang akan berkonsultasi dulu dengan Seoul jika opsi militer dipertimbangkan.

”Isu nuklir harus diselesaikan melalui negosiasi dan upaya diplomatik. Gagasan tentang solusi militer ini tidak dapat diterima,” kata diplomat Korsel itu dalam sebuah news briefing di sela Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.

Administrasi Trump telah berulang kali menegaskan bahwa semua opsi termasuk opsi militer ada di meja ketika berurusan dengan Korut. Para pejabat AS bahkan mengungkap bahwa Presiden Trump dan penasihatnya telah membahas kemungkinan meluncurkan limited strike atau serangan terbatas.

Namun perdebatan mengenai opsi militer telah kehilangan beberapa momentum dalam beberapa pekan terakhir setelah Korut dan Korsel melanjutkan pembicaraan menjelang Olimpiade Musim Dingin bulan depan di Korsel.

”Saya yakin bahwa apa pun yang dilakukan administrasi AS di depan dilakukan dengan konsultasi yang erat dengan kami,” kata Kang.

Dia menolak berkomentar bahwa Washington memberikan jaminan yang jelas pada Seoul jika opsi militer benar-benar diambil Trump.

”Ini takdir kami yang dipertaruhkan. Pilihan apa pun yang akan diambil di semenanjung Korea, tidak dapat dilaksanakan tanpa melibatkan kami,” ujarnya seperti dikutip Reuters, Jumat (26/1/2018).

Dalam sebuah wawancara sebelumnya dengan Reuters, Kang mengatakan bahwa negaranya siap untuk “semua skenario kontingensi” jika Korut melakukan uji coba senjata lagi.

”Kami membahas diskusi ini dengan pemahaman yang jelas tentang apa yang mungkin terjadi," kata Kang.”Provokasi lain selalu merupakan kemungkinan.” 





Credit  sindonews.com