Jumat, 26 Januari 2018

Donald Trump Ancam Tahan Bantuan untuk Palestina


Donald Trump Ancam Tahan Bantuan untuk Palestina
Presiden Donald Trump mengancam akan menahan bantuan setelah Mike Pence ditolak masyarakat Palestina, hingga mereka sepakat berunding damai dengan Israel. (REUTERS/Jonathan Ernst)


Jakarta, CB -- Presiden Donald Trump menyebut Palestina 'tidak menghormati' Amerika Serikat dan mengancam akan menahan bantuan senilai ratusan juta dolar sampai negara itu sepakat menyetujui perundingan damai yang diupayakan AS.

“Mereka [Palestina] tidak menghormati kami pekan lalu dengan menolak Wakil Presiden Mike Pence menemui mereka,” kata Trump dalam sebuah pertemuan dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu di Davos, Swiss, Kamis (25/1).

“Kami memberi mereka ratusan juta dolar,” kata Trump. “Uang tersebut tidak akan ke mereka kecuali mereka duduk bersama dan bernegosiasi damai,”


Sebelumnya Presiden Palestina Mahmoud Abbas membatalkan pertemuan yang telah direncanakan dengan Mike Pence setelah ia mendapatkan sejumlah tekanan di negaranya sendiri.

Pada pertemuan dengan Netanyahu di Davos, Trump mencoba meyakinkan dunia Arab bahwa ia dapat menjadi mediator yang adil.

“Kami memiliki sebuah pengajuan untuk perdamaian. Ini pengajuan yang baik bagi masyarakat Palestina,” kata Trump. Ia pun menambahkan, Israel akan ikut diminta membuat konsesi.


Donald Trump Ancam Tahan Bantuan untuk Palestina
Pemerintah AS memutuskan akan memindahkan kedutaannya di Israel ke Yerusalem.(REUTERS/Ronen Zvulun)

Namun Trump juga tidak mengubah keputusannya akan Yerusalem dan pemindahan Kedutaan AS di Israel ke kota tersebut yang akan dilakukan pada 2019.

“Kami mengantisipasi ada sedikit perubahan soal pembukaan [Kedutaan AS] tahun depan,” kata Trump.

Netanyahu dengan hangat menyambut Donald Trump dan menyebut keputusan Presiden AS itu.

“Keputusan AS merupakan keputusan bersejarah, mengenalkan sejarah, mengakui kenyataan saat ini, dan dibangun atas dasar kebenaran.” kata Netanyahu.


Namun ancaman Trump tersebut ditanggapi dingin oleh Palestina. Juru bicara Presiden Mahmoud Abbas mengatakan Palestina tidak akan bertemu dengan Pemerintah AS sampai pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel dicabut.

“Jika Pemerintah AS tidak menarik pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel, maka perundingan itu tidak akan pernah ada,” kata Nabil Abu Rudeina, juru bicara Abbas, Kamis (25/1).

Pejabat senior Palestina lainnya, Hanan Ashrawi mengatakan keputusan Abbas tidak bertemu dengan AS bukanlah sebuah penghinaan. “Itu sebuah tanda harga diri,” katanya.




Credit  cnnindonesia.com

Trump: Palestina Sudah tak Menghormati AS


Donald Trump

Donald Trump
Foto: REUTERS/Mike Segar


Amerika mengancam akan menarik bantuan ke Palestina.


CB, DAVOS -- Presiden Amerika Serikat (SA) Donald Trump mengancam akan menarik bantuan untuk Palestina. Hal itu akan dilakukan jika pemerintahan Presiden Mahmoud Abbas tidak mau mengadakan perundingan damai dengan Israel.

Pernyataan tersebut dilontarkan Trump saat memberikan pidato dalam pertemuan ekonomi dunia di Davos, Swiss. Ancaman terhadap penarikan bantuan kembali ditebar menyusul penolakan kunjungan Wakil Presiden AS Mike Pence ke Palestina belum lama ini.

Trump mengatakan, dirinya dan Paman Sam sebisa mungkin mengusahakan perdamaian di timur tengah. Meski demikian, dia mengatakan, Palestina sudah tidak menghormati AS dengan menolak kedatangan Wakil Presiden.

"Kami memberikan mereka jutaan dolar, angka yang sangat banyak dan tidak ada yang mengerti. Uang itu saat ini sudah tersedia tapi tidak akan diberikan jika mereka menolak duduk dan melakukan negosiasi damai," kata Donald Trump, Jumat (26/1).





AS diketahui telah menangguhkan 65 juta dari 125 juta dolar dana bantuan yang seharusnya mereka berikan kepada rakyat Palestina melalui UNRWA (United Nations Relief and Works Agency). Namun dana tersebut terancam tak bisa dicairkan menyusul ancaman Trump tersebut.

Pemerintahan Trump mengaku telah menyiapkan proposal perdamaian yang diklaim memiliki keuntungan bagi rakyat Palestina. Meski demikian, Trump tidak merinci lebih lanjut keuntungan yang akan didapat warga Palestina tersebut.

Sementara, pemerintah Palestina menolak kunjungan Mike Pence usai keputusan sepihak AS yang menjadikan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. AS rencananya juga akan merampungkan kepindahan kedutaan besar mereka dari Tel Aviv pada 2019 mendatang.

Ancaman Trump dinilai dapat membuat negosiasi damai antara Palestina dan Israel semakin menjauh. Palestina mengaku enggan melanjutkan negosiasi damai dengan AS sebagai mediator perundingan tersebut.

Raja Yordania Abdullah mengatakan, Yerusalem harus menjadi bagian dari solusi komprehensif kedua negara. Dia melanjutkan, keputusan Trump merupakan tendangan keras hingga menimbulkan frustrasi bagi warga Palestina yang meniai tidak ada mediator jujur dalam konflik timur tengah.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan, tidak ada yang bisa mengganti posisi AS sebagai mediator perdamaian. Dia mengatakan, AS merupakan mediator yang jujur dan menyediakan segala fasilitas mediasi yang dibutuhkan kedua negara.

"Tidak ada organisasi dunia manapun yang bisa melakukannya," kata Benjamin Netanyahu di Davos.




Credit  republika.co.id