Senin, 29 Januari 2018

Kurdi: Tak Lawan 'Pendudukan Turki' di Afrin, AS Standar Ganda


Kurdi: Tak Lawan Pendudukan Turki di Afrin, AS Standar Ganda
Pasukan Turki terlihat dekat Gunung Barsaya, timur laut Afrin, Suriah, pada 23 Januari 2018. Foto/REUTERS/Khalil Ashawi


MANBIJ - Kelompok Kurdi menuduh Amerika Serikat (AS) memiliki standar ganda karena tidak melawan “pendudukan Turki” di Afrin, Suriah, selama operasi militer berlangsung.

Kurdi yang jadi sekutu Washington dalam perang melawan ISIS minta AS memerangi pasukan Turki yang akan memperluas operasi militer di Manbij.

”Dengan koalisi, terutama pasukan AS, kami melihat beberapa standar ganda,” seorang perwira militer Kurdi dengan nama pendek Khalil kepada Ruptly Russia Today.

“Apa yang kami minta dari AS, khususnya adalah untuk memenuhi janji-janji terhadap (Pasukan Demokratik Suriah yang didukung AS), yaitu untuk melindungi daerah-daerah yang dibebaskan, termasuk Afrin, yang seperti apa yang dapat kita lihat, kami telah berjuang dengan heroik dan sengit selama tujuh hari melawan pendudukan Turki,” ujarnya, yang dilansir Senin (29/1/2018).

AS tidak melangkah masuk saat Turki meluncurkan operasi militer dengan nama ”Operation Olive Branch” di Afrin. Ankara berdalih, operasi itu ditujukan untuk memerangi teroris di wilayah Suriah utara tersebut.

Sebaliknya, Gedung Putih hanya menyampaikan kecemasannya saja. “Presiden Donald Trump menyampaikan kekhawatiran bahwa meningkatnya kekerasan (di Afrin) berisiko mencurangi tujuan bersama kita di Suriah,” kata Gedung Putih melalui seorang juru bicara.

”Dia mendesak Turki untuk berhati-hati dan menghindari tindakan yang mungkin menimbulkan risiko konflik antara pasukan Turki dan Amerika,” lanjut Gedung Putih.

Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah memperingatkan bahwa Manbij akan menjadi sasaran operasi berikutnya. Dia berjanji untuk membersihkan kota itu dari "teroris”.

"Semua mata saat ini berada di AS untuk melihat apakah pasukan akan terlibat di sana, meskipun tidak melakukan apapun di Afrin,” ujar Erdogan.

Sekitar 2.000 tentara Amerika ditempatkan di Manbij sejak bulan Maret untuk mencegah bentrok antara pasukan Turki dan pemberontak Suriah yang didukung AS. Para tentara AS juga melakukan misi pelatihan dan menasihati para petempur lokal.

Juru Bicara Dewan Militer Manbij Sharvan Darwish mengungkapkan harapan dan optimisme bahwa AS tidak akan mundur dari Kota Manbij sekarang seperti yang diserukan Ankara.

”(Koalisi pimpinan AS) telah mengawasi pelatihan dan pengembangan Dewan Militer Manbij sampai sekarang. Tingkat koordinasi berjalan normal, dan sekarang lebih baik lagi, jujur saja. Ada patroli terus-menerus baik di garis depan atau di udara. Tidak ada apa-apa sampai sekarang yang menunjukkan bahwa mereka akan menarik kembali koordinasi atau kerja ini,” kata Darwish. 





Credit  sindonews.com