Senin, 29 Januari 2018

Assad Ancam Tembakkan Rudal Scud Suriah ke Israel


Assad Ancam Tembakkan Rudal Scud Suriah ke Israel
Presiden Suriah Bashar al-Assad. Foto/REUTERS/SANA


DAMASKUS - Presiden Suriah Bashar al-Assad mengancam akan menembakkan rudal Scud ke Bandara Internasional Ben Gurion, Israel. Rudal Scud akan ditembakkan jika Israel membombardir wilayah Suriah lagi.

Ancaman Assad disampaikan saat melakukan percakapan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Sabtu malam.

“Kehormatan Suriah harus dipertimbangkan di atas segalanya,” kata Assad kepada Putin, yang dikutip Israel National News. Pesan ancaman disampaikan melalui Putin, karena pemimpin Rusia itu menerima kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Moskow pada hari Minggu.

Sekitar tiga minggu yang lalu, tentara Suriah menuduh Israel telah melakukan serangkaian serangan terhadap basis mereka di Pegunungan Kalmon timur, sebelah utara Damaskus.

Versi militer Israel, jet-jet tempur negara Yahudi itu meluncurkan tiga serangan rudal. ”Pasukan pertahanan udara melepaskan tembakan ke sumber api dan menghantam pesawat terbang,” bunyi pernyataan militer Israel. Israel tak mengonfirmasi tentang pesawat terbang yang mereka serang.

Menurut laporan resmi pemerintah Suriah, serangkaian serangan dimulai pada pukul 02.40 pagi saat pesawat tempur Israel menembakkan rudal dari wilayah udara Lebanon ke wilayah Al-Katifa.

Kemudian, pada pukul 03.40, serangan lain dilakukan dengan menggunakan rudal surface-to-surface yang diluncurkan dari Dataran Tinggi Golan. Pada pukul 04.15, serangan ketiga dilakukan dengan empat rudal yang ditembakkan dari daerah Tiberias.

Tentara Suriah juga mengklaim bahwa sebagai tanggapan, pasukan pertahanan udaranya melepaskan tembakan ke beberapa pesawat tempur Israel dan rudal, dan berhasil mencegat atau menghancurkan beberapa dari mereka.

Suriah berulang kali memperingatkan konsekuensi berbahaya dari serangan Israel dan berjanji untuk terus memerangi kelompok pemberontak Suriah yang oleh Damaskus dinyatakan sebagai ”afiliasi teroris Israel”. 




Credit  sindonews.com