BEIJING
- Partai Komunis China (CPC) memaksa para anggotanya yang Muslim
meninggalkan kebiasaan religiusnya dan komitmen terhadap ateisme.
Pemaksaan dengan cara menandatangani dokumen perjanjian bahwa anggota
partai komitmen untuk mengejar kemurnian ateis Marxis.
Sebuah acara pledge-taking yang dihadiri oleh pejabat senior dan anggota partai berlangsung di daerah mayoritas Muslim di Prefektur Otonomi Linxia Hui di Provinsi Gansu. Demikian informasi yang diumumkan di sebuah situs partai tersebut.
Langkah Partai Komunis China ini merupakan salah satu dari rangkaian gerakan partai untuk melawan meningkatnya minat spiritualisme di sebuah negara yang memiliki konstitusi ateis, di mana komunis yang berkuasa membuat komitmen.
Partai tersebut khawatir akan meningkatnya ketertarikan anggotanya pada agama Kristen dan penyebaran fundamentalisme di antara bagian komunitas Muslim.
”Anggota partai seharusnya tidak memiliki kepercayaan agama, yang merupakan garis merah untuk semua anggota,” tulis Wang Zuoan, Direktur Administrasi Negara untuk Urusan Agama di sebuah jurnal partai, yang dikutip dari Global Times, Kamis (25/1/2018).
Upacara penandatanganan seperti itu telah diadakan selama dua tahun terakhir di Kota Jiaozuo di Provinsi Henan, wilayah Otonomi Tibet serta di Prefektur Otonomi Enshi Tujia dan Miao di Provinsi Hubei.
Dalam acara di Linxia,semua anggota partai diminta oleh ketua partai prefektur setempat Yang Yuanzhong untuk secara tegas mematuhi konstitusi partai, menjadi ateis Marxis dan mematuhi komitmen mereka untuk tidak mempercayai agama apapun untuk menjaga kemurnian dan sifat progresif keanggotaan partai.
Sebuah acara pledge-taking yang dihadiri oleh pejabat senior dan anggota partai berlangsung di daerah mayoritas Muslim di Prefektur Otonomi Linxia Hui di Provinsi Gansu. Demikian informasi yang diumumkan di sebuah situs partai tersebut.
Langkah Partai Komunis China ini merupakan salah satu dari rangkaian gerakan partai untuk melawan meningkatnya minat spiritualisme di sebuah negara yang memiliki konstitusi ateis, di mana komunis yang berkuasa membuat komitmen.
Partai tersebut khawatir akan meningkatnya ketertarikan anggotanya pada agama Kristen dan penyebaran fundamentalisme di antara bagian komunitas Muslim.
”Anggota partai seharusnya tidak memiliki kepercayaan agama, yang merupakan garis merah untuk semua anggota,” tulis Wang Zuoan, Direktur Administrasi Negara untuk Urusan Agama di sebuah jurnal partai, yang dikutip dari Global Times, Kamis (25/1/2018).
Upacara penandatanganan seperti itu telah diadakan selama dua tahun terakhir di Kota Jiaozuo di Provinsi Henan, wilayah Otonomi Tibet serta di Prefektur Otonomi Enshi Tujia dan Miao di Provinsi Hubei.
Dalam acara di Linxia,semua anggota partai diminta oleh ketua partai prefektur setempat Yang Yuanzhong untuk secara tegas mematuhi konstitusi partai, menjadi ateis Marxis dan mematuhi komitmen mereka untuk tidak mempercayai agama apapun untuk menjaga kemurnian dan sifat progresif keanggotaan partai.
Credit sindonews.com