Washington (CB) - Amerika Serikat akan memberikan
bantuan senilai 60 juta dolar AS untuk Palestina melalui PBB, tetapi
akan menangguhkan pemberian 65 juta lainnya dengan alasan "untuk
pertimbangan ke depan".
Washington berusaha membuktikan ancaman Presiden Donald Trump dalam Twitter 2 Januari lalu bahwa AS memberi Palestina "ratusan juta dolar setiap tahun, tetapi tidak mednapat apresiasi atau penghormatan."
"Mereka bahkan tak mau menegosiasikan perjanjian damai jangka panjang dengan Israel, mengingat Palestina tidak lagi berniat untuk pembicaraan damai, mengapa kami harus melakukan pembayaran besar-besaran untuk mereka di masa depan?", cuit Trump waktu itu.
Pejabat AS yang meminta namanya tidak disebutkan menyatakan bahwa badan urusan pengungsi PBB (UNRWA) yang akan menerima uang dari AS itu harus secara fundamental dievaluasi kembali dalam hal operasi dan cara badan itu didanai.
"Kini waktunya untuk negara-negara lain yang beberapa di antaranya kaya raya, maju mengganti dan ambil bagian dalam memajukan keamanan dan stabilitas kawasan," kata sang pejabat seperti dikutip Reuters.
Washington berusaha membuktikan ancaman Presiden Donald Trump dalam Twitter 2 Januari lalu bahwa AS memberi Palestina "ratusan juta dolar setiap tahun, tetapi tidak mednapat apresiasi atau penghormatan."
"Mereka bahkan tak mau menegosiasikan perjanjian damai jangka panjang dengan Israel, mengingat Palestina tidak lagi berniat untuk pembicaraan damai, mengapa kami harus melakukan pembayaran besar-besaran untuk mereka di masa depan?", cuit Trump waktu itu.
Pejabat AS yang meminta namanya tidak disebutkan menyatakan bahwa badan urusan pengungsi PBB (UNRWA) yang akan menerima uang dari AS itu harus secara fundamental dievaluasi kembali dalam hal operasi dan cara badan itu didanai.
"Kini waktunya untuk negara-negara lain yang beberapa di antaranya kaya raya, maju mengganti dan ambil bagian dalam memajukan keamanan dan stabilitas kawasan," kata sang pejabat seperti dikutip Reuters.
Credit antaranews.com
Sekjen PBB prihatin kemungkinan pemotongan bantuan AS buat UNRWA
PBB, New York (CB) - Sekretaris Jenderal PBB Antonio
Guterres pada Selasa (16/1) menyampaikan keprihatinan mengenai
kemungkinan pemotongan sumbangan AS buat badan PBB urusan pengungsi
Palestina.
"Di UNRWA, saya sangat prihatin. Dan saya sangat berharap bahwa pada akhirnya akan mungkin buat Amerika Serikat untuk mempertahankan pendanaan UNRWA, tempat AS memiliki bagian sangat penting," kata Guterres kepada wartawan, sebagaimana dikutip Xinhua, Rabu pagi. Ia merujuk kepada Lembaga Pekerjaan dan Bantuan PBB buat Pengungsi Palestina.
UNRWA (UN Relief and Works Agency) bukan lembaga Palestina, UNRWA adalah satu lembaga PBB, kata Guterres.
Badan tersebut menyediakan layanan penting buat pengungsi Palestina, baik di wilayah pendudukan maupun di Jordania, Suriah dan Lebanon, katanya.
"Layanan itu sangat penting, bukan hanya buat kesejahteraan penduduk ini --dan ada keprihatinan kemanusiaan serius di sini-- tapi juga, dalam pendapat saya dan pendapat kebanyakan pengamat internasional, termasuk pendapat sebagian orang Israel, itu adalah faktor penting kestabilan," katanya.
Jika lembaga tersebut tidak berada pada posisi untuk menyediakan layanan penting dan bentuk dukungan darurat yang telah disediakannya, ini akan menciptakan masalah yang amat, sangat serius, kata Kepala PBB itu. "Dan kami akan melakukan apa saja yang dapat kami kerjakan untuk menghindari munculnya situasi tersebut."
Presiden AS Donald Trump dilaporkan berencana untuk menahan puluhan juta dolar AS buat UNRWA, yang dibentuk pada 1949 sebagai lembaga bantuan dan pembangunan manusia bagi pengungsi Palestina dan keturunan mereka, demikian Xinhua.
"Di UNRWA, saya sangat prihatin. Dan saya sangat berharap bahwa pada akhirnya akan mungkin buat Amerika Serikat untuk mempertahankan pendanaan UNRWA, tempat AS memiliki bagian sangat penting," kata Guterres kepada wartawan, sebagaimana dikutip Xinhua, Rabu pagi. Ia merujuk kepada Lembaga Pekerjaan dan Bantuan PBB buat Pengungsi Palestina.
UNRWA (UN Relief and Works Agency) bukan lembaga Palestina, UNRWA adalah satu lembaga PBB, kata Guterres.
Badan tersebut menyediakan layanan penting buat pengungsi Palestina, baik di wilayah pendudukan maupun di Jordania, Suriah dan Lebanon, katanya.
"Layanan itu sangat penting, bukan hanya buat kesejahteraan penduduk ini --dan ada keprihatinan kemanusiaan serius di sini-- tapi juga, dalam pendapat saya dan pendapat kebanyakan pengamat internasional, termasuk pendapat sebagian orang Israel, itu adalah faktor penting kestabilan," katanya.
Jika lembaga tersebut tidak berada pada posisi untuk menyediakan layanan penting dan bentuk dukungan darurat yang telah disediakannya, ini akan menciptakan masalah yang amat, sangat serius, kata Kepala PBB itu. "Dan kami akan melakukan apa saja yang dapat kami kerjakan untuk menghindari munculnya situasi tersebut."
Presiden AS Donald Trump dilaporkan berencana untuk menahan puluhan juta dolar AS buat UNRWA, yang dibentuk pada 1949 sebagai lembaga bantuan dan pembangunan manusia bagi pengungsi Palestina dan keturunan mereka, demikian Xinhua.
Credit antaranews.com