Pemotongan dana AS bagi PBB ikut dibahas.
CB, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno LP Marsudi menyambut kedatangan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) James Norman Mattis. Orang nomor satu di Pentagon itu tiba di gedung Kementrian Luar Negeri RI sekitar pukul 19.50 wib.
Tiba di
Gedung kementerian,James Mattis langsung mengadakan pembicaraan tertutup
bersamaMenlu Retno di sebuah ruangan di Gedung Pancasila. Sejumlah isu
penting masuk dalam pembicaraan kedua pejabat negara tersebut.
Salah satu
pembahasan dalam pertemuan itu adalah seputar pemotongan dana bantuan
yang dilakukan AS kepada organisasi UNWRA (United Nations Relief and
Works Agency for Palestine Refugees). Kepada Mattis, Menlu menyampaikan
jika isu Palestina selalu berada di hati serta mendapatkan perhatian
dari masyarakat Indonesia.
"Jadi
Indonesia berada dalam posisi yang mendukung solusi antara Palestina
dan Israel dalam isu tersebut," kata Retno Marsudi di Jakarta, Senin
(22/1).
Dalam
pertemuan itu, Retno juga meminta agar rencana untuk mengurangi dana
bantuan ke UNRWA dipertimbangkan kembali. Permintaan itu agaknya
mendapat sambutan baik dari Menteri Pertahanan AS.
Mattis,
Retno mengatakan, menyampaikan jika fokus dana untuk pendidikan dan
kesehatan tidak akan terkena dampak rencana pemotongan. Hal serupa juga
akan dilakukan terhadap fokus dana bagi wanita dan anak-anak yang akan
tetap dipertahankan.
Retno
mengatakan, pembahasan kedua dalam pertemuan itu adalah tentang
Afganistan. Indonesia, dia mengatakan, sedangmencoba bekerja sama dalam
konteks peace standing. Bahasan tersebut, Retno menjelaskan, bahasan ini merupakan pemaparan tentang apa yang Indonesia lalukan dalam kontrks kawasan.
Topik
ketiga yang dibicarakan dalam pertemuan itu adalah menyangkut masalah
arsitektur regional indo-pasifik. Dalam hal ini, Indonesia memaparkan
pandangan nergara terkait hal tersebut dan konsep seperti apa yang
diinginkan.
Retno
mengatakan, konstruksi konsep regional indo pasifik hendaknya dibentuk
berdasarkan asas keterbukaan, spirit kerja sama dan mengedepankan
kebiasaan berdialog. Menlu menilai ketiga hal tersebut dipercaya akan
membawa perdamaian, stabilitas hingga kesejahteraan di kawasan jika
prinsip tersebut digunakan.
"Indonesia terbuka untuk berbicara dengan pihak manapun termasuk AS untuk mengembangkan indo pasifik," katanya.
Sementara,
Mattis akan berada di Indonesia hingga, Rabu (24/1) lusa. Rencananya,
pria berjuluk 'Mad Dog' itu juga akan menemui Menteri Pertahanan
RIRyamizard Ryacudubeserta Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjonopada
Selasa (23/1) besok. Sejumlah isu pertahanan akan dubahas dalam
pertemuan tersebut.
Setelahnya,
Mattis dijadwalkan akan bertandang ke Istana Negara untuk menemui
Presiden Joko Widodo. Kemudian dia juga akan menemui Menteri Koordinator
Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto di hari yang sama.
Credit REPUBLIKA.CO.ID