Senin, 29 Januari 2018

Manuskrip Abad ke-15 yang Berkarakter 'Alien', Diterjemahkan


Alien (ilustrasi)

Lebih dari 80 persen kata itu ada dalam kamus Ibrani.



CB, ALBERTA -- Ilmuwan telah memanfaatkan kekuatan kecerdasan buatan (AI) untuk membuka rahasia manuskrip kuno yang telah membingungkan para ahli. Ditemukan pada abad ke-19, manuskrip Voynich yang disebut menggunakan karakter 'alien' yang telah lama membingungkan kriptografer dan sejarawan. Namun, saat ini ilmuwan komputasi di Universitas Alberta di Kanada mengatakan, tengah memecahkan teks misterius abad ke-15 tersebut.

Ilmu komputasi Profesor Greg Kondrak dan mahasiswa pascasarjana Bradley Hauer menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk menemukan ambiguitas dalam bahasa teks manusia. Tahap pertama penelitian ini dengan mempelajari bahasa manuskrip.

Para ahli menggunakan 400 terjemahan bahasa yang berbeda dari 'Deklarasi Universal tentang Hak Asasi Manusia' untuk mengidentifikasi bahasa yang digunakan dalam teks. Awalnya, sepertinya teks tersebut ditulis dalam bahasa Arab, namun algoritme peneliti mengungkapkan bahwa manuskrip itu ditulis dalam bahasa Ibrani.

"Itu (manuskrip Voynich) mengejutkan," kata Kondrak, dalam sebuah pernyataan, seperti yang dilansir di Fox News, Sabtu (27/1).

"Dan hanya mengatakan 'ini bahasa Ibrani' adalah langkah pertama. Langkah selanjutnya adalah bagaimana kita menguraikannya," tambahnya.

Kondrak dan Hauer berhasil mengetahui manuskrip Voynich dibuat dengan menggunakan 'alfabet' yang menggunakan satu frase untuk mendefinisikan algoritma lain, sehingga membangun algoritma untuk menguraikan teks. "Ternyata lebih dari 80 persen kata itu ada dalam kamus Ibrani, tapi kami tidak tahu apakah keduanya masuk akal jika disatukan," kata Kondrak.

Bagian awal teks tersebut kemudian diterjemahkan melalui Google Translate. "Itu muncul dengan kalimat yang bersifat gramatikal, dan Anda bisa menafsirkannya," Kondrak menjelaskan.

Kalimatnya adalah, "Dia memberikan rekomendasi kepada pastor, pemilik rumah, saya beserta orang-orang," tambah Kondrak.

Arti penuh dari teks tersebut, lanjutnya, akan membutuhkan keterlibatan para sejarawan dari bahasa Ibrani kuno. Vellum atau kulit binatang, dimana kodeks-nya ditulis dengan diberi tanggal pada awal abad ke-15.

Studi penelitian ini diterbitkan dalam Volume 4 dari penelitian 'Transactions of Association for Computational Linguistics'. Ada beberapa upaya untuk memecahkan kode naskah Voynich.

Pada 2014, misalnya, para periset berpendapat bahwa ilustrasi tanaman dalam manuskrip dapat membantu memecahkan kode karakter teks yang aneh tersebut. Pada 2011, seorang yang memproklamirkan diri sebagai "Utusan Tuhan" mengklaim, ia telah memecahkan kode dari buku tersebut.




Credit  REPUBLIKA.CO.ID