Kamis, 18 Agustus 2016

Gloria, Arcandra, dan Upacara Kemerdekaan RI Ke-71


 Gloria, Arcandra, dan Upacara Kemerdekaan RI Ke-71  
Archandra Tahar dan Gloria Hamel. TEMPO/Subekti
 
CB, Jakarta - Perayaan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke-71 di Istana Merdeka menampilkan banyak kemeriahan. Dimulai dari arak-arakan bendera pusaka Merah Putih dari Monumen Nasional sampai penampilan grup band Slank dan Nidji serta penyanyi Raisa.

Namun, di balik itu semua, ada dua sosok yang menjadi sorotan awak media. Mereka adalah anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), Gloria Natapraja Hamel, dan mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar.

Gloria akhirnya bisa bertugas pada upacara penurunan bendera sore harinya. Keputusan itu tiba seusai upacara kenaikan bendera. Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, dari hasil pertemuan dengan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Gloria diizinkan bergabung di tim penurunan bendera.

"Gloria bagian dari Paskibraka," ucap Pramono di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 17 Agustus 2016.

Pelajar asal Depok, Jawa Barat, itu tak henti memasang senyum kala berada dalam barisan. Sorotan kamera televisi dan foto tertuju hanya ke satu wajah, yaitu Gloria. Pelajar 16 tahun ini bergabung bersama tim Gordon atau petugas pendukung.

Gloria mengaku senang. Remaja berdarah Indonesia-Prancis tersebut menilai semua bagian mempunyai peran penting dalam Paskibraka. "Senang banget (bisa bertugas). Aku sudah ikhlas, mungkin bukan rezeki," ujar Gloria setelah bertugas.

Saat Gloria berada dalam barisan upacara, Arcandra terlihat keluar Istana Merdeka. Kemunculannya langsung disambut awak media. Tak banyak komentar yang dilontarkan Arcandra. Ia menuturkan pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo hanya untuk bersilaturahmi. "Silaturahmi kapan saja bisa, kan," katanya.

Arcandra sempat menyinggung betapa gigihnya awak media mengejarnya. Padahal sang sumber berita lebih memilih diam. "Teman-teman (media) itu konsisten cari berita, tapi tidak dapat dari saya. Sumber beritanya diam," ucapnya.

Lantaran kerap merespons dengan jawaban diplomatis, salah seorang awak media meminta Arcandra berfoto bersama. Arcandra langsung meluluskan permintaan itu. Dengan santai, pria yang menetap di Amerika Serikat selama 20 tahun itu berfoto bersama sejumlah wartawan.

Di akhir percakapan, Arcandra mengingatkan awak media, betapa berpengaruhnya kerja media. Setidaknya selama sepuluh menit ia berbagi pesan. "Besok mau nulis apa? Bapak silaturahmi," ujar Arcandra.




Credit  TEMPO.CO