MOSKOW
- Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan, aktivasi perisai rudal
yang didukung Amerika Serikat (AS) di Rumania merupakan ancaman
terhadap keamanan nasional Rusia.
"Tanpa ragu, penyebaran PRO system benar-benar merupakan ancaman bagi keamanan Federasi Rusia," kata Peskov di hadapan wartawan saat konferensi pers, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (12/5/2016).
"Rusia akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan tingkat keamanan dalam negeri. Presiden sendiri (Vladimir Putin), saya ingatkan, telah berulang kali mempertanyakan untuk melawan siapa sistem itu bekerja?" imbuh Peskov.
Sebelumnya, AS meresmikan peluncuran sistem rudal pertahanan Aegis di Bucharest, Rumania. AS nekat menyebarkan rudal pertahanan senilai USD 800 juta itu di Rumania meski menuai protes dari Rusia.
AS beralasan langkah yang diambilnya sangat penting untuk mempertahankan diri dan Eropa dari apa yang disebut negara-negara nakal. AS menyangkal klaim Rusia bahwa sistem pertahanan rudal ini akan berdampak negatif pada stabilitas regional.
"Tanpa ragu, penyebaran PRO system benar-benar merupakan ancaman bagi keamanan Federasi Rusia," kata Peskov di hadapan wartawan saat konferensi pers, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (12/5/2016).
"Rusia akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan tingkat keamanan dalam negeri. Presiden sendiri (Vladimir Putin), saya ingatkan, telah berulang kali mempertanyakan untuk melawan siapa sistem itu bekerja?" imbuh Peskov.
Sebelumnya, AS meresmikan peluncuran sistem rudal pertahanan Aegis di Bucharest, Rumania. AS nekat menyebarkan rudal pertahanan senilai USD 800 juta itu di Rumania meski menuai protes dari Rusia.
AS beralasan langkah yang diambilnya sangat penting untuk mempertahankan diri dan Eropa dari apa yang disebut negara-negara nakal. AS menyangkal klaim Rusia bahwa sistem pertahanan rudal ini akan berdampak negatif pada stabilitas regional.
Credit Sindonews
AS Tegaskan Sistem Rudalnya Bukan Ancaman bagi Rusia
WASHINGTON
- Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Noel Clay
menegaskan, sistem pertahan rudal AS yang baru ditempatkan di Eropa
tidak ditujukan untuk mengancam Rusia.
"Sistem pertahan rudal balistik AS, termasuk Aeigis dan sistem lainnya yang dikerahkan sebagai bagian dari Pendekatan Adaptive Bertahap Eropa (EPAA), tidak dirancang atau diarahkan kepada Rusia," kata Clay seperti dikutip dari laman Sputnik, Kamis (12/5/2016).
Clay menyatakan hal itu untuk menjawab pertanyaan apakah AS tidak akan khawatir kemungkinan Rusia keluar dari START. START adalah perjanjian pelucutan senjata nuklir antara Amerika Serikat dengan Federasi Rusia. "Kami telah menjelaskan kepada pemerintah Rusia berkali-kali dan di tingkat tinggi," katanya lagi.
Sebelumnya, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, aktivasi perisai rudal yang didukung Amerika Serikat (AS) di Rumania merupakan ancaman terhadap keamanan nasional Rusia.
"Rusia akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan tingkat keamanan dalam negeri. Presiden sendiri (Vladimir Putin), saya ingatkan, telah berulang kali mempertanyakan untuk melawan siapa sistem itu bekerja?" kata Peskov.
"Sistem pertahan rudal balistik AS, termasuk Aeigis dan sistem lainnya yang dikerahkan sebagai bagian dari Pendekatan Adaptive Bertahap Eropa (EPAA), tidak dirancang atau diarahkan kepada Rusia," kata Clay seperti dikutip dari laman Sputnik, Kamis (12/5/2016).
Clay menyatakan hal itu untuk menjawab pertanyaan apakah AS tidak akan khawatir kemungkinan Rusia keluar dari START. START adalah perjanjian pelucutan senjata nuklir antara Amerika Serikat dengan Federasi Rusia. "Kami telah menjelaskan kepada pemerintah Rusia berkali-kali dan di tingkat tinggi," katanya lagi.
Sebelumnya, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, aktivasi perisai rudal yang didukung Amerika Serikat (AS) di Rumania merupakan ancaman terhadap keamanan nasional Rusia.
"Rusia akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan tingkat keamanan dalam negeri. Presiden sendiri (Vladimir Putin), saya ingatkan, telah berulang kali mempertanyakan untuk melawan siapa sistem itu bekerja?" kata Peskov.
Credit Sindonews