Kamis, 12 Mei 2016

Hari Paling Berdarah di Baghdad, Hampir 100 Orang Tewas


 
Reuters Serangan bom menyasar sebuah pasar di Sadr City, Baghdad utara, Rabu (11/5/2016) dengan korban tewas 64 orang. Tiga serangan melanda ibu kota Irak itu dengan seluruhnya hampir 100 orang tewas.

BAGHDAD, CB – Sedikitnya 94 orang tewas akibat ledakan tiga bom mobil di Baghdad,  Rabu (11/5/2016), yang menjadi hari paling mematikan di Irak sejauh ini.
Kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan di tiga tempat terpisah di ibu kota Irak itu.
Pejabat mengatakan, selain korban tewas,  sedikitnya 150 orang terluka dalam tiga serangan bom. Sebagian terbesar korban adalah warga sipil tidak bersalah.
Serangan terjadi saat pemerintah terkunci dalam krisis politik yang oleh beberapa pihak telah diperingatkan bisa melemahkan perjuangan melawan kelompok ‘gerombolan penjahat’ ISIS.
Pengeboman diri paling berdarah melanda wilayah yang selama ini juga sudah sering menjadi sasaran bom bunuh diri, yakni sebuah pasar di kawasan Sadr City, Baghdad utara sekitar pukul 10.00 waktu setempat. Pejabat mengatakan, sedikitnya 64 orang tewas di sana.
Ledakan itu menyebabkan toko-toko terdekat di pusat ledakan terbakar dan meninggalkan kerusakan parah. Banyak kendaraan hangus terbakar.
Puluhan orang yang marah berkumpul di tempat pemboman itu, menyalahkan pemerintah karena pembantaian dan kegagalan mengatasi kelompok teror ISIS.
“Negara berada dalam konflik (karena posisi pemerintah) dan warga menjadi korbannya,” kata seorang pria bernama Abu Ali. “Para politisi berada di belakang ledakan itu.”
Abu Muntadhar, seorang warga lain, marah besar.
“Negara bertanggung jawab atas pengeboman yang menyasar warga sipil,” kata warga setempat. Para politisi “semua harus turun”.
Moqtada al-Sadr, seorang ulama Syiah yang memelopori gerakan protes menuntut perombakan kabinet dan reformasi lainnya pekan lalu, memiliki banyak pengikutinya di lingkungan kelas pekerja di Sadr City.
Serangan bom mobil bunuh diri lain menewaskan sedikitnya 17 orang di pintu masuk kawasan barat laut Kadhimiya, yang merupakan rumah bagi kuil terpenting Syiah.
Akses ke kawasan ini, yang juga telah berulang kali ditargetkan setiap tahun selama bertahun-tahun, sebenarnya berada dalam pengawasan ketat pasukan pemerintah.
Beberapa sumber di rumah sakit di Baghdad mengatakan, beberapa anggota pasukan keamanan juga telah menjadi korban dalam ledakan di Kadhimiya.
Ledakan ketika melanda Distrik Jamea, Baghdad barat. Sebuah bom mobil bunuh diri meledak di kawasan itu pada Rabu sore, atau Rabu malam WIB. Sedikitnya 13 orang tewas di distrik itu, kata seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri dan petugas medis.
Reuters Peta Baghdad, ibu kota Irak
ISIS telah mengeluarkan pernyataan secara daring sebagai pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas semua tiga serangan itu.
Utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa di Irak, Jan Kubis, mengecam pertumpahan darah akibat tiga serangan mematikan itu.
“Ini adalah serangan teroris pengecut terhadap warga sipil, yang sedang menjalankan kehidupan  normal mereka sehari-hari,” katanya.
ISIS, yang menyerbu daerah yang luas pada tahun 2014, menganggap Syiah, yang membentuk mayoritas penduduk Irak, sebagai sesat dan sering menargetkan mereka dengan bom.
Juru bicara pemerintah Irak,  Saad al-Hadithi, yang berbicara di televisi pemerintah setelah pengeboman di Sadr City dan mengatakan, ISIS sekarang hanya menguasai 14 persen dari Irak. Wilayah dan kekuatan mereka telah menurun dari 40 persen.
Namun, kelompok jihadis paling keji itu telah mempertahankan kemampuan mereka untuk menyerang di jantung kota Baghdad dan daerah yang dikuasai pemerintah lainnya dengan serangan bom.




Credit  KOMPAS.com