Selasa, 17 Mei 2016

Abu Sayyaf Rilis Video Ancaman Eksekusi Sandera Kanada


Abu Sayyaf Rilis Video Ancaman Eksekusi Sandera Kanada  
Abu Sayyaf dikenal sebagai kelompok militan yang tidak main-main jika menyangkut ancaman untuk membunuh sandera. (SITE INTEL GROUP via Reuters)
 
Jakarta, CB -- Kelompok militan Abu Sayyaf kembali merilis video ancaman akan membunuh sandera asal Kanada jika uang tebusan senilai jutaan dolar tak dibayarkan dalam jangka waktu satu bulan ke depan.

Dalam video tersebut terlihat seorang sandera asal Kanada, Robert Hall, dan warga Norwegia, Kjartan Sekkingstad, mengenakan pakaian berwarna oranye di tengah hutan, dikelilingi pepohonan dan pria bersenjata.


Hall kemudian mengatakan bahwa para penculik mengancam akan membunuh setidaknya salah satu dari antara mereka jika tak ada uang tebusan yang dibayarkan hingga 13 Juni.

Keterangan video yang dilansir oleh Kelompok Intelijen SITE mengatakan bahwa Abu Sayyaf menuntut tebusan sebesar 600 juta peso atau setara Rp171,9 miliar.

Abu Sayyaf dikenal sebagai kelompok militan yang tidak main-main jika menyangkut ancaman untuk membunuh sandera.

Pada April lalu, Abu Sayyaf mengeksekusi seorang sandera Kanada, John Ridsdel, setelah tenggat waktu sudah jatuh tempo, tapi uang tebusan tak kunjung dibayar.

Kini, Abu Sayyaf diyakini masih menyandera empat warga Malaysia, seorang Belanda, dan empat orang Filipina.

Abu Sayyaf juga sempat menyandera 14 warga negara Indonesia dalam dua kasus terpisah. Namun kini, semua WNI sudah dibebaskan dan kembali ke Indonesia.

Selama ini, Abu Sayyaf disebut-sebut sebagai pelaku teror paling berbahaya dalam sejarah Filipina. Meskipun pemimpinnya sudah mengaku setia kepada ISIS, para analis mengatakan bahwa mereka lebih fokus pada penculikan demi mendapatkan tebusan ketimbang mendirikan khilafah.

Kelompok ini diyakini hanya memiliki ratusan militan, tapi tetap dapat bertahan dari gempuran militer Filipina yang didukung oleh Amerika Serikat. Mereka bertahan menggunakan teknik menyelusup ke pedalaman gunung dan hutan di kepulauan di selatan Filipina.


Credit  CNN Indonesia