Selama hampir lima tahun konflik
Suriah, sekitar 250 ribu orang tewas, sedang 10 juta lainnya terpaksa
meninggalkan rumah mereka. (Reuters/Marko Djurica)
Perwakilan dari Komite Tinggi Negosiasi (HNC) yang didukung oleh Arab Saudi dan terdiri dari kelompok oposisi yang melawan Presiden Suriah Bashar al-Assad sebelumnya sudah memperingatkan mereka akan meninggalkan meja perundingan kecuali penderitaan warga dikurangi.
Sementara itu, ISIS mengebom tempat suci umat Syiah di Damaskus dan menewaskan setidaknya 60 orang pada Minggu. Pemerintah Assad mengatakan bahwa bom itu merupakan bukti keterkaitan antara ISIS dan kelompok oposisi. ISIS sendiri tidak diikutsertakan dalam perundingan.
Juru bicara HNC, Salim al-Muslat, mengatakan diskui dengan de Mistura sangat positif dan mencakup isu humanitarian.
Utusan khusus PBB akan bertemu dengan delegasi pemerintah Suriah pada hari ini, Senin (1/2).
“De Mistura membuat usulan, dan itu membuat mereka ingin ikut dalam negosiasi. Mereka sangat hati-hati,” ujar seorang diplomat Barat sumber Reuters. Namun ia tidak menjabarkan apa isi usulan PBB tersebut.
Di tempat terpisah, Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, mengatakan bahwa perundingan ini sangat terlambat.
“Saya mendesak semua pihak untuk menempatkan warga Suriah sebagai pusat diskusi mereka, dan di atas kepentingan kelompok,” ujar Ban ketika sedag berkunjung ke Ethiopia.
Kepala delegasi pemerintah SUriah, Bashar al-Jaafari, mengatakan bahwa pihaknya mempertimbangan pilihan gencatan senjata, koridor kemanusiaan dan pembebasan tahanan, namun mengatakan bahwa itu akan jadi bagian dari hasil perundingan, dan bukan sebelumnya.
Credit CNN Indonesia