Jumat, 15 Januari 2016

Selain Sianida, Ini 4 Racun Mematikan yang Ada di Sekitar Kita



Jakarta Baru-baru ini, seorang perempuan bernama Wayan Mirna Salihin dikabarkan meninggal dunia usai meminum kopi yang mengandung sianida. Sampai saat ini, kasus kematian perempuan yang baru saja menikah itu masih dalam proses penyelidikan Tim Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

Tentu saja, sianida bukan zat murni yang terkandung dalam kopi. Sianida merupakan senyawa kimia dari kelompok siano yang berbahaya bagi tubuh manusia. Sianida dapat membunuh manusia dengan mencegah sel-sel darah merah menyerap oksigen. Hal itu menyebabkan manusia mengalami apa yang disebut sesak nafas.
Akan tetapi, tahukan Anda jika banyak zat-zat beracun di sekitar kita yang apa bila masuk ke dalam sel tubuh  yang dampak mematikan. Berikut zat-zat kimia beracun yang perlu Anda waspadai selain sianida sebagaiman dilansir dari Science.org.au.
Arsenik
Arsenik juga terkenal mematikan apabila sebagai ion terutama jika bereaksi dengan kandungan sulfur dari enzim tertentu. Zat arsenik dapat mematikan dengan cara merusak sistem pencernaan orang tersebut sehingga menyebabkan kematian karena shock. Beberapa tokoh yang pernah keracunan arsenik adalah Napoleon Bonaparte dan Munir.
Strychnine
Salah satu dari bentuk racun yang lebih populer pada awal abad kedua puluh adalah Strychnine. Senyawa dalam strychnine dapat menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan reaksi refleks berlebihan bahkan manusia bisa mati dalam waktu sepuluh sampai dua puluh menit.
Strychnine adalah senjata pembunuhan di novel Agatha Christie dan film-film serial detectif. Strychnine ini merupakan racun yang bertindak cepat, belum ada pengobatan yang efektif untuk menyelamatkan korban dari gangguan racun ini.
Tetrodoksin
Tetrodoksin merupakan racun yang tekandung di dalam ikan buntal. Dosis 1-2 gram tetrodoksin murni bisa mematikan dan diperkirakan efeknya melebihi sianida. Zat ini berbentuk heterosiklik kecil dan molekul organiknya dapat bekerja secara langsung di saluran elektrik natrium yang aktif di jaringan saraf. Karenanya orang yang keracunan zat ini kemungkinan besar akan mengalami kerusakan saraf yang hebat.
Botulisme
Botulisme merupakan senyawa dari bakteri Clostridium botulinum. Racun dari bakteri ini dikenal paling kuat sehingga dilarang penggunaannya sebagai senjata biologis dalam peperangan.
Infeksi racun ini menyebabkan kelumpuhan akut pada kedua sisi saraf tubuh (saraf karnial) dan saraf yang melakukan kontrol otomatis serta kesadaran dalam tubuh. Racun dari bakteri ini akan menyerang sistem saraf dan membuat seseorang meninggal dengan rasa sakit yang luar biasa.

Credit Citizen6.Liputan6.com