Selasa, 04 Agustus 2015

Penyatuan ATM Bank BUMN Mundur ke September


 
KOMPAS.com/Sakina Rakhma Diah S Nasabah melakukan transaksi dengan mesin ATM.


JAKARTA,CB - Konsolidasi jaringan anjungan tunai mandiri (ATM) bank-bank milik pemerintah agak tersendat. Realisasi penyatuan jaringan ATM bank BUMN tersebut mundur dari jadwal semula yang ditargetkan terlaksana pada Juli 2015. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan, pada bulan Juli–Agustus 2015, perbankan BUMN masih menjalankan sejumlah program-program milik pemerintah. Jadi, kemungkinan, baru pada September 2015 nanti program konsolidasi ATM BUMN ini selesai.
“Namun perkiraan ini bisa berubah, karena kami tiap bulan ada pertemuan dengan direktur utama bank BUMN untuk membahas ini,” kata Gatot Trihargo, Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Konstruksi, dan Jasa Lain Kementerian BUMN, Senin (3/8/2015).

Gatot mengatakan, konsolidasi ATM BUMN yang bernama ATM Himbara tersebut, pada tahap pertama akan melakukan sinergi back office atau operasional. Dia mengatakan, tujuan awal konsolidasi ATM adalah untuk mengurangi cost (biaya), terutama ongkos yang harus dikeluarkan oleh bank bagi investasi pengadaan dan pengoperasian mesin ATM.
Sebagai gambaran, Gatot mengatakan, tiap bank BUMN tiap tahun harus menambah ribuan ATM baru. Semisal Bank Mandiri saban tahun menambah tidak kurang dari 3.500 ATM baru. Demikian juga Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang membangun 2.000 ATM hingga 4.000 ATM.
Dua bank BUMN lainnya, yakni Bank Negara Indonesia (BNI) dan Bank Tabungan Negara (BTN) juga menganggarkan investasi yang cukup besar. Semisal BNI, kata Gatot, selalu menambah sekitar 2.000 ATM hingga 3.000 ATM baru.
Demikian juga BTN yang membangun 2.000 hingga 4.000 ATM baru. “Semangat awal konsolidasi ini adalah terkait dengan penurunan biaya operasional, dan menambah value ke nasabah,” imbuh Gatot.

Gatot menyebut, masing-masing bank akan menyiapkan anggaran untuk membangun ATM Himbara. Meski tidak menyebut nilai pasti, kata Gatot, jumlahnya di bawah Rp Rp 850 miliar per bank. Pada tahap awal, keempat bank BUMN tersebut masing-masing akan menyiapkan 50 ATM. Dari sini, akan terkumpul 200 mesin ATM yang siap dioperasionalkan sebagai ATM Himbara.
Nasabah tentunya juga akan mendapat keuntungan dari konsolidasi ATM tersebut. Sebab, akses nasabah bank BUMN dapat menggunakan jaringan ATM bank lain yang tersebar di pelosok. Jadi, nasabah BNI, Bank Mandiri dan BTN, bisa memanfaatkan ATM Himbara yang semula merupakan ATM Bank BRI.
Tidak hanya itu saja, sinergi jaringan ATM bank BUMN juga bakal meringankan biaya yang biasanya dibebankan kepada nasabah. Misalnya saja nasabah yang dahulu dibebankan biaya tambahan jika ingin mentransfer uang ke beda bank BUMN, kelak biaya itu sudah tidak ada lagi.
Terkait dengan konsolidasi ATM ini, Direktur Keuangan Bank BTN, Adi Setianto mengatakan akan menyiapkan 50 ATM sebagai tahap awal proyek ATM Himbara. Hal ini menurut Adi, sudah masuk dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan 2015. Soal kesiapan konsolidasi, Adi mengatakan, perusahaannya masih akan menyesuaikan kebijakan dan standar operasional standard operating procedures (SOP).
“Terkait dengan dana yang harus disiapkan, itu masih kami hitung. Sejauh ini masih sesuai standar," tutur Adi


Credit  KOMPAS.com