Senin, 03 Agustus 2015

Pakistan Diterima Jadi Anggota Riset Nuklir Eropa

Pakistan Diterima Jadi Anggota Riset Nuklir Eropa  
Pekerja berdiskusi di depan mesin CMS (Compact Muon Solenoid), di fasilitas Organisasi Eropa untuk Riset Nuklir (CERN). Alat ini untuk menciptakan proton super besar, atau biasa disebut partikel antimateri. Meyrin, Jenewa, 10 Februari 2015. Richard Juilliart/Getty Images
 
 
CBJakarta - Organisasi Eropa untuk riset nuklir, yang dikenal sebagai CERN, mengumumkan pada Jumat, 31 Juli 2015, bahwa Pakistan telah menjadi anggota asosiasi CERN.

"Ini mengikuti pemberitahuan bahwa Pakistan telah meratifikasi perjanjian yang ditandatangani pada Desember, memberikan status itu kepada negara ini," demikian pernyataan CERN, dikutip dari The News.com, 1 Agustus.

Dengan pengakuan ini, Pakistan menjadi negara Asia pertama yang menjadi anggota asosiasi CERN. India telah lebih dulu mengajukan diri, tapi keanggotaannya masih ditunda. 

Pakistan dan CERN telah menandatangani perjanjian kerja sama pada 1994. Selama ini Pakistan berkontribusi membangun percobaan CMS dan ATLAS. Pakistan juga dikatakan berkontribusi terhadap percobaan ALICE dan CMS serta terlibat dalam perkembangan akselerator. Dengan demikian, Pakistan layak menjadi mitra penting bagi CERN.

Selain itu, Pakistan akan menghadiri pertemuan Dewan CERN dan ilmuwannya berpeluang menjadi staf CERN. Pakistan juga berpeluang untuk berkolaborasi pada bidang teknologi canggih.

CERN memiliki kompleks laboratorium terbesar di dunia yang terletak di sebelah barat Jenewa. Konvensi tentang ini ditandatangani pada 28 September 1954. Saat ini CERN memiliki 22 anggota.

Fungsi utama organisasi ini adalah menyediakan percepatan partikel yang dibutuhkan untuk riset dan banyak eksperimen fisika lewat kerja sama internasional untuk kemudian dimanfaatkan.

Credit  TEMPO.CO